{"title":"Pengaruh Penerapan Pendekatan Savi terhadap Miskonsepsi Siswa Sekolah Dasar pada Bangun Datar Segiempat","authors":"S. Saragih, D Zuhri","doi":"10.32734/st.v2i2.548","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Adanya miskonsepsi siswa dalam memahami konsep geometri khususnya dalam bangun datar segiempat adalah bukti nyata proses pembelajaran yang dikelola guru belum mampu membangun konsep bangun datar yang benar. Peralihan pengalaman belajar yang belum matang, diduga salah satu penyebab pemicu munculnya miskonsepsi siswa. Fakta tersebut mendasari dilakukannya penelitian ini dengan menerapkan pendekatan SAVI. Sehubungan dengan itu, maka tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan secara komperhensip miskonsepsi siswa yang terjadi sebelum dan sesuadah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan SAVI. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain One Group Pree and Post tes Desain. Subbjek penelitian ini terdiri dari 127 oarang siswa yang berasal dari tiga tingkat SD kelas III, yakni SD dengan kategori Tinggi, sedang dan rendah. Data penelitian dikumpulkan dengan tes, dan dianalisi dengan statistic deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan penerapan pendekatan SAVI berkontribusi terhadap penurunan miskonsepsi siswa: (1) secara keseluruhan sebesar 34,2%; (2) berdasarkan jenis bangun segiempat sebesar 30% pada persegi, 34% persegi panjang, 35% jajargenjang, 38% belah ketupat dan 34% trapesium. \n \nThe existence of student’s misconception in understanding the concept of geometry, especially in the quadrilateral is a concrete evidence of the learning process that is managed by teacher has not been able to build the correct concept of plane figure. The transition of the immature learning experience, allegedly one of the causes of the trigger for the misconception of students. The facts underlie this research by applying the SAVI approach. The purpose of this study is to describe comprehensively the student misconceptions that occurred before and after following the learning by the SAVI approach. The research method used is experiment with design of One Group pretest and Post test Design. This research sub-section consists of 127 students from three primary grades, ie High, middle and low grade. The research data was collected by the test, and analyzed by descriptive statistic. The results showed that the application of SAVI approach contributed to the decrease of student’s misconception: (1) overall by 34.2%; (2) 30% base on the type of quadrilateral, 34% rectangle, 35% parallelogram, 38% rhombus and 34% trapezium.","PeriodicalId":117967,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Science and Technology (ST)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Talenta Conference Series: Science and Technology (ST)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32734/st.v2i2.548","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Adanya miskonsepsi siswa dalam memahami konsep geometri khususnya dalam bangun datar segiempat adalah bukti nyata proses pembelajaran yang dikelola guru belum mampu membangun konsep bangun datar yang benar. Peralihan pengalaman belajar yang belum matang, diduga salah satu penyebab pemicu munculnya miskonsepsi siswa. Fakta tersebut mendasari dilakukannya penelitian ini dengan menerapkan pendekatan SAVI. Sehubungan dengan itu, maka tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan secara komperhensip miskonsepsi siswa yang terjadi sebelum dan sesuadah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan SAVI. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain One Group Pree and Post tes Desain. Subbjek penelitian ini terdiri dari 127 oarang siswa yang berasal dari tiga tingkat SD kelas III, yakni SD dengan kategori Tinggi, sedang dan rendah. Data penelitian dikumpulkan dengan tes, dan dianalisi dengan statistic deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan penerapan pendekatan SAVI berkontribusi terhadap penurunan miskonsepsi siswa: (1) secara keseluruhan sebesar 34,2%; (2) berdasarkan jenis bangun segiempat sebesar 30% pada persegi, 34% persegi panjang, 35% jajargenjang, 38% belah ketupat dan 34% trapesium.
The existence of student’s misconception in understanding the concept of geometry, especially in the quadrilateral is a concrete evidence of the learning process that is managed by teacher has not been able to build the correct concept of plane figure. The transition of the immature learning experience, allegedly one of the causes of the trigger for the misconception of students. The facts underlie this research by applying the SAVI approach. The purpose of this study is to describe comprehensively the student misconceptions that occurred before and after following the learning by the SAVI approach. The research method used is experiment with design of One Group pretest and Post test Design. This research sub-section consists of 127 students from three primary grades, ie High, middle and low grade. The research data was collected by the test, and analyzed by descriptive statistic. The results showed that the application of SAVI approach contributed to the decrease of student’s misconception: (1) overall by 34.2%; (2) 30% base on the type of quadrilateral, 34% rectangle, 35% parallelogram, 38% rhombus and 34% trapezium.