{"title":"Persepsi Pekebun Swadaya terhadap Peremajaan Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Rokan Hulu","authors":"Dame Rohani Siahaan, Evy Maharani, Sakti Hutabarat","doi":"10.47687/jt.v14i1.277","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tanaman kelapa sawit di Desa Batas Kecamatan Tambusai sebagian besar hampir memasuki umur non-ekonomis sehingga perlu direncanakan kegiatan peremajaan (replanting). Peremajaan kelapa sawit di Desa Batas merupakan kegiatan baru bagi pekebun sehingga perlu dianalisis persepsi pekebun terhadap peremajaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis persepsi pekebun swadaya terhadap peremajaan kebun kelapa sawit dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pekebun terhadap peremajaan perkebunan kelapa sawit. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria umur tanaman kelapa sawit telah berusia minimal 22 tahun. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 40 sampel. Tujuan penelitian pertama dianalisis menggunakan Skala Likert’s Summated Rating (SLR) dengan menggunakan metode skor untuk setiap pilihan jawaban. Terdapat enam aspek peremajaan yang diteliti yaitu aspek input, aspek finansial, aspek pasar, aspek kelembagaan, aspek teknologi, dan aspek teknis. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis persepsi dan analisis linear berganda. Hasil yang diperoleh memperlihatkan persepsi pekebun terhadap peremajaan kelapa sawit secara keseluruhan termasuk dalam kategori sangat baik. Persepsi ini menunjukkan bahwa pelaksanaan peremajaan dapat diterima oleh pekebun di Desa Batas. Persepsi pekebun yang termasuk dalam kategori sangat baik terdapat pada aspek input, aspek pasar, aspek teknologi dan aspek teknis. Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap persepsi pekebun terhadap peremajaan adalah umur, pendidikan, keaktifan mengikuti penyuluhan, tabungan, dan keikutsertaan dalam kelompok tani.","PeriodicalId":116938,"journal":{"name":"JURNAL TRITON","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL TRITON","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47687/jt.v14i1.277","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tanaman kelapa sawit di Desa Batas Kecamatan Tambusai sebagian besar hampir memasuki umur non-ekonomis sehingga perlu direncanakan kegiatan peremajaan (replanting). Peremajaan kelapa sawit di Desa Batas merupakan kegiatan baru bagi pekebun sehingga perlu dianalisis persepsi pekebun terhadap peremajaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis persepsi pekebun swadaya terhadap peremajaan kebun kelapa sawit dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pekebun terhadap peremajaan perkebunan kelapa sawit. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria umur tanaman kelapa sawit telah berusia minimal 22 tahun. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 40 sampel. Tujuan penelitian pertama dianalisis menggunakan Skala Likert’s Summated Rating (SLR) dengan menggunakan metode skor untuk setiap pilihan jawaban. Terdapat enam aspek peremajaan yang diteliti yaitu aspek input, aspek finansial, aspek pasar, aspek kelembagaan, aspek teknologi, dan aspek teknis. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis persepsi dan analisis linear berganda. Hasil yang diperoleh memperlihatkan persepsi pekebun terhadap peremajaan kelapa sawit secara keseluruhan termasuk dalam kategori sangat baik. Persepsi ini menunjukkan bahwa pelaksanaan peremajaan dapat diterima oleh pekebun di Desa Batas. Persepsi pekebun yang termasuk dalam kategori sangat baik terdapat pada aspek input, aspek pasar, aspek teknologi dan aspek teknis. Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap persepsi pekebun terhadap peremajaan adalah umur, pendidikan, keaktifan mengikuti penyuluhan, tabungan, dan keikutsertaan dalam kelompok tani.