Wahyu Iryana, Stkip Pangeran Dharma Kusuma Segeran
{"title":"ISLAM DAN ENTITAS KEBUDAYAAN DALAM RITUAL PEMBACAAN KIDUNG RAHAYU DI DESA CIKEDUNGLOR INDRAMAYU","authors":"Wahyu Iryana, Stkip Pangeran Dharma Kusuma Segeran","doi":"10.24164/PROSIDING.V3I1.23","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masyarakat Indramayu dikenal memiliki budaya yang khas, dan unik. Identitas budaya Indramayu dianggap sebagai deskripsi dari generalisasi jatidiri individual maupun komunal etnik Indramayu dalam berperilaku dan berkehidupan. Kehidupan mereka di tempat asal maupun di perantauan kerapkali terbawa budaya asal daerah. Konteks Tradisi Kidung Rahayu karya Sunan Kalijaga misalnya oleh masyarakat Cikedunglor selain sebagai upaya pelestarian budaya juga diaplikasikan sebagai upaya mengusir gangguan dari roh-roh jahat diwujudkan dengan penggunaan berbagai kidung selamat. Data yang digunakan adalah kidung Rahayu berbentuk teks dan lisan yang masih dan pernah digunakan. Metode penelitian diawali dengan heuristik, kritik sumber, intepretasi dan Historiografi. Hasil dari penelitian adalah Pertama, struktur teks yang terdiri atas analisis formula sintaksis, ragam diksi dan gaya bahasa serta tema atau isotopi. Kedua, referensi leksikon dalam kidung Rahayu Ketiga, cermin konsep hidup rahayu orang Cikedunglor Kabupaten Indramayu dideskripsikan oleh kalimat-kalimat dan penggunaan leksikon dalam kidung Rahayu. Ada beberapa kalimat yang mencerminkan konsep hidup rahayu orang Indramayu di Cikedunglor kemunculan leksikon wardaya (sanubarinya), rinaksa (dijaga), sarira hayu (selamat), kinarya (digunakan), pinayunga (dipayungi), ingideran (dikelilingi) lebih dominan dibandingkan leksikon lainnya.","PeriodicalId":413787,"journal":{"name":"Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat","volume":"261 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24164/PROSIDING.V3I1.23","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Masyarakat Indramayu dikenal memiliki budaya yang khas, dan unik. Identitas budaya Indramayu dianggap sebagai deskripsi dari generalisasi jatidiri individual maupun komunal etnik Indramayu dalam berperilaku dan berkehidupan. Kehidupan mereka di tempat asal maupun di perantauan kerapkali terbawa budaya asal daerah. Konteks Tradisi Kidung Rahayu karya Sunan Kalijaga misalnya oleh masyarakat Cikedunglor selain sebagai upaya pelestarian budaya juga diaplikasikan sebagai upaya mengusir gangguan dari roh-roh jahat diwujudkan dengan penggunaan berbagai kidung selamat. Data yang digunakan adalah kidung Rahayu berbentuk teks dan lisan yang masih dan pernah digunakan. Metode penelitian diawali dengan heuristik, kritik sumber, intepretasi dan Historiografi. Hasil dari penelitian adalah Pertama, struktur teks yang terdiri atas analisis formula sintaksis, ragam diksi dan gaya bahasa serta tema atau isotopi. Kedua, referensi leksikon dalam kidung Rahayu Ketiga, cermin konsep hidup rahayu orang Cikedunglor Kabupaten Indramayu dideskripsikan oleh kalimat-kalimat dan penggunaan leksikon dalam kidung Rahayu. Ada beberapa kalimat yang mencerminkan konsep hidup rahayu orang Indramayu di Cikedunglor kemunculan leksikon wardaya (sanubarinya), rinaksa (dijaga), sarira hayu (selamat), kinarya (digunakan), pinayunga (dipayungi), ingideran (dikelilingi) lebih dominan dibandingkan leksikon lainnya.