Adaptasi Masyarakat Kampung Sayur Bausasran Yogyakarta di Masa Pandemi Covid-19 melalui Urban Farming

Renata Jati Nirmala
{"title":"Adaptasi Masyarakat Kampung Sayur Bausasran Yogyakarta di Masa Pandemi Covid-19 melalui Urban Farming","authors":"Renata Jati Nirmala","doi":"10.14710/gp.7.2.2022.223-236","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pandemi berkepanjangan selama dua tahun terakhir telah memaksa pemerintah indonesia untuk lebih berdaya di bidang pangan. Hal ini dikarenakan pembatasan mobilitas berpengaruh pada supply chain bahan pangan. Untuk mewujudkan ketahanan pangan bukanlah perkara yang mudah, salah satu masalah yang harus dihadapi adalah keterbatasan lahan khususnya di area perkotaan. Solusi yang dapat diambil adalah dengan melalukan urban farming. Kampung Sayur Bausasran merupakan daerah di Yogyakarta yang berhasil melakukan pemberdayaan masyarakat untuk menerapkan urban farming. Keuntungan dari pemberdayaan ini adalah menciptakan ruang terbuka hijau di area perkotaan, menumbuhkan ketahanan pangan, serta menciptakan kampung wisata di tengah kota yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Penelitian ini menggunakan teori pemberdayaan komunitas dalam melaksanakan urban farming untuk mendeskripsikan mengenai metode serta pembagian peran yang dilakukan dalam pemberdayaan masyarakat di Kampung Bausasran Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi serta studi literatur mengenai pelaksanaan pemberdayaan. Hasil yang didapatkan adalah  (1) urban farming memaksimalkan fungsi lahan pekarangan, dinding, ruang terbuka hijau, dinding jalan dan gang sebagai media penanaman sayuran, (2) aktor yang berperan penting dalam pemberdayaan urban farming adalah pemerintah, NGO, masyarakat, petani, perusahaan, donor, aktifis, relawan, akademisi, (3) faktor yang mendukung keberhasilan urban farming adalah dukungan sosial, institusional, ekonomi, ekologi, spasial, kondisi alam.","PeriodicalId":346320,"journal":{"name":"GEMA PUBLICA","volume":"94 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"GEMA PUBLICA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/gp.7.2.2022.223-236","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Pandemi berkepanjangan selama dua tahun terakhir telah memaksa pemerintah indonesia untuk lebih berdaya di bidang pangan. Hal ini dikarenakan pembatasan mobilitas berpengaruh pada supply chain bahan pangan. Untuk mewujudkan ketahanan pangan bukanlah perkara yang mudah, salah satu masalah yang harus dihadapi adalah keterbatasan lahan khususnya di area perkotaan. Solusi yang dapat diambil adalah dengan melalukan urban farming. Kampung Sayur Bausasran merupakan daerah di Yogyakarta yang berhasil melakukan pemberdayaan masyarakat untuk menerapkan urban farming. Keuntungan dari pemberdayaan ini adalah menciptakan ruang terbuka hijau di area perkotaan, menumbuhkan ketahanan pangan, serta menciptakan kampung wisata di tengah kota yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Penelitian ini menggunakan teori pemberdayaan komunitas dalam melaksanakan urban farming untuk mendeskripsikan mengenai metode serta pembagian peran yang dilakukan dalam pemberdayaan masyarakat di Kampung Bausasran Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi serta studi literatur mengenai pelaksanaan pemberdayaan. Hasil yang didapatkan adalah  (1) urban farming memaksimalkan fungsi lahan pekarangan, dinding, ruang terbuka hijau, dinding jalan dan gang sebagai media penanaman sayuran, (2) aktor yang berperan penting dalam pemberdayaan urban farming adalah pemerintah, NGO, masyarakat, petani, perusahaan, donor, aktifis, relawan, akademisi, (3) faktor yang mendukung keberhasilan urban farming adalah dukungan sosial, institusional, ekonomi, ekologi, spasial, kondisi alam.
过去两年的长期流行病迫使印尼政府在食品领域更加脆弱。这是由于流动性限制对食品供应链的影响。要实现粮食安全不是一件容易的事情,必须解决的问题之一是城市地区的土地限制。一个可行的解决方案是城管。日惹的菜市场村是一个成功实现城市farming社区授权的地区。这种赋权的好处是在城市地区创造绿色空间,促进粮食安全,并在城市中心创造能够促进经济的旅游村庄。这项研究使用社区授权理论进行城市farming,以描述日惹Bausasran community授权中的方法和作用。数据收集是通过对授权行为的采访、观察和文献研究进行的。得到的结果是:(1)都市院子养殖场土地功能最大化,街道和小巷面墙绿色开放空间,种植蔬菜,(2)媒体作为演员都市养殖场赋权的过程中发挥了关键作用的是公司的政府、非政府组织、社区、农民志愿捐献者、活动家、学者,(3)支持都市养殖场成功的因素是支持社会、经济、生态空间机构自然条件。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信