{"title":"IDENTIFIKASI KEHADIRAN STRUKTUR GEOLOGI BERDASARKAN ANALISIS MODEL GRAVITASI DAERAH KEBAN JATI DAN SEKITARNYA, BENGKULU SELATAN","authors":"Fadhellatul Kamil, B. Setiawan","doi":"10.25105/jogee.v3i2.13678","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Interpretasi struktur geologi dapat dilakukan dengan memanfaatkan model gravitasi bumi untuk menginterpretasikan kehadiran struktur geologi bawah permukaan. Model gravitasi bumi berupa model Global Gravity Model Plus (GGMPlus) dengan pengambilan daerah Keban Jati dan Sekitarnya, Bengkulu Selatan, Bengkulu. Penelitian bertujuan dalam upaya identifikasi struktur geologi bawah permukaan dan memahami keterkaitan terhadap data struktur lapangan. Daerah Keban Jati termasuk pada Cekungan Busur Depan Bengkulu yang mengalami fase tektonik pembentukan cekungan busur depan secara kompleks dengan proses tektonik yang terjadi pada Pra Tersier – Kuarter. Metode analisis melibatkan peta geologi Daerah Keban Jati dan Sekitarnya, Peta Shuttle Radar Topography Mission (SRTM), dan data gravitasi bumi yang dipisahkan menjadi peta anomali gravitasi lokal dan peta Tilt Derivatives (TDR). Peta tersebut dilakukan analisis kelurusan untuk mengetahui arah kelurusan dan metode grafik anomali untuk memahami karakteristik anomali gravitasi terhadap struktur di peta geologi. Berdasarkan analisis kelurusan peta SRTM, anomali gravitasi lokal, dan TDR menunjukkan dominasi arah tenggara – barat laut dan utara – selatan. Kondisi tersebut menunjukkan arah kelurusan mirip dengan arah struktur pada peta geologi. Sedangkan pada data grafik gabungan anomali gravitasi lokal dengan TDR menunjukkan karakteristik sesar, antiklin, dan sinklin. Pada kedua anomali karakteristik sesar berada di antara grafik anomali puncak dan lembah. Sedangkan lipatan berada di area dekat dengan puncak ataupun lembah grafik anomali. Dari kedua metode analisis gravimetri tersebut memiliki kecocokan terhadap keberadaan struktur lapangan. Sehingga metode tersebut dapat membantu dalam identifikasi arah struktur dan pola anomali gravitasi yang dapat diinterpretasikan keberadaannya.","PeriodicalId":288050,"journal":{"name":"Journal of Geoscience Engineering & Energy","volume":"517 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Geoscience Engineering & Energy","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25105/jogee.v3i2.13678","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Interpretasi struktur geologi dapat dilakukan dengan memanfaatkan model gravitasi bumi untuk menginterpretasikan kehadiran struktur geologi bawah permukaan. Model gravitasi bumi berupa model Global Gravity Model Plus (GGMPlus) dengan pengambilan daerah Keban Jati dan Sekitarnya, Bengkulu Selatan, Bengkulu. Penelitian bertujuan dalam upaya identifikasi struktur geologi bawah permukaan dan memahami keterkaitan terhadap data struktur lapangan. Daerah Keban Jati termasuk pada Cekungan Busur Depan Bengkulu yang mengalami fase tektonik pembentukan cekungan busur depan secara kompleks dengan proses tektonik yang terjadi pada Pra Tersier – Kuarter. Metode analisis melibatkan peta geologi Daerah Keban Jati dan Sekitarnya, Peta Shuttle Radar Topography Mission (SRTM), dan data gravitasi bumi yang dipisahkan menjadi peta anomali gravitasi lokal dan peta Tilt Derivatives (TDR). Peta tersebut dilakukan analisis kelurusan untuk mengetahui arah kelurusan dan metode grafik anomali untuk memahami karakteristik anomali gravitasi terhadap struktur di peta geologi. Berdasarkan analisis kelurusan peta SRTM, anomali gravitasi lokal, dan TDR menunjukkan dominasi arah tenggara – barat laut dan utara – selatan. Kondisi tersebut menunjukkan arah kelurusan mirip dengan arah struktur pada peta geologi. Sedangkan pada data grafik gabungan anomali gravitasi lokal dengan TDR menunjukkan karakteristik sesar, antiklin, dan sinklin. Pada kedua anomali karakteristik sesar berada di antara grafik anomali puncak dan lembah. Sedangkan lipatan berada di area dekat dengan puncak ataupun lembah grafik anomali. Dari kedua metode analisis gravimetri tersebut memiliki kecocokan terhadap keberadaan struktur lapangan. Sehingga metode tersebut dapat membantu dalam identifikasi arah struktur dan pola anomali gravitasi yang dapat diinterpretasikan keberadaannya.