{"title":"ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI SENG LEMBARAN JENIS B2G 0,20 X 914 DENGAN MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS PADA PT KERISMAS WITICKO MAKMUR","authors":"Basuki Arianto, W. YogiHadiKusuma","doi":"10.35968/JTIN.V4I1.825","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"PT Kerismas Witicko Makmur merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang industri yang memproduksi seng terbesar, dimana untuk dapat mengatasi persaingan yang ketat diantara industri seng, perusahaan melakukan pengendalian kualitas. Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan adalah dibidang kualitas produk dengan adanya cacat produk berkarat, cacat produk belubang dan cacat produk potongan miring pada seng lembaran jenis B2G 0,20x914, dimana semua cacat produk pada seng lembaran dapat merugikan konsumen. Masalah cacat produk pada seng lembar jenis B2G 0,20x914, menggunakan alat pengendalian kualitas seperti membuat check sheet, setelah itu membuat data histrogram, bila data sudah lengkap maka akan diolah menggunakan pengendalian data dengan peta kendali atribut P, serta untuk mengetahui penyebab faktor-faktor masalah yang terjadi akan dibuat diagram sebab akibat dan penerapan perbaikan 5W, 1H (what, why, where, when, who, how) sehingga masalah yang terjadi menjadi selesai atau optimal. Pemecahan masalah dimulai dengan menentukan manusia, material, mesin dan lingkungan sebagai faktor yang paling berpengaruh terhadap adanya cacat produk berkarat sebesar 5.1%, cacat produk berlubang sebesar 1.9% dan cacat produk potongan miring sebesar 0.3% pada seng lembaran dan faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan dan dapat dikendalikan adalah faktor manusia karena manusia kurangnya pelatihan saat menjalankan mesin produksi ,faktor material karena bahan baku banyak mengandung karbon dan tidak patuh SOP, faktor mesin dikarenakan dimesin cutting blade (pisau pemotong) tumpul,dan faktor lingkungan bisa terjadi lingkungan tempat penyimpanan bahan baku terkena air hujan (atap bocor) . Semua faktor yang menyebabkan cacat produk pada seng lembaran akan dilakukan perbaikan seperti manusia harus diadakan training terlebih dahulu sebelum menjalakan produksi , material bahan baku harus patuh SOP , mesin harus diadakan pengecekkan berkala selama 3 bulan sekali ,dan lingkungan penyimpanan bahan baku harus ditutupi terpal lagi agar tidak terkena air hujan. Hasil dari pengolahan data dapat dilihat bahwa terjadi penurunan setelah perbaikan dari semua faktor yang menyebabkan cacat produk pada seng lembaran jenis B2G 0,20x914, cacat miring dari 0.3% menjadi 0.1%, sedangkan cacat berlubang dari 1.9% menjadi 0.8%, sedangkan cacat berkarat dari 5.1% menjadi 1.8%. Kata Kunci: Seven Tools, 5W1H, Seng Lembaran.","PeriodicalId":322142,"journal":{"name":"Jurnal TeknikIndustri","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2013-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal TeknikIndustri","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35968/JTIN.V4I1.825","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
PT Kerismas Witicko Makmur merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang industri yang memproduksi seng terbesar, dimana untuk dapat mengatasi persaingan yang ketat diantara industri seng, perusahaan melakukan pengendalian kualitas. Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan adalah dibidang kualitas produk dengan adanya cacat produk berkarat, cacat produk belubang dan cacat produk potongan miring pada seng lembaran jenis B2G 0,20x914, dimana semua cacat produk pada seng lembaran dapat merugikan konsumen. Masalah cacat produk pada seng lembar jenis B2G 0,20x914, menggunakan alat pengendalian kualitas seperti membuat check sheet, setelah itu membuat data histrogram, bila data sudah lengkap maka akan diolah menggunakan pengendalian data dengan peta kendali atribut P, serta untuk mengetahui penyebab faktor-faktor masalah yang terjadi akan dibuat diagram sebab akibat dan penerapan perbaikan 5W, 1H (what, why, where, when, who, how) sehingga masalah yang terjadi menjadi selesai atau optimal. Pemecahan masalah dimulai dengan menentukan manusia, material, mesin dan lingkungan sebagai faktor yang paling berpengaruh terhadap adanya cacat produk berkarat sebesar 5.1%, cacat produk berlubang sebesar 1.9% dan cacat produk potongan miring sebesar 0.3% pada seng lembaran dan faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan dan dapat dikendalikan adalah faktor manusia karena manusia kurangnya pelatihan saat menjalankan mesin produksi ,faktor material karena bahan baku banyak mengandung karbon dan tidak patuh SOP, faktor mesin dikarenakan dimesin cutting blade (pisau pemotong) tumpul,dan faktor lingkungan bisa terjadi lingkungan tempat penyimpanan bahan baku terkena air hujan (atap bocor) . Semua faktor yang menyebabkan cacat produk pada seng lembaran akan dilakukan perbaikan seperti manusia harus diadakan training terlebih dahulu sebelum menjalakan produksi , material bahan baku harus patuh SOP , mesin harus diadakan pengecekkan berkala selama 3 bulan sekali ,dan lingkungan penyimpanan bahan baku harus ditutupi terpal lagi agar tidak terkena air hujan. Hasil dari pengolahan data dapat dilihat bahwa terjadi penurunan setelah perbaikan dari semua faktor yang menyebabkan cacat produk pada seng lembaran jenis B2G 0,20x914, cacat miring dari 0.3% menjadi 0.1%, sedangkan cacat berlubang dari 1.9% menjadi 0.8%, sedangkan cacat berkarat dari 5.1% menjadi 1.8%. Kata Kunci: Seven Tools, 5W1H, Seng Lembaran.