{"title":"Menggereja yang Ramah dalam Ruang Virtual: Aktualisasi Iman Kristen Merawat Keragaman","authors":"Yonatan Alex Arifianto, Carolina Etnasari Anjaya","doi":"10.46929/graciadeo.v4i2.90","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sikap beragama yang moderat sangat diperlukan demi terjaganya prinsip kebhinekaan di negara ini. Umat percaya sebagai bagian komponen bangsa memiliki tanggung jawab untuk menghidupkan nilai-nilai iman Kristen dalam ruang virtual sebagai wujud tugas menerangi dan menggarami dunia. Penelitian bertujuan menyampaikan pemahaman moderasi beragama bagi umat percaya dan cara praksis menjalankannya dalam kehidupan ruang virtual masa kini. Metode riset adalah pendekatan jenis kualitatif deskriptif melalui studi pustaka. Riset memberikan simpulan terdapat dua cara bermoderasi bagi umat percaya: pertama dalam lingkup internal agama Kristen atau lingkup umat percaya melalui upaya membangun satu suara dan satu warna dalam iman di ruang virtual. Kedua, lingkup eksternal dalam berhubungan dengan penganut agama lain yaitu melalui harmonisasi: menghargai ajaran dan keyakinan agama lain. Cara pertama moderasi di lingkup internal agama Kristen melalui sikap antara lain: satu, merespon semua perbedaan dalam kedewasaan iman tanpa pertentangan, perselisihan dan upaya mempertanyakan. Dua, mengubah energi perselisihan menjadi energi untuk pertobatan Tiga, menjalin dialog bersama dalam kesatuan umat untuk menciptakan satu sikap iman dalam kasih. Empat, membentuk budaya Kristen dalam kehidupan ruang virtual dan membangun komitmen. Cara Kedua bermoderasi dalam lingkup eksternal yaitu membangun hubungan dengan penganut agama lain dengan melalui harmonisasi. Tindakan konkritnya: satu, gereja bersatu komitmen fokus membangun iman jemaat. Dua, membentuk model penginjilan atau misi dalam ruang virtual yang mengedepankan kasih, kepedulian, kelemahlembutan. Tiga, membentuk komunitas masyarakat untuk mengkampanyekan sikap moderasi beragama dan cinta tanah air dengan prinsip kebhinekaan dalam ruang virtual. Empat, umat percaya secara aktif memenuhi ruang virtual dengan mengumandangkan narasi keagamaan yang berdasarkan kebenaran firman Tuhan. Moderasi beragama bagi umat Tuhan sangat dibutuhkan, tidak hanya untuk menjaga keutuhan bangsa namun juga sebagai penjaga keutuhan iman pada Tuhan.","PeriodicalId":113383,"journal":{"name":"JURNAL TEOLOGI GRACIA DEO","volume":"418 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL TEOLOGI GRACIA DEO","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46929/graciadeo.v4i2.90","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Sikap beragama yang moderat sangat diperlukan demi terjaganya prinsip kebhinekaan di negara ini. Umat percaya sebagai bagian komponen bangsa memiliki tanggung jawab untuk menghidupkan nilai-nilai iman Kristen dalam ruang virtual sebagai wujud tugas menerangi dan menggarami dunia. Penelitian bertujuan menyampaikan pemahaman moderasi beragama bagi umat percaya dan cara praksis menjalankannya dalam kehidupan ruang virtual masa kini. Metode riset adalah pendekatan jenis kualitatif deskriptif melalui studi pustaka. Riset memberikan simpulan terdapat dua cara bermoderasi bagi umat percaya: pertama dalam lingkup internal agama Kristen atau lingkup umat percaya melalui upaya membangun satu suara dan satu warna dalam iman di ruang virtual. Kedua, lingkup eksternal dalam berhubungan dengan penganut agama lain yaitu melalui harmonisasi: menghargai ajaran dan keyakinan agama lain. Cara pertama moderasi di lingkup internal agama Kristen melalui sikap antara lain: satu, merespon semua perbedaan dalam kedewasaan iman tanpa pertentangan, perselisihan dan upaya mempertanyakan. Dua, mengubah energi perselisihan menjadi energi untuk pertobatan Tiga, menjalin dialog bersama dalam kesatuan umat untuk menciptakan satu sikap iman dalam kasih. Empat, membentuk budaya Kristen dalam kehidupan ruang virtual dan membangun komitmen. Cara Kedua bermoderasi dalam lingkup eksternal yaitu membangun hubungan dengan penganut agama lain dengan melalui harmonisasi. Tindakan konkritnya: satu, gereja bersatu komitmen fokus membangun iman jemaat. Dua, membentuk model penginjilan atau misi dalam ruang virtual yang mengedepankan kasih, kepedulian, kelemahlembutan. Tiga, membentuk komunitas masyarakat untuk mengkampanyekan sikap moderasi beragama dan cinta tanah air dengan prinsip kebhinekaan dalam ruang virtual. Empat, umat percaya secara aktif memenuhi ruang virtual dengan mengumandangkan narasi keagamaan yang berdasarkan kebenaran firman Tuhan. Moderasi beragama bagi umat Tuhan sangat dibutuhkan, tidak hanya untuk menjaga keutuhan bangsa namun juga sebagai penjaga keutuhan iman pada Tuhan.