{"title":"ANALISIS KEMAMPUAN METAKOGNISI DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PADA PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DITINJAU DARI GAYA BELAJAR","authors":"Khairatun Nisa Rambe, Bornok Sinaga, Asmin Asmin","doi":"10.24114/PARADIKMA.V13I3.22912","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui: (1) tingkat kemampuan metakognisi dalam pemecahan masalah matematis ditinjau dari gaya belajar siswapada pembelajaran berbasis masalah; (2) proses jawaban metakognisi siswa dalam pemecahan masalah matematis ditinjau dari gaya belajarnya pada pembelajaran berbasis masalah;(3) kesulitan metakognisi yang dialami siswa dalam pemecahan masalah matematis ditinjau dari gaya belajarnya pada pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa MTs Negeri 1 Labuhanbatu Selatanyang berjumlah 34 orang. Adapun hasil penelitian sebagai berikut: (1) Terdapat 7 orang (23,52%) siswa dengan gaya belajar pragmatis, siswa dengankemampuan tinggi, berada pada tingkat kemampuan metakognisi strategic use, siswa berkemampuan sedang, berada pada tingkat kemampuan metakognisi aware use, dan siswa berkemampuan rendah, berada pada tingkat kemampuan metakognisi tacit use; Terdapat 13 orang (44,11%) siswa dengan gaya belajar reflektor, siswa dengan kemampuan tinggi berada pada tingkat metakognisi reflective use dan strategic use. Siswa berkemampuan sedang, berada pada tingkat kemampuan metakognisi aware use, dan siswa berkemampuan rendah, berada pada tingkat kemampuan metakognisi tacit use; Terdapat 10 siswa (32,35%) dengan gaya belajar teoris, siswa dengan kemampuan sedang, berada pada tingkat kemampuan metakognisi aware use, dan siswa berkemampuan rendah, berada pada tingkat kemampuan metakognisi tacit use; dan terdapat 4 orang siswa dengan gaya belajar aktivis.(2) Kesulitan siswa dengan gaya belajar pragmatis, siswa mengalami kesulitan pada aspek konsep, prinsip, dan prosedur. Kesulitan siwa dengan gaya belajar reflektor, siswa mengalamipada aspek prinsip, dan prosedur; Kesulitan siswa dengan gaya belajar teoris, siswa mengalami fakta, konsep dan prinsip; dan Kesulitan siswa dengan gaya belajar aktivis, siswa mengalami kesulitan fakta, konsep, dan prosedur.","PeriodicalId":300356,"journal":{"name":"Paradikma: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"138 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Paradikma: Jurnal Pendidikan Matematika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24114/PARADIKMA.V13I3.22912","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui: (1) tingkat kemampuan metakognisi dalam pemecahan masalah matematis ditinjau dari gaya belajar siswapada pembelajaran berbasis masalah; (2) proses jawaban metakognisi siswa dalam pemecahan masalah matematis ditinjau dari gaya belajarnya pada pembelajaran berbasis masalah;(3) kesulitan metakognisi yang dialami siswa dalam pemecahan masalah matematis ditinjau dari gaya belajarnya pada pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa MTs Negeri 1 Labuhanbatu Selatanyang berjumlah 34 orang. Adapun hasil penelitian sebagai berikut: (1) Terdapat 7 orang (23,52%) siswa dengan gaya belajar pragmatis, siswa dengankemampuan tinggi, berada pada tingkat kemampuan metakognisi strategic use, siswa berkemampuan sedang, berada pada tingkat kemampuan metakognisi aware use, dan siswa berkemampuan rendah, berada pada tingkat kemampuan metakognisi tacit use; Terdapat 13 orang (44,11%) siswa dengan gaya belajar reflektor, siswa dengan kemampuan tinggi berada pada tingkat metakognisi reflective use dan strategic use. Siswa berkemampuan sedang, berada pada tingkat kemampuan metakognisi aware use, dan siswa berkemampuan rendah, berada pada tingkat kemampuan metakognisi tacit use; Terdapat 10 siswa (32,35%) dengan gaya belajar teoris, siswa dengan kemampuan sedang, berada pada tingkat kemampuan metakognisi aware use, dan siswa berkemampuan rendah, berada pada tingkat kemampuan metakognisi tacit use; dan terdapat 4 orang siswa dengan gaya belajar aktivis.(2) Kesulitan siswa dengan gaya belajar pragmatis, siswa mengalami kesulitan pada aspek konsep, prinsip, dan prosedur. Kesulitan siwa dengan gaya belajar reflektor, siswa mengalamipada aspek prinsip, dan prosedur; Kesulitan siswa dengan gaya belajar teoris, siswa mengalami fakta, konsep dan prinsip; dan Kesulitan siswa dengan gaya belajar aktivis, siswa mengalami kesulitan fakta, konsep, dan prosedur.