Pengaruh Citra Merek, Kepercayaan Merek dan Sikap Merek terhadap Minat Menjadi Nasabah Tabungan dan Giro Bank Panin (Studi pada Bank Panin KCP Tambak Langon Surabaya)
{"title":"Pengaruh Citra Merek, Kepercayaan Merek dan Sikap Merek terhadap Minat Menjadi Nasabah Tabungan dan Giro Bank Panin (Studi pada Bank Panin KCP Tambak Langon Surabaya)","authors":"Mochamad Syaifudin Al Azis, S. Harsono","doi":"10.21070/jbmp.v6i2.672","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":" \nPada era Globalisasi persaingan bisnis antar Bank semakin ketat. Bank yang ingin terus berkembang dan meningkat harus mampu memberikan produk yang berkualitas. Namun, untuk menjadi Bank yang unggul dalam persaingan bukanlah sebuah hal yang mudah, diperlukan pengelolaan manajemen yang bagus dan berkualitas. Selain itu dibutuhkan pula strategi yang maksimal. \nMenurut UU RI No.10 1998, Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. OJK mencatat hingga akhir Desember 2018, ada sebanyak 115 Bank di Indonesia dengan komposisi ada 5 Bank BUKU IV dan menguasai 51,03% asset perbankan. Bank BUKU III ada 28 Bank dengan pengusaan asset 35,23%. Bank BUKU II sebanyak 59 Bank dengan pangsa asset 12,65% dan Bank BUKU I sebanyak 22 Bank dan penguasaan asset hanya 1,08%. Di antara Bank tersebut, terdapat Bank Panin yang didirikan pada tahun 1971 yang merupakan hasil dari merger dari 3 Bank, yaitu Bank Kemakmuran, Bank Industri Jaya dan Bank Industri Dagang Indonesia. Berdasarkan data keuangan per September 2018, Bank nasional dengan asset tertinggi masih disematkan pada Bank BRI, peringkat ke dua terdapat Bank Mandiri, diikuti secara berututan Bank BCA, Bank BNI, Bank BTN, Bank CIMB Niaga, Bank Panin, Bank OCBC NISP,","PeriodicalId":146484,"journal":{"name":"JBMP (Jurnal Bisnis, Manajemen dan Perbankan)","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-09-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JBMP (Jurnal Bisnis, Manajemen dan Perbankan)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21070/jbmp.v6i2.672","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pada era Globalisasi persaingan bisnis antar Bank semakin ketat. Bank yang ingin terus berkembang dan meningkat harus mampu memberikan produk yang berkualitas. Namun, untuk menjadi Bank yang unggul dalam persaingan bukanlah sebuah hal yang mudah, diperlukan pengelolaan manajemen yang bagus dan berkualitas. Selain itu dibutuhkan pula strategi yang maksimal.
Menurut UU RI No.10 1998, Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. OJK mencatat hingga akhir Desember 2018, ada sebanyak 115 Bank di Indonesia dengan komposisi ada 5 Bank BUKU IV dan menguasai 51,03% asset perbankan. Bank BUKU III ada 28 Bank dengan pengusaan asset 35,23%. Bank BUKU II sebanyak 59 Bank dengan pangsa asset 12,65% dan Bank BUKU I sebanyak 22 Bank dan penguasaan asset hanya 1,08%. Di antara Bank tersebut, terdapat Bank Panin yang didirikan pada tahun 1971 yang merupakan hasil dari merger dari 3 Bank, yaitu Bank Kemakmuran, Bank Industri Jaya dan Bank Industri Dagang Indonesia. Berdasarkan data keuangan per September 2018, Bank nasional dengan asset tertinggi masih disematkan pada Bank BRI, peringkat ke dua terdapat Bank Mandiri, diikuti secara berututan Bank BCA, Bank BNI, Bank BTN, Bank CIMB Niaga, Bank Panin, Bank OCBC NISP,