{"title":"HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMK TENTANG PERNIKAHAN DINI DI MASA PANDEMI COVID 19","authors":"Nurwanda Atik, E. Susilowati","doi":"10.26751/jikk.v13i1.1355","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Pernikahan usia dibawah normal menjadi salah satu isu yang tercantum dalam SDGs. Kementerian PPPA juga melaporkan adanya peningkatan angka perkawinan anak selama pandemi Covid-19. Kondisi kesejahteraan yang menurun telah memaksa orang tua membiarkan anaknya menikah. Penutupan sekolah ketika situasi ekonomi memburuk juga membuat banyak anak dianggap sebagai beban keluarga. Hal ini terbukti dari adanya 34.000 permohonan dispensasai kawin yang diajukan kementrian Agama pada Januari hingga Juni 2020. Perkawinan anak menambah risiko yang harus dihadapi anak selama pandemi, selain peningkatan kekerasan dan permasalahan mental pada anak. Hasil studi pendahuluan di salah satu SMK Kabupaten Semarang diketahui bahwa setiap tahun rata-rata 1-2 orang siswa mengundurkan diri dari sekolah dengan alasan untuk menikah.Jenis penelitian ini adalah Explanatory research dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelajar di SMK Tarunatama Kabupaten Semarang. Sampel dan teknik sampling menggunakan probability sampling sebanyak 152 orang. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner, analisis data dilakukan secara univariat dan analisis bivariat uji Kendall Tau dengan bantuan SPSS 16.Kesimpulan dari penelitian ada hubungan antara peran orang tua dengan pengetahuan remaja tentang pernikahan dini dengan nilai signifikansi adalah 0,000 (<0,05). Saran yang diajukan diharapkan keluarga dapat menambah informasi mengenai peran penting sebagai keluarga dalam mendidik anak selama masa pandemi sehingga pengetahuan remaja tentang dampak pernikahan dini bisa semakin meningkat.","PeriodicalId":401439,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26751/jikk.v13i1.1355","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstrak Pernikahan usia dibawah normal menjadi salah satu isu yang tercantum dalam SDGs. Kementerian PPPA juga melaporkan adanya peningkatan angka perkawinan anak selama pandemi Covid-19. Kondisi kesejahteraan yang menurun telah memaksa orang tua membiarkan anaknya menikah. Penutupan sekolah ketika situasi ekonomi memburuk juga membuat banyak anak dianggap sebagai beban keluarga. Hal ini terbukti dari adanya 34.000 permohonan dispensasai kawin yang diajukan kementrian Agama pada Januari hingga Juni 2020. Perkawinan anak menambah risiko yang harus dihadapi anak selama pandemi, selain peningkatan kekerasan dan permasalahan mental pada anak. Hasil studi pendahuluan di salah satu SMK Kabupaten Semarang diketahui bahwa setiap tahun rata-rata 1-2 orang siswa mengundurkan diri dari sekolah dengan alasan untuk menikah.Jenis penelitian ini adalah Explanatory research dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelajar di SMK Tarunatama Kabupaten Semarang. Sampel dan teknik sampling menggunakan probability sampling sebanyak 152 orang. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner, analisis data dilakukan secara univariat dan analisis bivariat uji Kendall Tau dengan bantuan SPSS 16.Kesimpulan dari penelitian ada hubungan antara peran orang tua dengan pengetahuan remaja tentang pernikahan dini dengan nilai signifikansi adalah 0,000 (<0,05). Saran yang diajukan diharapkan keluarga dapat menambah informasi mengenai peran penting sebagai keluarga dalam mendidik anak selama masa pandemi sehingga pengetahuan remaja tentang dampak pernikahan dini bisa semakin meningkat.