FAKTOR PENENTU ADOPSI STANDAR ORGANIK DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA BUDIDAYA UDANG WINDU

Maharani Yulisti, Tenny Apriliani, R. Yusuf, Rismutia Hayu Deswati
{"title":"FAKTOR PENENTU ADOPSI STANDAR ORGANIK DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA BUDIDAYA UDANG WINDU","authors":"Maharani Yulisti, Tenny Apriliani, R. Yusuf, Rismutia Hayu Deswati","doi":"10.15578/JSEKP.V14I1.7700","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Standar keamanan pangan di Indonesia telah diusulkan untuk menghadapi tantangan pasar ikan global seperti peningkatan produksi budidaya dan perjanjian perdagangan bebas. Namun, manfaat sertifikasi keamanan pangan bagi pembudidaya ikan sering diperdebatkan. Dampaknya sangat kontekstual, yang sebenarnya sangat relevan dengan sektor perikanan skala kecil yang memiliki tingkat keragaman agro ekologi dan kondisi sosial ekonomi. Ini tidak selalu dipertimbangkan dalam penelitian sebelumnya. Oleh karena itu, kajian ini menganalisis dampak adopsi organic standard terhadap produktivitas petambak udang dengan mengambil studi kasus di Kabupaten Sidoarjo. Analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor penentu adopsi menggunakan model probit; sedangkan untuk mengukur dampak terhadap outcome budidaya udang digunakan model endogenous switching regression. Hasil analisis probit menunjukkan bahwa standar organik tampaknya lebih banyak diterapkan pada pembudidaya yang memiliki pekerjaan di luar tambak udang dan lebih banyak memiliki pengalaman, tetapi kurang diadopsi oleh petani yang menyewa tambak, memiliki hubungan pasar dan hubungan kredit dengan pembeli mereka. Hasil analisis dampak menunjukkan bahwa rata-rata dari hasil budidaya udang tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara petambak yang mengadopsi standar dan yang tidak mengadopsi, sedangkan terdapat perbedaan signifikan dalam keuntungan bersih antara dua rezim. Namun, hasil analisis menunjukkan bahwa adopter memiliki hasil lebih besar pada produksi udang jika mereka tidak mengadopsi, begitu pula sebaliknya terhadap nonadopter menghasilkan produksi udang lebih kecil apabila mereka mengadopsi standard. Di sisi lain, adopter memiliki profit lebih kecil pada produksi udang jika mereka tidak mengadopsi, begitu pula sebaliknya terhadap non-adopter menghasilkan profit lebih kecil apabila mereka tidak mengadopsi standard. Determinants for Adopting Organic Standard and Their Impact on Performance of Black Tiger Shrimp FarmingFood safety standard  in Indonesia has been proposed to face global fish market challenges such as increasing aquaculture production and free trade agreements. Yet, the benefits of food safety certification for farmers has often been debated. It has context-specific impact and closely relevant to small farm sector with its large degree of agroecological and socio-economic heterogenity. This idea was not always get into consideration in previous researches. Therefore, this paper analyzes the impact of organic standard adoption on productivity of small-scale shrimp farming in Indonesia. The study used  a probit model to determine the determinants of adoption, while endogenous switching regression model was used to measure the impact on the outcome of shrimp farming. Heterogeneity is accounted for an endogenous switching regression framework. The analytical result of probit showed that organic standard is more applied to farmers who have off-farm job and experiences, but is less adopted by farmers who rent ponds, have market and credit relationship with their buyers. The result of impact analysis showed that there were no significant differences on shrimp production between those adopted the standard and those who did not, the average yield of shrimp farming was not found to be a significant   between farmers who adopted and those who did not adopt the standard, while there were significant differences on net profit between the two regimes. However, the analysis found that adopters had higher results on shrimp production if they do not adopt standard, and nonadopters had less shrimp production if they adopt the standard. On the other hand, adopters have smaller profit on shrimp production if they do not adopt the standard, and non-adopters made smaller profits if they do not adopt the standard. ","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"200 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15578/JSEKP.V14I1.7700","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Standar keamanan pangan di Indonesia telah diusulkan untuk menghadapi tantangan pasar ikan global seperti peningkatan produksi budidaya dan perjanjian perdagangan bebas. Namun, manfaat sertifikasi keamanan pangan bagi pembudidaya ikan sering diperdebatkan. Dampaknya sangat kontekstual, yang sebenarnya sangat relevan dengan sektor perikanan skala kecil yang memiliki tingkat keragaman agro ekologi dan kondisi sosial ekonomi. Ini tidak selalu dipertimbangkan dalam penelitian sebelumnya. Oleh karena itu, kajian ini menganalisis dampak adopsi organic standard terhadap produktivitas petambak udang dengan mengambil studi kasus di Kabupaten Sidoarjo. Analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor penentu adopsi menggunakan model probit; sedangkan untuk mengukur dampak terhadap outcome budidaya udang digunakan model endogenous switching regression. Hasil analisis probit menunjukkan bahwa standar organik tampaknya lebih banyak diterapkan pada pembudidaya yang memiliki pekerjaan di luar tambak udang dan lebih banyak memiliki pengalaman, tetapi kurang diadopsi oleh petani yang menyewa tambak, memiliki hubungan pasar dan hubungan kredit dengan pembeli mereka. Hasil analisis dampak menunjukkan bahwa rata-rata dari hasil budidaya udang tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara petambak yang mengadopsi standar dan yang tidak mengadopsi, sedangkan terdapat perbedaan signifikan dalam keuntungan bersih antara dua rezim. Namun, hasil analisis menunjukkan bahwa adopter memiliki hasil lebih besar pada produksi udang jika mereka tidak mengadopsi, begitu pula sebaliknya terhadap nonadopter menghasilkan produksi udang lebih kecil apabila mereka mengadopsi standard. Di sisi lain, adopter memiliki profit lebih kecil pada produksi udang jika mereka tidak mengadopsi, begitu pula sebaliknya terhadap non-adopter menghasilkan profit lebih kecil apabila mereka tidak mengadopsi standard. Determinants for Adopting Organic Standard and Their Impact on Performance of Black Tiger Shrimp FarmingFood safety standard  in Indonesia has been proposed to face global fish market challenges such as increasing aquaculture production and free trade agreements. Yet, the benefits of food safety certification for farmers has often been debated. It has context-specific impact and closely relevant to small farm sector with its large degree of agroecological and socio-economic heterogenity. This idea was not always get into consideration in previous researches. Therefore, this paper analyzes the impact of organic standard adoption on productivity of small-scale shrimp farming in Indonesia. The study used  a probit model to determine the determinants of adoption, while endogenous switching regression model was used to measure the impact on the outcome of shrimp farming. Heterogeneity is accounted for an endogenous switching regression framework. The analytical result of probit showed that organic standard is more applied to farmers who have off-farm job and experiences, but is less adopted by farmers who rent ponds, have market and credit relationship with their buyers. The result of impact analysis showed that there were no significant differences on shrimp production between those adopted the standard and those who did not, the average yield of shrimp farming was not found to be a significant   between farmers who adopted and those who did not adopt the standard, while there were significant differences on net profit between the two regimes. However, the analysis found that adopters had higher results on shrimp production if they do not adopt standard, and nonadopters had less shrimp production if they adopt the standard. On the other hand, adopters have smaller profit on shrimp production if they do not adopt the standard, and non-adopters made smaller profits if they do not adopt the standard. 
有机标准采用的决定因素以及它们对捕虾工作的影响
印度尼西亚的食品安全标准已经提出,将面临全球鱼类市场面临的挑战,如改进种植和自由贸易协议。然而,粮食安全认证对渔业的好处一直存在争议。其影响是高度语境的,实际上与具有农业生态和社会经济多样性水平的小规模渔业有关。这在以前的研究中并不总是考虑到的。因此,该研究通过在Sidoarjo区进行案例研究,分析了常规有机养殖场对捕虾生产力的影响。使用原型模型确定收养决定因素的分析;然而,为了评估对虾养殖成果的影响,使用了子宫内转换转换模型。probit分析表明,有机标准似乎更适用于在虾场以外工作、拥有更多经验、但较少被雇佣的农民采用,与他们的买家建立市场关系和信用关系。影响分析表明,养虾场的平均产量在采用标准和不采用标准的渔民之间没有显著差异,而两种政权之间的净利润存在显著差异。然而,分析表明,如果收养不收养虾,圈养大虾的产量就会比圈养大虾大得多。另一方面,如果收养不收养的虾,收养不收养的虾的利润就会小一些,如果不采用标准,非收养收养者的利润也会小一些。印尼针对黑虎虾食品安全标准的决定和它们对全球鱼类市场表现的影响一直在提出这样一个增加水族生产和自由贸易协定的挑战。然而,食品安全证书的受益人已全部退役。它与农业和社会经济的异质的大型农场有着紧密的联系。这些想法并不总是对意外发现的考虑。例如,这份论文分析是印尼针对小型scale虾养殖场的有机标准感染。研究用了一个模型来确定收养的确定性,而内生交换后悔模型则用来确定虾养殖场的影响。异质性是指内部转换帧。分析结果表明,这种有机标准的产品更适用于那些已经从农场雇佣和实验中获得经验的农场工人,但没有被雇佣的农场工人所收养,他们与买家有市场关系。冲击分析那里那个论点》之间没有浓厚,分歧是在虾制作了那些adopted standard和那些音符,虾养殖场之平均收益是找到成为百万农民之间浓厚,世卫组织adopted音符和那些不是adopt《标准,而又有些浓厚,《二号regimes之间分歧都在网利润。分析人员发现,如果收养标准不接受虾的生产,收养人员就得不到虾的生产,如果他们接受标准,就得不到虾。另一方面,收养者对虾的生产有更低的利润,如果他们不接受标准,非收养者让smaller profits如果他们不接受标准。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信