{"title":"Proses PEMBUATAN BUBUK DAUN KELOR (Moringa oleifera) SEBAGAI TAMBAHAN MAKANAN FUNGSIONAL BERDASARKAN SUHU DAN LAMA PENGERINGAN YANG BERBEDA","authors":"Nurul Muchlisah Zainuddin, Sri Hajriani","doi":"10.20956/at.v14i2.518","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kelor (Moringa oleifera) sudah dikenal selama berabad-abad sebagai tanaman multiguna, padat nutrisi dan berkhasiat sebagai obat. Namun pembuatan kelor menjadi tepung atau bubuk serta pengembangannya menjadi tambahan makanan fungsional belum banyak dilakukan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah membuat tepung dari daun kelor sebagai tambahan makanan fungsional kaya nutrisi. Kandungan utama daun kelor ini ternyata akan lebih tinggi jika daun kelor diolah terlebih dahulu menjadi bentuk kering atau tepung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui suhu pengeringan dan lama pengeringan yang terbaik yang digunakan pada proses pembuatan bubuk daun kelor berdasarkan analisis kimia yaitu kadar vitamin C dan kadar air dan untuk mengetahui sifat organoleptik tepung daun kelor berdasarkan suhu dan lama pengeringan yang berbeda. Metode penelitian yang dilakukan adalah menentukan suhu pengeringan dan lama pengeringan terbaik dengan menggunakan suhu pengeringan (35 oC, 50 oC, dan 65oC). Lama pengeringan (5 jam, 6 jam dan 7 jam). Suhu dan lama pengeringan yang terbaik akan ditentukan dengan pengujian analisis kimia dari tepung daun kelor, yaitu dilakukan uji vitamin C dan kadar air serta uji organoleptik yaitu dengan metode uji kesukaan (hedonic). Hasil dari penelitian formulasi bubuk daun kelor terbaik berdasarkan hasil analisis vitamin C dan kadar air adalah perlakuan suhu pengeringan 35 oC dan lama pengeringan 5 jam. Sifat organoleptik berupa tekstur, citarasa dan aroma yang paling disukai yaitu pada perlakuan suhu pengeringan 65 oC dan lama pengeringan 7 jam sedangkan untuk warna yang paling disukai yaitu pada perlakuan 35 oC dan lama pengeringan 5 jam.","PeriodicalId":325650,"journal":{"name":"Jurnal Agritechno","volume":"88 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Agritechno","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20956/at.v14i2.518","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Kelor (Moringa oleifera) sudah dikenal selama berabad-abad sebagai tanaman multiguna, padat nutrisi dan berkhasiat sebagai obat. Namun pembuatan kelor menjadi tepung atau bubuk serta pengembangannya menjadi tambahan makanan fungsional belum banyak dilakukan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah membuat tepung dari daun kelor sebagai tambahan makanan fungsional kaya nutrisi. Kandungan utama daun kelor ini ternyata akan lebih tinggi jika daun kelor diolah terlebih dahulu menjadi bentuk kering atau tepung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui suhu pengeringan dan lama pengeringan yang terbaik yang digunakan pada proses pembuatan bubuk daun kelor berdasarkan analisis kimia yaitu kadar vitamin C dan kadar air dan untuk mengetahui sifat organoleptik tepung daun kelor berdasarkan suhu dan lama pengeringan yang berbeda. Metode penelitian yang dilakukan adalah menentukan suhu pengeringan dan lama pengeringan terbaik dengan menggunakan suhu pengeringan (35 oC, 50 oC, dan 65oC). Lama pengeringan (5 jam, 6 jam dan 7 jam). Suhu dan lama pengeringan yang terbaik akan ditentukan dengan pengujian analisis kimia dari tepung daun kelor, yaitu dilakukan uji vitamin C dan kadar air serta uji organoleptik yaitu dengan metode uji kesukaan (hedonic). Hasil dari penelitian formulasi bubuk daun kelor terbaik berdasarkan hasil analisis vitamin C dan kadar air adalah perlakuan suhu pengeringan 35 oC dan lama pengeringan 5 jam. Sifat organoleptik berupa tekstur, citarasa dan aroma yang paling disukai yaitu pada perlakuan suhu pengeringan 65 oC dan lama pengeringan 7 jam sedangkan untuk warna yang paling disukai yaitu pada perlakuan 35 oC dan lama pengeringan 5 jam.