ANALISIS MASALAH AFEKTIF DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH OPERASI HITUNG ALJABAR SISWA TUNAGRAHITA

Siti Suprotun, Andriyani Andriyani
{"title":"ANALISIS MASALAH AFEKTIF DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH OPERASI HITUNG ALJABAR SISWA TUNAGRAHITA","authors":"Siti Suprotun, Andriyani Andriyani","doi":"10.20527/EDUMAT.V7I1.6338","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak : Keberhasilan pembelajaran matematika tidak hanya diukur dari pencapaian koginitif siswa, namun juga pencapaian afektif dan psikomotor. Pembelajaran mate­ma­tika seharusnya dirancang dengan melibatkan berbagai ranah termasuk ranah afektif yang berkaitan dengan pembentukan karakter siswa sesuai platform pendidikan nasional yang membekali siswa sebagai generasi emas tahun 2045. Tujuan dari pene­litian ini adalah untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah operasi penjum­lahan dan pengurangan oleh siswa tunagrahita kelas VII SMPLB Bhakti Kencana 1 Berbah Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-eksploratif yang bersifat kualitatif, dimana data utamanya berupa kata-kata (ucapan) dan tingkah laku subjek dalam memecahkan masalah. Subjek penelitian ini adalah seorang siswa tunagrahita ringan dan seorang siswa tunagrahita sedang. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara berbasis tugas yang mengacu pada pedoman wawancara dan observasi, serta tes pemecahan masalah yang juga memuat tes ranah afektif. Validasi data dilakukan dengan menggunakan triangulasi waktu, sedangkan ana­lisis data mencakup pada Miles dan Huberman (2014) yang terdiri dari reduksi data, penya­jian data, penafsiran data, dan penarikan kesimpulan untuk menghasilkan suatu laporan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa secara umum siswa tunagrahita ringan hanya dapat melalui tahapan memahami masalah, namun pada masalah yang memuat satu variabel siswa dapat melalui tahapan merencanakan dan melaksanakan masalah. Sedangkan siswa tunagrahita sedang secara umum masih belum dapat melalui seluruh tahapan pemecahan masalah. Dari segi afektif kedua siswa sudah memiliki minat yang baik, namun siswa tunagrahita ringan mencapai hampir seluruh aspek afektif kecuali aspek penyesuaian. Kata kunci : Afektif, Kemampuan Pemecahan Masalah, Operasi Hitung, Tunagrahita Abstract: The success of learning mathematics is not only measured by the students' cognitive achievement, but also the achievement of affective and psychomotor. Mathematics learning should be designed by involving various domains including affective domains related to student character formation according to the national education platform that equips students as a golden generation in 2045. The purpose of this study is to determine the ability to solve addition and subtraction operations by grade VII SMPLB mental retardation students Bhakti Kencana 1 Berbah Yogyakarta. This type of research is descriptive-explorative research that is qualitative in nature, where the main data is in the form of words (speech) and subject behavior in solving problems. The subject of this study was a mild mental retardation student and a moderate mental retardation student. Data collection in this study was carried out through task-based interviews which referred to interview and observation guidelines, as well as problem-solving tests which also included affective domain tests. Data validation was done by using time triangulation, while data analysis included Miles and Huberman (2014) which consisted of data reduction, data presentation, data inter­pretation and drawing conclusions to produce a report. Based on the results of the study, it is known that, in general, mild mental retardation students can only go through the stages of understanding the problem, but on the problem that contains one varia­ble, the student can go through the stages of planning and implementing the pro­blem. Whereas moderate mentally retarded students still cannot get through all stages of pro­blem-solving. In terms of affective, both students already have good interests, but mild mentally retarded students achieve almost all affective aspects except adjustment aspects. Keywords: Affective, Problem Solving Ability, Counting Operation, Mental Retardation","PeriodicalId":340171,"journal":{"name":"EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/EDUMAT.V7I1.6338","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Abstrak : Keberhasilan pembelajaran matematika tidak hanya diukur dari pencapaian koginitif siswa, namun juga pencapaian afektif dan psikomotor. Pembelajaran mate­ma­tika seharusnya dirancang dengan melibatkan berbagai ranah termasuk ranah afektif yang berkaitan dengan pembentukan karakter siswa sesuai platform pendidikan nasional yang membekali siswa sebagai generasi emas tahun 2045. Tujuan dari pene­litian ini adalah untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah operasi penjum­lahan dan pengurangan oleh siswa tunagrahita kelas VII SMPLB Bhakti Kencana 1 Berbah Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-eksploratif yang bersifat kualitatif, dimana data utamanya berupa kata-kata (ucapan) dan tingkah laku subjek dalam memecahkan masalah. Subjek penelitian ini adalah seorang siswa tunagrahita ringan dan seorang siswa tunagrahita sedang. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara berbasis tugas yang mengacu pada pedoman wawancara dan observasi, serta tes pemecahan masalah yang juga memuat tes ranah afektif. Validasi data dilakukan dengan menggunakan triangulasi waktu, sedangkan ana­lisis data mencakup pada Miles dan Huberman (2014) yang terdiri dari reduksi data, penya­jian data, penafsiran data, dan penarikan kesimpulan untuk menghasilkan suatu laporan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa secara umum siswa tunagrahita ringan hanya dapat melalui tahapan memahami masalah, namun pada masalah yang memuat satu variabel siswa dapat melalui tahapan merencanakan dan melaksanakan masalah. Sedangkan siswa tunagrahita sedang secara umum masih belum dapat melalui seluruh tahapan pemecahan masalah. Dari segi afektif kedua siswa sudah memiliki minat yang baik, namun siswa tunagrahita ringan mencapai hampir seluruh aspek afektif kecuali aspek penyesuaian. Kata kunci : Afektif, Kemampuan Pemecahan Masalah, Operasi Hitung, Tunagrahita Abstract: The success of learning mathematics is not only measured by the students' cognitive achievement, but also the achievement of affective and psychomotor. Mathematics learning should be designed by involving various domains including affective domains related to student character formation according to the national education platform that equips students as a golden generation in 2045. The purpose of this study is to determine the ability to solve addition and subtraction operations by grade VII SMPLB mental retardation students Bhakti Kencana 1 Berbah Yogyakarta. This type of research is descriptive-explorative research that is qualitative in nature, where the main data is in the form of words (speech) and subject behavior in solving problems. The subject of this study was a mild mental retardation student and a moderate mental retardation student. Data collection in this study was carried out through task-based interviews which referred to interview and observation guidelines, as well as problem-solving tests which also included affective domain tests. Data validation was done by using time triangulation, while data analysis included Miles and Huberman (2014) which consisted of data reduction, data presentation, data inter­pretation and drawing conclusions to produce a report. Based on the results of the study, it is known that, in general, mild mental retardation students can only go through the stages of understanding the problem, but on the problem that contains one varia­ble, the student can go through the stages of planning and implementing the pro­blem. Whereas moderate mentally retarded students still cannot get through all stages of pro­blem-solving. In terms of affective, both students already have good interests, but mild mentally retarded students achieve almost all affective aspects except adjustment aspects. Keywords: Affective, Problem Solving Ability, Counting Operation, Mental Retardation
分析情感问题和解决问题的能力
抽象:数学学习的成功不仅是由学生不定式的成就来衡量的,也是情感和精神运动的成就。数学学习应该涉及多个领域,包括在国家教育平台上塑造学生性格的情感领域。这种发现的目的是了解七年级无家可归者kmplb Kencana 1 beryakarta问题的解决能力和缩小。这类研究是定性的描述研究,主要是口头描述和主题在解决问题时的行为。这门课的题目是一个轻的无家可归的学生和一个中级无家可归的学生。本研究中的数据收集是通过任务访谈、采访和观察指南以及包含情感域测试的问题解决测试进行的。数据验证是通过时间三角法实现的,而数据分析包括迈尔斯和胡伯曼(2014)的数据分析、数据分析、数据解释和推论来生成一份报告。根据研究发现,一般不识字的学生只能通过阶段来理解问题,但在一个问题上,一个变量的学生可以通过计划和执行问题的阶段。而无家可归的学生一般还没有经历所有的问题解决阶段。从情感上来说,这两名学生已经有了良好的兴趣,但一个不识字的学生几乎完成了所有的情感方面,除了调整方面。关键词:情感,问题解决能力,行动能力,文盲:学习数学的成功不仅是学生的认知成就,还有精神动力的成就。数学学习应该是由不断变化的教条所定义的,这些教条与学生性格形成关系关系到2045年建立的国家教育平台。这项研究的目的是确定由第七级精神放松学生Bhakti Kencana 1级所提供的解决方案和颠覆业务的能力。这一研究类型描述了它在自然中的适龄研究,其中主要数据存在于言语形式和研究对象的问题中。这个研究的主题是一个温和的心理弱智学生和一个温和的心理弱智学生。这项研究的数据收集是通过一系列基于测试的采访和观察指南而提出的,这些测试包括包括相关的域名测试人员。使用时间三角法验证数据是有效的,而包括迈尔斯和胡伯曼(2014)的数据分析将其归因于减少数据、演示数据、内部预测数据和drawing结论,以提交报告。根据研究的结果,我知道,在一般情况下,弱智学生只能通过了解问题的阶段,但在处理一个可变因素的问题上,学生可以通过规划和实施支持堕胎的阶段。现代精神错乱的学生仍然无法通过所有支持食品溶解的阶段。在同情的气氛中,两位学生已经很有兴趣了,但在心理上弱智的学生中,学生几乎都是次要的资产。重点词:情感、能力问题、可计算性、精神迟钝
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信