{"title":"DIGITALISASI KEKERASAN PEREMPUAN : STUDI REPRODUKSI PELECEHAN MELALUI MEDIA SOSIAL","authors":"P. Islami","doi":"10.21009/saskara.012.01","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Proses digitalisasi akibat perkembangan teknologi komunikasi dan informasi tidak hanya terjadi pada media namun dalam konten media yang ditampilkan dan dampaknya pun mengalami perubahan yang signifikan. Media sosial merupakan bentuk media massa baru yang membentuk kontruksi dan pemaknaan terhadap peran laki-laki dan perempuan. Digitalisasi kekerasan pada perempuan melalui media mereproduksi pelecehan melalui media sosial. Kajian ini dibuat untuk menjawab pertanyaan bagaimana bentuk reproduksi pelecehan dalam media sosial terjadi, bagaimana pola komunikasi media sosial dalam mengkonstruksi kekerasan berbasis gender online, bagaimana dampak tindakan pelecehan di media sosial terhadap korban dan bagaimana kebijakan pemerintah melihat transformasi kekerasan pada perempuan di ruang digital. \nKajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis wacana dari konten dan komentar yang ada pada tiga media sosial utama yang banyak digunakan oleh masyarakat dan menggunakan metode social network analysis untuk mempelajari pola komunikasi digital dalam media sosial. Hasil penelitian menunjukkan media sosial melahirkan bentuk pelecehan baru yang menempatkan perempuan sebagai objek akibat dominasi kuasa yang dibangun oleh budaya patriaki dan berdampak pada bentuk pelecehan lainnya seperti komentar jahat, ujaran kebencian, konten gambar tidak senonoh dan, pelecehan secara online. Kondisi tersebut berdampak pada munculnya ketidakadilan gender seperti marginalisasi, subordinasi terhadap perempuan akibat stereotipe yang dibangun dan beban ganda pada perempuan korban reproduksi kekerasan melalui media sosial.","PeriodicalId":332601,"journal":{"name":"Saskara : Indonesian Journal of Society Studies","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Saskara : Indonesian Journal of Society Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21009/saskara.012.01","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Proses digitalisasi akibat perkembangan teknologi komunikasi dan informasi tidak hanya terjadi pada media namun dalam konten media yang ditampilkan dan dampaknya pun mengalami perubahan yang signifikan. Media sosial merupakan bentuk media massa baru yang membentuk kontruksi dan pemaknaan terhadap peran laki-laki dan perempuan. Digitalisasi kekerasan pada perempuan melalui media mereproduksi pelecehan melalui media sosial. Kajian ini dibuat untuk menjawab pertanyaan bagaimana bentuk reproduksi pelecehan dalam media sosial terjadi, bagaimana pola komunikasi media sosial dalam mengkonstruksi kekerasan berbasis gender online, bagaimana dampak tindakan pelecehan di media sosial terhadap korban dan bagaimana kebijakan pemerintah melihat transformasi kekerasan pada perempuan di ruang digital.
Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis wacana dari konten dan komentar yang ada pada tiga media sosial utama yang banyak digunakan oleh masyarakat dan menggunakan metode social network analysis untuk mempelajari pola komunikasi digital dalam media sosial. Hasil penelitian menunjukkan media sosial melahirkan bentuk pelecehan baru yang menempatkan perempuan sebagai objek akibat dominasi kuasa yang dibangun oleh budaya patriaki dan berdampak pada bentuk pelecehan lainnya seperti komentar jahat, ujaran kebencian, konten gambar tidak senonoh dan, pelecehan secara online. Kondisi tersebut berdampak pada munculnya ketidakadilan gender seperti marginalisasi, subordinasi terhadap perempuan akibat stereotipe yang dibangun dan beban ganda pada perempuan korban reproduksi kekerasan melalui media sosial.