Srihanto, Parman Sinaga, Sigit Yulianto, Ricky Perdana Handono
{"title":"Kajian sistem pendingin udara ditinjau dari kerusakan evaporator pada kendaraan ringan merk ‘x’","authors":"Srihanto, Parman Sinaga, Sigit Yulianto, Ricky Perdana Handono","doi":"10.37373/jttm.v4i1.451","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada sebuah kendaraan merk ‘X’ ditemukan masalah pada sistem AC dengan gejala AC tidak dingin. Oleh karenanya diperlukan analisis dengan tujuan untuk mengetahui akar penyebab AC tidak dingin. Metode penelitian yang digunakan untuk mendukung analisis yakni metode kuantitatif. Dari hasil penelitian pengukuran tekanan tinggi 10 bar, tekanan tinggi normal 12-14 (bar). Tekanan rendah hasil pengukuran 1,6 bar, tekanan rendah normal 2-4 (bar). Kebocoran evaporator yang mengalami benturan benda padat asing dan akumulasi kotoran yang tidak tersaring ketika udara dihembuskan oleh blower, oleh karenanya tekanan hasil pengukuran dibawah standar yang mengindikasikan jumlah refrigerant di dalam sistem AC berkurang. Dari hasil perbaikan dan penambahan saringan udara, sistem AC mengalami peningkatan kinerja. Hal ini ditandai oleh turunnya nilai kerja kompresor dari 40 kJ/kg menjadi 29 kJ/kg, naiknya nilai efisiensi refrigerasi dari 72% menjadi 75%, dan temperatur kabin dari 320C dengan RH 86% menjadi 250C dengan RH 72%.","PeriodicalId":209200,"journal":{"name":"JTTM : Jurnal Terapan Teknik Mesin","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JTTM : Jurnal Terapan Teknik Mesin","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37373/jttm.v4i1.451","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Pada sebuah kendaraan merk ‘X’ ditemukan masalah pada sistem AC dengan gejala AC tidak dingin. Oleh karenanya diperlukan analisis dengan tujuan untuk mengetahui akar penyebab AC tidak dingin. Metode penelitian yang digunakan untuk mendukung analisis yakni metode kuantitatif. Dari hasil penelitian pengukuran tekanan tinggi 10 bar, tekanan tinggi normal 12-14 (bar). Tekanan rendah hasil pengukuran 1,6 bar, tekanan rendah normal 2-4 (bar). Kebocoran evaporator yang mengalami benturan benda padat asing dan akumulasi kotoran yang tidak tersaring ketika udara dihembuskan oleh blower, oleh karenanya tekanan hasil pengukuran dibawah standar yang mengindikasikan jumlah refrigerant di dalam sistem AC berkurang. Dari hasil perbaikan dan penambahan saringan udara, sistem AC mengalami peningkatan kinerja. Hal ini ditandai oleh turunnya nilai kerja kompresor dari 40 kJ/kg menjadi 29 kJ/kg, naiknya nilai efisiensi refrigerasi dari 72% menjadi 75%, dan temperatur kabin dari 320C dengan RH 86% menjadi 250C dengan RH 72%.