{"title":"Interaksi Sosial Antara Mahasiswa Muslim Dengan Mahasiswa Non Muslim di Lingkungan Universitas Syiah Kuala","authors":"S. Sanusi, M. Maimun, Gabriella Martina Sirait","doi":"10.35308/JCPDS.V7I2.4364","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk menjawab permasalahan yaitu (1) bagaimana interaksi sosial yang terjadi antara mahsiswa muslim dengan mahasiswa non-muslim dalam lingkungan kampus Universitas Syiah Kuala, (2) apa saja faktor penghambat interaksi sosial antara mahasiswa muslim dengan mahasiswa non-muslim dalam lingkungan kampus Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian yaitu mahasiswa muslim dan mahasiswa non-muslim yang berjumlah 10 (sepuluh) orang, dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) interaksi sosial yang terjalin antara mahasiswa muslim dengan non-muslim yaitu kerjasama dalam mengerjakan proyek kelas atau penyelesaian sebuah acara baik didalam kelas maupun didalam organisasi kemahasiswaan, persaingan dalam hal akademik, konflik mengenai agama tidak pernah terjadi dan akomodasi, kesadaran akan kedewasaan sesama mahasiswa dalam penyelesaian suatu masalah, (2) faktor penghambat interaksi sosial antara mahasiswa muslim dengan mahsiswa non-muslim yaitu simpati untuk memulai interaksi sosial diawal sangat canggung, berlebihan dalam memberikan kritik terhadap karya atau tugas sesama mahasiswa, hambatan dalam interaksi antara mahasiswa muslim dengan mahasiswa non-muslim yaitu adanya perbedaan sikap mahasiswa dalam menanggapi dan mengerjakan sebuah proyek kelas yang ditugaskan oleh dosen. Upaya untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut yaitu dengan memberikan teguran terhadap mahasiswa yang melakukan kritikan secara berlebihan tersebut, mengajak mahasiswa yang sulit bergaul untuk melakukan kegiatan bersama. Hasil temuan di lapangan yang telah dipaparkan menunjukkan kesesuaian dengan asumsi teori aksi dari Talcott Parsons yang menjelaskan bahwa salam bertindak, manusia juga menggunakan cara, teknik, prosedur, metode serta perangkat yang diperkirakan cocok untuk mencapai tujuan tertentu.","PeriodicalId":340053,"journal":{"name":"Community : Pengawas Dinamika Sosial","volume":"88 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Community : Pengawas Dinamika Sosial","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35308/JCPDS.V7I2.4364","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk menjawab permasalahan yaitu (1) bagaimana interaksi sosial yang terjadi antara mahsiswa muslim dengan mahasiswa non-muslim dalam lingkungan kampus Universitas Syiah Kuala, (2) apa saja faktor penghambat interaksi sosial antara mahasiswa muslim dengan mahasiswa non-muslim dalam lingkungan kampus Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian yaitu mahasiswa muslim dan mahasiswa non-muslim yang berjumlah 10 (sepuluh) orang, dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) interaksi sosial yang terjalin antara mahasiswa muslim dengan non-muslim yaitu kerjasama dalam mengerjakan proyek kelas atau penyelesaian sebuah acara baik didalam kelas maupun didalam organisasi kemahasiswaan, persaingan dalam hal akademik, konflik mengenai agama tidak pernah terjadi dan akomodasi, kesadaran akan kedewasaan sesama mahasiswa dalam penyelesaian suatu masalah, (2) faktor penghambat interaksi sosial antara mahasiswa muslim dengan mahsiswa non-muslim yaitu simpati untuk memulai interaksi sosial diawal sangat canggung, berlebihan dalam memberikan kritik terhadap karya atau tugas sesama mahasiswa, hambatan dalam interaksi antara mahasiswa muslim dengan mahasiswa non-muslim yaitu adanya perbedaan sikap mahasiswa dalam menanggapi dan mengerjakan sebuah proyek kelas yang ditugaskan oleh dosen. Upaya untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut yaitu dengan memberikan teguran terhadap mahasiswa yang melakukan kritikan secara berlebihan tersebut, mengajak mahasiswa yang sulit bergaul untuk melakukan kegiatan bersama. Hasil temuan di lapangan yang telah dipaparkan menunjukkan kesesuaian dengan asumsi teori aksi dari Talcott Parsons yang menjelaskan bahwa salam bertindak, manusia juga menggunakan cara, teknik, prosedur, metode serta perangkat yang diperkirakan cocok untuk mencapai tujuan tertentu.