{"title":"Kajian Teologi Misi dalam Roma 10:13-15 terhadap Aktualisasi Misi Kristen","authors":"Yonatan Alex Arifianto","doi":"10.54403/rjtpi.v1i2.15","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: Evangelism as a means of bringing people together with God through testimony or example must continue to be echoed. However, there are many different paradigms and concepts of evangelism. Moreover, churches and believers are reluctant to do evangelism because they do not consider it their duty and responsibility. Indeed, believers do not escape the actualization of the mandate of the Great Commission of the Lord Jesus in preaching the gospel to humans. Using a descriptive qualitative method with a literature study approach, it can be concluded that the study of mission theology in Romans 10:13-15 on the actualization of Christian missions studied through exegesis can be concluded, First, evangelism must be carried out as part of the actualization of the mandate of the Great Commission by giving oneself to preach the news to others so that People who don't know Jesus can hear salvation only in Jesus. Second, the task of the believer is continued as a person who continues to preach by listening and proclaiming the gospel of salvation for humans. The three churches or leaders are obliged to send messengers of evangelists for the sake of saving souls. \n \nAbstrak:Penginjilan sebagai sarana mempertemukan manusia dengan Tuhan lewat kesaksian ataupun keteladannan harus terus digaungkan. Namun banyaknya perbedaan paradigma dan konsep pengijilan. Terlebih gereja maupun orang percaya enggan melakukan penginjilan karena bukan mengangap bahwa tugas dan tanggung jawabnya. Sejatinya orang percaya tidak luput dari aktualisasi mandat Amanat Agung Tuhan Yesus dalam melakukan pemberitaan Injil kepada manusia. Mengunakan meotode kualitatif deskritif dengan pendekatan studi literature bahwa kajian Teologi misi dalam Roma 10:13-15 terhadap aktualisasi misi Kristen yang dikaji melalui eksegesa dapat disimpulkan, Pertama Penginjilan harus terus dilakukan sebabgai bagian aktualisasi mandat Amanat Agung dengan memberi diri untuk memberitakan kabar bagi sesama sehingga orang yang belum mengenal Yesus dapat mendengar keslematan hanya didalam Yesus. Kedua, Tugas orang percaya dilanjutkan sebagai pribadi yang terus menerus melakukan pemberitaan dengan Memperdengarkan dan memberitakan Injil keselamatan bagi manusia. Ketiga Gereja atau pemimpin wajib mengirimkan utusan Pemberita Injil demi jiwa jiwa diselamatkan.","PeriodicalId":444044,"journal":{"name":"Ritornera - Jurnal Teologi Pentakosta Indonesia","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ritornera - Jurnal Teologi Pentakosta Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.54403/rjtpi.v1i2.15","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Abstract: Evangelism as a means of bringing people together with God through testimony or example must continue to be echoed. However, there are many different paradigms and concepts of evangelism. Moreover, churches and believers are reluctant to do evangelism because they do not consider it their duty and responsibility. Indeed, believers do not escape the actualization of the mandate of the Great Commission of the Lord Jesus in preaching the gospel to humans. Using a descriptive qualitative method with a literature study approach, it can be concluded that the study of mission theology in Romans 10:13-15 on the actualization of Christian missions studied through exegesis can be concluded, First, evangelism must be carried out as part of the actualization of the mandate of the Great Commission by giving oneself to preach the news to others so that People who don't know Jesus can hear salvation only in Jesus. Second, the task of the believer is continued as a person who continues to preach by listening and proclaiming the gospel of salvation for humans. The three churches or leaders are obliged to send messengers of evangelists for the sake of saving souls.
Abstrak:Penginjilan sebagai sarana mempertemukan manusia dengan Tuhan lewat kesaksian ataupun keteladannan harus terus digaungkan. Namun banyaknya perbedaan paradigma dan konsep pengijilan. Terlebih gereja maupun orang percaya enggan melakukan penginjilan karena bukan mengangap bahwa tugas dan tanggung jawabnya. Sejatinya orang percaya tidak luput dari aktualisasi mandat Amanat Agung Tuhan Yesus dalam melakukan pemberitaan Injil kepada manusia. Mengunakan meotode kualitatif deskritif dengan pendekatan studi literature bahwa kajian Teologi misi dalam Roma 10:13-15 terhadap aktualisasi misi Kristen yang dikaji melalui eksegesa dapat disimpulkan, Pertama Penginjilan harus terus dilakukan sebabgai bagian aktualisasi mandat Amanat Agung dengan memberi diri untuk memberitakan kabar bagi sesama sehingga orang yang belum mengenal Yesus dapat mendengar keslematan hanya didalam Yesus. Kedua, Tugas orang percaya dilanjutkan sebagai pribadi yang terus menerus melakukan pemberitaan dengan Memperdengarkan dan memberitakan Injil keselamatan bagi manusia. Ketiga Gereja atau pemimpin wajib mengirimkan utusan Pemberita Injil demi jiwa jiwa diselamatkan.
摘要:传福音作为一种通过见证或榜样将人们与上帝聚集在一起的手段,必须继续得到回应。然而,传福音有许多不同的范例和概念。此外,教会和信徒不愿意传福音,因为他们不认为这是他们的义务和责任。事实上,信徒不能逃避主耶稣向人类传福音的大使命的实现。运用描述定性的方法,结合文献研究法,可以得出罗马书10:13-15中通过解经研究基督教使命实现的使命神学的结论:首先,传福音必须作为实现大使命的一部分,通过将自己的信息传给别人,使那些不认识耶稣的人只能在耶稣里听到救恩。第二,信徒的任务是继续作为一个人,继续通过倾听和宣扬人类救赎的福音来传教。为了拯救灵魂,这三个教会或领袖有义务派遣福音传教士的使者。摘要:Penginjilan sebagai sarana mempertemukan manusia dengan tuhanleat kesaksian ataupun keteladannan harus terus digaungkan。Namun banyaknya perbedaan paradigm dan konsep pengijiilan。Terlebih gereja maupun orang peraya enggan melakukan penginjilan karena bukan mengangap bahwa tugas dan tanggung jawabnya。Sejatinya orang peraya tiak luput dari aktualisasi manat Agung Tuhan Yesus dalam melakukan pemberitaan Injil kepada manusia。蒙古那坎(Mengunakan) meotode(文化)desktif dengan pendekatan研究文学bahwa kajian Teologi misi dalam Roma 10:13-15 terhadap aktualisasi misi Kristen yang dikaji melalui eksegesa dapat dispulkan, Pertama Penginjilan harus terus dilakukan sebabgai bagian aktualisasi manmanat Agung dengan memberi diri untuk memberitakan kabar bagi sesama sehinga orang yang belum mengenal Yesus dapat mendengar keslematan hanya didalam Yesus。Kedua, tugasa, peraya dilanjutkan sebagai pribadi yang terus menerus melakukan pemberitaan dengan member(成员)Injil keselamatan bagi manusia。Ketiga Gereja atau pemimpin wajib mengirimkan utusan Pemberita Injil demi jiwa jiwa diselamatkan。