Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri oleh Bidan pada Persalinan Normal di Kota Tanjungbalai Tahun 2020
{"title":"Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri oleh Bidan pada Persalinan Normal di Kota Tanjungbalai Tahun 2020","authors":"Eviarni Hasibuan","doi":"10.53842/jkm.v1i1.20","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pertolongan Persalinan Normal merupakan upaya yang dilakukan oleh bidan dalam pertolongan persalinan secara sehat dan normal yang dilakukan dengan menggunakan peralatan yang steril, serta penatalaksanaan komplikasi. Tenaga kesehatan yang bertanggung jawab terhadap pertolongan persalinan normal adalah bidan. Bidan wajib menggunakan Alat Pelindung Diri yang diperuntukkan menghindari dari resiko keselamatan dan kesehatan kerja di praktik bidan mandiri dalam memberikan pertolongan persalinan normal. Ada beberapa faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat pelindung diri yaitu faktor predisposing, enabling dan faktor reinforcing. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional study bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku kepatuhan penggunaan APD oleh bidan pada pertolongan persalinan normal di Kota Tanjungbalai. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan praktik mandiri di Kota Tanjungbalai dan sekaligus menjadi sampel penelitian sebanyak 106 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara berpedoman pada kuesioner dan observasi. Jumlah responden yang tidak patuh dalam penggunaan APD lebih besar daripada yang patuh dalam penggunaan APD. Responden yang paling banyak tidak patuh dalam penggunaan APD adalah responden yang berumur 25 – 35 tahun, pendidikan D III Kebidanan, pengetahuan kurang baik, sikap negatif, sarana tidak cukup dan tidak ada penilaian. Kepada dinas kesehatan kota Tanjungbalai dan IBI diharapkan untuk membuat jadwal penilaian atau pengawasan kepada bidan praktik mandiri khususnya mengenai kepatuhan penggunaan APD.","PeriodicalId":182380,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Masyarakat (JURKESMAS)","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kesehatan Masyarakat (JURKESMAS)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53842/jkm.v1i1.20","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pertolongan Persalinan Normal merupakan upaya yang dilakukan oleh bidan dalam pertolongan persalinan secara sehat dan normal yang dilakukan dengan menggunakan peralatan yang steril, serta penatalaksanaan komplikasi. Tenaga kesehatan yang bertanggung jawab terhadap pertolongan persalinan normal adalah bidan. Bidan wajib menggunakan Alat Pelindung Diri yang diperuntukkan menghindari dari resiko keselamatan dan kesehatan kerja di praktik bidan mandiri dalam memberikan pertolongan persalinan normal. Ada beberapa faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat pelindung diri yaitu faktor predisposing, enabling dan faktor reinforcing. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional study bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku kepatuhan penggunaan APD oleh bidan pada pertolongan persalinan normal di Kota Tanjungbalai. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan praktik mandiri di Kota Tanjungbalai dan sekaligus menjadi sampel penelitian sebanyak 106 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara berpedoman pada kuesioner dan observasi. Jumlah responden yang tidak patuh dalam penggunaan APD lebih besar daripada yang patuh dalam penggunaan APD. Responden yang paling banyak tidak patuh dalam penggunaan APD adalah responden yang berumur 25 – 35 tahun, pendidikan D III Kebidanan, pengetahuan kurang baik, sikap negatif, sarana tidak cukup dan tidak ada penilaian. Kepada dinas kesehatan kota Tanjungbalai dan IBI diharapkan untuk membuat jadwal penilaian atau pengawasan kepada bidan praktik mandiri khususnya mengenai kepatuhan penggunaan APD.