{"title":"PENCARIAN YESUS SEJARAH: THE QUEST OF THE HISTORICAL JESUS?","authors":"P. Purwoko, Gerald Moratua Siregar","doi":"10.51730/ed.v6i1.95","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"“Kata orang, Siapakah Aku ini?” (Markus 8:27). Pertanyaan Yesus ini telah menjadi perdebatan serius sepanjang masa. Mulai dari catatan pertama tentang Yesus pada zaman pra gereja mula-mula sampai ke masa kini. Permasalahan Siapa Yesus sebenarnya sudah dimulai sejak Ia hidup bersama murid-murid-Nya. Murid-murid-Nya menjawab pertanyaan-Nya berdasarkan pengamatan orang sezaman-Nya; ada yang menjawab bahwa Yesus ialah Yohanes Pembaptis, Elia atau hanya sekedar nabi belaka. Lantas Siapakah Dia sebenarnya? Pada zaman Pencerahan ini, rasionalisme berkembang pesat, berbagai macam bidang studi muncul dan berkembang, termasuk bidang studi sejarah. Para ahli sejarah menemukan berbagai macam metodologi untuk meneliti obyek-obyek sejarah secara lebih kritis, termasuk Alkitab dan semua tokoh yang ada di dalamnya. Mereka mengakui bukanlah hal mudah untuk melakukan observasi dan menggabungkan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya, serta kemudian menarik benang merah dari padanya. Rentang waktu yang sangat panjang, kurangnya bukti-bukti otentik, serta tidak adanya tulisan langsung seorang tokoh sejarah (autobiography) membuat observasi menjadi sulit. Para ahli PB melihat bahwa para reformator lebih banyak membahas doktrin tentang Kristus daripada sejarah Yesus. Mereka lebih banyak menjawab pertanyaan: “Mengapa Yesus mati?”, namun jarang menjawab pertanyaan: “Bagaimana Yesus hidup?","PeriodicalId":423155,"journal":{"name":"Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, dan Pendidikan","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, dan Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51730/ed.v6i1.95","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
“Kata orang, Siapakah Aku ini?” (Markus 8:27). Pertanyaan Yesus ini telah menjadi perdebatan serius sepanjang masa. Mulai dari catatan pertama tentang Yesus pada zaman pra gereja mula-mula sampai ke masa kini. Permasalahan Siapa Yesus sebenarnya sudah dimulai sejak Ia hidup bersama murid-murid-Nya. Murid-murid-Nya menjawab pertanyaan-Nya berdasarkan pengamatan orang sezaman-Nya; ada yang menjawab bahwa Yesus ialah Yohanes Pembaptis, Elia atau hanya sekedar nabi belaka. Lantas Siapakah Dia sebenarnya? Pada zaman Pencerahan ini, rasionalisme berkembang pesat, berbagai macam bidang studi muncul dan berkembang, termasuk bidang studi sejarah. Para ahli sejarah menemukan berbagai macam metodologi untuk meneliti obyek-obyek sejarah secara lebih kritis, termasuk Alkitab dan semua tokoh yang ada di dalamnya. Mereka mengakui bukanlah hal mudah untuk melakukan observasi dan menggabungkan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya, serta kemudian menarik benang merah dari padanya. Rentang waktu yang sangat panjang, kurangnya bukti-bukti otentik, serta tidak adanya tulisan langsung seorang tokoh sejarah (autobiography) membuat observasi menjadi sulit. Para ahli PB melihat bahwa para reformator lebih banyak membahas doktrin tentang Kristus daripada sejarah Yesus. Mereka lebih banyak menjawab pertanyaan: “Mengapa Yesus mati?”, namun jarang menjawab pertanyaan: “Bagaimana Yesus hidup?