Ibnu Setyo Yuliardi, A. Susanti, Ratri Septana Saraswati
{"title":"IDENTIFIKASI KELAYAKAN OBYEK WISATA ALAM DENGAN PENDEKATAN 4A (ATTRACTION, AMENITY, ACCESIBILITY, DAN ANCILLIARY)","authors":"Ibnu Setyo Yuliardi, A. Susanti, Ratri Septana Saraswati","doi":"10.54325/kolaborasi.v1i2.11","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Salah satu sektor krusial dalam rangka mendorong perekonomian nasional yaitu Pariwisata. Maka untuk itu pemerintah Indonesia saat ini serius menangani masalah potensi pariwisata yang ada di negara ini. Indonesia mempunyai potensi obyek pariwisata yang begitu besar karena indonesia merupakan sebuah negara maritim dan negara kepulauan. Kabupaten Semarang menyimpan banyak pesona wisata meliputi pesona alam yang masih alami dan juga menakjubkan, dan masih banyak masyarakat atau wisatawan dan investor pariwisata yang belum tahu akan potensi obyek wisata yang ada di Kabupaten Semarang salah satunya yaitu wisata alam. Pengembangan industri pariwisata di Kabupaten Semarang mempunyai dampak yang besar bagi perkembangan wilayah di area obyek wisata tersebut, sehingga dapat dikatakan sebagai “Industry Unggulan” yang bisa meningkatkan ekonomi daerah. Karena potensi wisata di Kabupaten Semarang cukup banyak, maka diadakan penelitian untuk mengidentifikasi kelayakan potensi wisata yang ada di Kabupaten Semarang dengan metode pendekatan 4A yaitu Attraction (Daya tarik), Amenity (Fasilitas), Accessibility (Aksesibilitas), dan Ancilliary (Lembaga pelayanan). Walaupun perkembanganpariwisata yang ada di Kabupaten Semarang belum berkembang dengan optimal, namun ada tujuan wisata yang sangat digemari wisatawan untuk berkunjung seperti Curug Lawe & Benowo Ungaran, Curug Semirang Ungaran, dan Ngipik Pass Ungaran.","PeriodicalId":333312,"journal":{"name":"Jurnal Arsitektur Kolaborasi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Arsitektur Kolaborasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.54325/kolaborasi.v1i2.11","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Abstract
Salah satu sektor krusial dalam rangka mendorong perekonomian nasional yaitu Pariwisata. Maka untuk itu pemerintah Indonesia saat ini serius menangani masalah potensi pariwisata yang ada di negara ini. Indonesia mempunyai potensi obyek pariwisata yang begitu besar karena indonesia merupakan sebuah negara maritim dan negara kepulauan. Kabupaten Semarang menyimpan banyak pesona wisata meliputi pesona alam yang masih alami dan juga menakjubkan, dan masih banyak masyarakat atau wisatawan dan investor pariwisata yang belum tahu akan potensi obyek wisata yang ada di Kabupaten Semarang salah satunya yaitu wisata alam. Pengembangan industri pariwisata di Kabupaten Semarang mempunyai dampak yang besar bagi perkembangan wilayah di area obyek wisata tersebut, sehingga dapat dikatakan sebagai “Industry Unggulan” yang bisa meningkatkan ekonomi daerah. Karena potensi wisata di Kabupaten Semarang cukup banyak, maka diadakan penelitian untuk mengidentifikasi kelayakan potensi wisata yang ada di Kabupaten Semarang dengan metode pendekatan 4A yaitu Attraction (Daya tarik), Amenity (Fasilitas), Accessibility (Aksesibilitas), dan Ancilliary (Lembaga pelayanan). Walaupun perkembanganpariwisata yang ada di Kabupaten Semarang belum berkembang dengan optimal, namun ada tujuan wisata yang sangat digemari wisatawan untuk berkunjung seperti Curug Lawe & Benowo Ungaran, Curug Semirang Ungaran, dan Ngipik Pass Ungaran.