{"title":"Gambaran Histopatologi Hati Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) yang diberi Arang Aktif Tulang Ikan Kambing-Kambing (Abalistes stellaris) pada Pakan","authors":"Andri Ismunanda, Nurhayati Nurhayati, Suraiya Nazlia","doi":"10.30601/tilapia.v3i2.2820","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hati merupakan organ yang berperan dalam keberlangsungan proses metabolisme dalam tubuh, organ ini berfungsi mendetoksifikasi, sintesis protein, dan produksi bahan kimia yang membantu mencerna makanan. Salah satu masalah dalam keberlangsungan proses metabolisme adalah kerusakan organ hati. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan hati adalah dengan penambahan suplemen pada pakan. Suplemen yang dapat diberikan adalah arang aktif. Arang aktif memiliki kemampuan daya serap yang tinggi sehingga diharapkan dapat mengoptimalkan proses menyerap nutrisi oleh ikan. Salah satu sumber arang aktif yang dapat digunakan adalah tulang ikan, tulang ikan yang dapat digunakan adalah tulang ikan kambing-kambing. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah penambahan arang aktif tulang ikan kambing-kambing berpengaruh terhadap hitopatologi hati ikan gurami. Analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif dan disajikan dalam bentuk gambar. Penelitian dilakukan di Laboratorium Terpadu Fakultas Perikanan Universitas Abulyatama Aceh. Pengujian histopatologi sampel awal dilakukan di Laboratorium BBAP Ujung Batee dan pengujian histopatologi sampel akhir penelitian dilakukan di Central Pet. yang dimulai 7 Januari – 7 Maret 2021. Parameter uji adalah gambaran histopatologi hati ikan gurami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan arang aktif tulang ikan kambing-kambing pada pakan pada perlakuan tanpa pemberian arang aktif 0% (A) telah terjadi kerusakan seperti hemoragi dan karioreksis, pada perlakuan penambahan arang aktif 1% (B) dan penambahan arang aktif 2% (C) telah terjadi kerusakan seperti hemoragi, karioreksis dan degenerasi hidropik, sedangkan pada perlakuan penambahan arang aktif 3% (D) terdapat kerusakan seperti hemoragi dan degenerasi hidropik","PeriodicalId":366067,"journal":{"name":"Jurnal TILAPIA","volume":"94 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal TILAPIA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30601/tilapia.v3i2.2820","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Hati merupakan organ yang berperan dalam keberlangsungan proses metabolisme dalam tubuh, organ ini berfungsi mendetoksifikasi, sintesis protein, dan produksi bahan kimia yang membantu mencerna makanan. Salah satu masalah dalam keberlangsungan proses metabolisme adalah kerusakan organ hati. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan hati adalah dengan penambahan suplemen pada pakan. Suplemen yang dapat diberikan adalah arang aktif. Arang aktif memiliki kemampuan daya serap yang tinggi sehingga diharapkan dapat mengoptimalkan proses menyerap nutrisi oleh ikan. Salah satu sumber arang aktif yang dapat digunakan adalah tulang ikan, tulang ikan yang dapat digunakan adalah tulang ikan kambing-kambing. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah penambahan arang aktif tulang ikan kambing-kambing berpengaruh terhadap hitopatologi hati ikan gurami. Analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif dan disajikan dalam bentuk gambar. Penelitian dilakukan di Laboratorium Terpadu Fakultas Perikanan Universitas Abulyatama Aceh. Pengujian histopatologi sampel awal dilakukan di Laboratorium BBAP Ujung Batee dan pengujian histopatologi sampel akhir penelitian dilakukan di Central Pet. yang dimulai 7 Januari – 7 Maret 2021. Parameter uji adalah gambaran histopatologi hati ikan gurami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan arang aktif tulang ikan kambing-kambing pada pakan pada perlakuan tanpa pemberian arang aktif 0% (A) telah terjadi kerusakan seperti hemoragi dan karioreksis, pada perlakuan penambahan arang aktif 1% (B) dan penambahan arang aktif 2% (C) telah terjadi kerusakan seperti hemoragi, karioreksis dan degenerasi hidropik, sedangkan pada perlakuan penambahan arang aktif 3% (D) terdapat kerusakan seperti hemoragi dan degenerasi hidropik