Tetti Solehati, Cecep Eli Kosasih, Elvi Juliansyah
{"title":"HUBUNGAN SUMBER INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SIWA SD DALAM PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL","authors":"Tetti Solehati, Cecep Eli Kosasih, Elvi Juliansyah","doi":"10.33485/JIIK-WK.V5I2.124","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kejadian kekerasan seksual pada anak (KSA) angkanya meningkat di Indonesia. Sumber informasi diduga berhubungan erat dengan pengetahuan dan sikap anak dalam mencegah terjadinya kekerasan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sumber informasi dengan tingkat penetahuan dan sikap anak sekolah dasar. Desain penelitian deskriptif korelasi. Pengumpuan data menggunakan quesioner tentang sumber informasi, pengetahuan, dan sikap. Analisa data menggunakan univariat dan bivariat Chi-square test. Penelitian dilakukan di SDN IV Dayeuhkolot Kabupaten Bandung tahun 2018, dengan sampel total sampling sejumlah 76 siswa kelas 5 dan 6. Hasil penelitian: menunjukan bahwa sebagian besar responden mendapatkan informasi KSA dari teman sebanyak 30 responden (62,5 %). Sebagian besar rata rata tingkat pengetahuan responden berkatagorik baik sejumlah 51 (67,1%). Hampir seluruh responden memiliki sikap mendukung dalam pencegahan KSA sejumlah 44 (57,9 %). Analisa lanjut ditemukan tidak ada hubungan yang signifikan variabel sumber informasi dengan pengetahuan (p > 0.05). Pada variabel sikap ditemukan ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan perolehan sumber informasi (p = 0,000), yaitu dari lagu (p = 0,004), tetangga (p = 0,004), teman (p = 0,000), kakak (p = 0,006 ), koran (p = 0,036), sedangkan sumber informasi dari dokter ditemukan tidak ada hubungan yang signifikan dengan sikap (p = 0,754). Sumber informasi mempengaruhi sikap anak. Berdasarkan hasil penelitian dimana sumber informasi lebih banyak diperoleh dari teman, maka diperlukan adanya program untuk peningkatan pemberian informasi yang memadai dan berkelanjutan dengan melibatkan peer group anak, orang tua, dan guru.","PeriodicalId":416633,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33485/JIIK-WK.V5I2.124","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Kejadian kekerasan seksual pada anak (KSA) angkanya meningkat di Indonesia. Sumber informasi diduga berhubungan erat dengan pengetahuan dan sikap anak dalam mencegah terjadinya kekerasan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sumber informasi dengan tingkat penetahuan dan sikap anak sekolah dasar. Desain penelitian deskriptif korelasi. Pengumpuan data menggunakan quesioner tentang sumber informasi, pengetahuan, dan sikap. Analisa data menggunakan univariat dan bivariat Chi-square test. Penelitian dilakukan di SDN IV Dayeuhkolot Kabupaten Bandung tahun 2018, dengan sampel total sampling sejumlah 76 siswa kelas 5 dan 6. Hasil penelitian: menunjukan bahwa sebagian besar responden mendapatkan informasi KSA dari teman sebanyak 30 responden (62,5 %). Sebagian besar rata rata tingkat pengetahuan responden berkatagorik baik sejumlah 51 (67,1%). Hampir seluruh responden memiliki sikap mendukung dalam pencegahan KSA sejumlah 44 (57,9 %). Analisa lanjut ditemukan tidak ada hubungan yang signifikan variabel sumber informasi dengan pengetahuan (p > 0.05). Pada variabel sikap ditemukan ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan perolehan sumber informasi (p = 0,000), yaitu dari lagu (p = 0,004), tetangga (p = 0,004), teman (p = 0,000), kakak (p = 0,006 ), koran (p = 0,036), sedangkan sumber informasi dari dokter ditemukan tidak ada hubungan yang signifikan dengan sikap (p = 0,754). Sumber informasi mempengaruhi sikap anak. Berdasarkan hasil penelitian dimana sumber informasi lebih banyak diperoleh dari teman, maka diperlukan adanya program untuk peningkatan pemberian informasi yang memadai dan berkelanjutan dengan melibatkan peer group anak, orang tua, dan guru.