{"title":"Keragaan Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Berbasis Padi Gogo pada Lahan Kering di Maluku","authors":"Irfan Ohorella, S. Kaihatu, Edwen D. Waas","doi":"10.30598/jbdp.2019.15.1.51","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Upland rice-based cropping pattern is a form of multiple cropping including intercropping, sequential planting, and relay planting where upland rice as a base crop can be preceded and/or rotated with other food crops as a secondary crop. The research was aimed to provide recommendations for upland rice-based cropping pattern technology in dryland agroecosystems in Maluku that would be able to increase land productivity > 1.00 (MCI = Multiple Cropping Index > 100%) compared to existing cropping patterns. The study used a Randomized Block Design (RCBD) with four treatments and repeated five times (farmers as replications). Four treatments for upland rice-based planting pattern technology assemblies, namely: 1) Pattern-A (Farmer A Pattern); 2) Pattern-B (Farmer B Planting Pattern B); 3) Pattern C (Farmer Improvement Cropping Pattern); and 4) Pattern D (Introduced Plant Pattern). The results showed that upland rice was planted double (multiple cropping) through intercropping and/or sequential cropping, namely Improved Cropping Patterns (Pattern C = Upland Rice + Corn - Peanuts) and Introducing Cropping Patterns (Pattern D = Upland Rice + Corn/Cassava - Green Beans - Peanuts) can increase land productivity with a double-cropping index 1.35 - 1.80 (IPG = 135% - 180%) compared to upland rice grown in monoculture (Farming Patterns). Multiple cropping (Upland Rice + Corn/Cassava - Green Beans - Peanuts) can be recommended as Upland Rice-Based Planting Technology Package on dry land in Maluku, because it can increase land productivity> 1.00 with an MCI (Multiple Cropping Index) of 180%. \nKeywords: dry land, performance, upland rice \n \nABSTRAK \nPola Tanam berbasis padi gogo merupakan bentuk pola bertanam ganda meliputi tumpangsari, tumpang gilir (runtun) dan tanaman sisipan dimana padi gogo sebagai komoditi pokok (base crop) yang bisa didahului dan atau digilir dengan tanaman pangan lainnya sebagai komoditi ikutan (secondary crop). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatan rekomendasi paket teknologi pola tanam berbasis padi gogo pada agroekosistem lahan kering di Maluku yang mampu meningkatan produktivitas lahan > 1.00 (IPG = Indeks Pertanaman Ganda >100 %) dibandingkan dengan pola tanam petani eksisting. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat macam perlakuan dan diulang lima kali (petani sebagai ulangan). Empat perlakukan rakitan teknologi pola tanam berbasis padi gogo, yaitu: 1) Pola-A (Pola Tanam Petani A); 2) Pola-B (Pola Tanam Petani B); 3) Pola C (Pola Tanam Petani Perbaikan); dan 4) Pola D (Pola Tanaman Introduksi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa padi gogo ditanam secara ganda (multiple cropping) melalui tumpangsari dan atau tumpanggilir, yaitu Pola Tanam Petani Perbaikan (Pola C = Padi Gogo + Jagung - Kacang Tanah) dan Pola Tanam Introduksi (Pola D = Padi Gogo + Jagung/Ubikayu - Kacang Hijau - Kacang Tanah) dapat meningkatkan produktivitas lahan 1.35 – 1.80 (IPG = 135% - 180%) dibandingkan jika padi gogo ditanam secara monokultur (Pola Tanam Petani). Pola bertanam ganda (Padi Gogo+Jagung/Ubikayu - Kacang Hijau - Kacang Tanah) dapat direkomendasikan sebagai Paket Teknologi Pola Tanam Berbasis Padi Gogo pada lahan kering di Maluku, karena dapat meningkatkan produktivitas lahan >1.00 dengan nilai IPG (Indeks Pertanaman Ganda) 180%. \nKata Kunci: keragaan, lahan kering, padi gogo","PeriodicalId":253388,"journal":{"name":"JURNAL BUDIDAYA PERTANIAN","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL BUDIDAYA PERTANIAN","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30598/jbdp.2019.15.1.51","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Upland rice-based cropping pattern is a form of multiple cropping including intercropping, sequential planting, and relay planting where upland rice as a base crop can be preceded and/or rotated with other food crops as a secondary crop. The research was aimed to provide recommendations for upland rice-based cropping pattern technology in dryland agroecosystems in Maluku that would be able to increase land productivity > 1.00 (MCI = Multiple Cropping Index > 100%) compared to existing cropping patterns. The study used a Randomized Block Design (RCBD) with four treatments and repeated five times (farmers as replications). Four treatments for upland rice-based planting pattern technology assemblies, namely: 1) Pattern-A (Farmer A Pattern); 2) Pattern-B (Farmer B Planting Pattern B); 3) Pattern C (Farmer Improvement Cropping Pattern); and 4) Pattern D (Introduced Plant Pattern). The results showed that upland rice was planted double (multiple cropping) through intercropping and/or sequential cropping, namely Improved Cropping Patterns (Pattern C = Upland Rice + Corn - Peanuts) and Introducing Cropping Patterns (Pattern D = Upland Rice + Corn/Cassava - Green Beans - Peanuts) can increase land productivity with a double-cropping index 1.35 - 1.80 (IPG = 135% - 180%) compared to upland rice grown in monoculture (Farming Patterns). Multiple cropping (Upland Rice + Corn/Cassava - Green Beans - Peanuts) can be recommended as Upland Rice-Based Planting Technology Package on dry land in Maluku, because it can increase land productivity> 1.00 with an MCI (Multiple Cropping Index) of 180%.
Keywords: dry land, performance, upland rice
ABSTRAK
Pola Tanam berbasis padi gogo merupakan bentuk pola bertanam ganda meliputi tumpangsari, tumpang gilir (runtun) dan tanaman sisipan dimana padi gogo sebagai komoditi pokok (base crop) yang bisa didahului dan atau digilir dengan tanaman pangan lainnya sebagai komoditi ikutan (secondary crop). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatan rekomendasi paket teknologi pola tanam berbasis padi gogo pada agroekosistem lahan kering di Maluku yang mampu meningkatan produktivitas lahan > 1.00 (IPG = Indeks Pertanaman Ganda >100 %) dibandingkan dengan pola tanam petani eksisting. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat macam perlakuan dan diulang lima kali (petani sebagai ulangan). Empat perlakukan rakitan teknologi pola tanam berbasis padi gogo, yaitu: 1) Pola-A (Pola Tanam Petani A); 2) Pola-B (Pola Tanam Petani B); 3) Pola C (Pola Tanam Petani Perbaikan); dan 4) Pola D (Pola Tanaman Introduksi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa padi gogo ditanam secara ganda (multiple cropping) melalui tumpangsari dan atau tumpanggilir, yaitu Pola Tanam Petani Perbaikan (Pola C = Padi Gogo + Jagung - Kacang Tanah) dan Pola Tanam Introduksi (Pola D = Padi Gogo + Jagung/Ubikayu - Kacang Hijau - Kacang Tanah) dapat meningkatkan produktivitas lahan 1.35 – 1.80 (IPG = 135% - 180%) dibandingkan jika padi gogo ditanam secara monokultur (Pola Tanam Petani). Pola bertanam ganda (Padi Gogo+Jagung/Ubikayu - Kacang Hijau - Kacang Tanah) dapat direkomendasikan sebagai Paket Teknologi Pola Tanam Berbasis Padi Gogo pada lahan kering di Maluku, karena dapat meningkatkan produktivitas lahan >1.00 dengan nilai IPG (Indeks Pertanaman Ganda) 180%.
Kata Kunci: keragaan, lahan kering, padi gogo
旱稻为基础的种植模式是一种多重种植形式,包括间作、顺序种植和转种,旱稻作为基础作物可以与其他粮食作物作为次要作物先行和/或轮作。本研究旨在为马鲁古旱地农业生态系统旱地水稻种植模式技术提供建议,使其与现有种植模式相比,能够使土地生产力提高> 1.00 (MCI =复种指数> 100%)。该研究采用随机区组设计(RCBD), 4个处理,重复5次(农民作为重复)。旱稻种植模式技术组合的四种处理,即:1)模式-A(农民A模式);2) B模式(农民B种植模式B);3)模式C(农民改良种植模式);4)模式D(引进植物模式)。结果表明,旱稻采用间作和(或)连作方式进行双作(复作),即改良种植模式(模式C =旱稻+玉米-花生)和引进种植模式(模式D =旱稻+玉米/木薯-四季豆-花生)与单作旱稻(耕作模式)相比,可提高土地生产力,双作指数为1.35 ~ 1.80 (IPG = 135% ~ 180%)。马鲁古旱地推荐旱稻复合种植技术(旱稻+玉米/木薯-四季豆-花生),可使土地生产力提高> 1.00,MCI(复种指数)达180%。abstract Pola Tanam berbasis padi gogo merupakan bentuk Pola bertanam ganda meliputi tumpangsari, tumpang gilir (runtun) dan tanaman sisipan dimana padi gogo sebagai komoditi pokok(基础作物)yang bisa didahului dan atau digilir dengan tanaman pangan lainnya sebagai komoditi ikutan(次要作物)。Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatan rekomendendasi paket tecologi pola tanam berbasis padi gogo pada agroekosystem lahan kering di Maluku yang mampu meningkatan producktivitas lahan > 1.00 (IPG = Indeks Pertanaman Ganda > 100%) dibandingkan dengan polan tanam petani eksisting。Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat macam perlakuan dan diulang lima kali (petani sebagai ulangan)。1) pola -A (pola - tanam Petani A);2) Pola-B (Pola Tanam Petani B);3) Pola C (Pola Tanam Petani Perbaikan);4) Pola D (Pola Tanaman Introduksi)。Hasil penelitian menunjukkan bahwa padi gogo ditanam secara ganda(复种)melalui tumpangsari dan atau tumpanggilir, yitu Pola Tanam Petani Perbaikan (Pola C = padi gogo + Jagung - Kacang Tanah) dan Pola Tanam Introduksi (Pola D = padi gogo + Jagung/Ubikayu - Kacang Hijau - Kacang Tanah) dapat meningkatkan producktivitas lahan 1.35 - 1.80 (IPG = 135% - 180%) dibandingkan jika padi gogo ditanam secara单一栽培(Pola Tanam Petani)。Pola bertanam ganda (Padi Gogo+Jagung/Ubikayu - Kacang Hijau - Kacang Tanah) dapat direcrekomendasikan sebagai Paket Teknologi Pola Tanam Berbasis Padi Gogo pada lahan kering di Maluku, karena dapat meningkatkan producktivitas lahan >1.00 dengan nilai IPG (Indeks Pertanaman gada) 180%。Kata Kunci: keragaan, lahan kering, padi gogo