Penggunaan Waktu Kerja dan Tingkat Pendapatan Petani Padi di Desa Banyuurip Kecamatan Bone-Bone Kabupaten Luwu Utara

Safaruddin Safaruddin
{"title":"Penggunaan Waktu Kerja dan Tingkat Pendapatan Petani Padi di Desa Banyuurip Kecamatan Bone-Bone Kabupaten Luwu Utara","authors":"Safaruddin Safaruddin","doi":"10.30605/perbal.v10i2.1873","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penggunaan waktu kerja dan tingkat pendapatan petani merupakan salah satu faktor penting dalam usaha tani padi untuk meningkatkan nilai ekonomi bagi petani. Tujuan dari penelitian ini yakni : 1) mengetahui pengalokasian waktu yang digunakan petani dalam usahatani padi sawah 2) mengetahui besarnya pendapatan usahatani padi sawah. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Banyuurip, Kecamatan Bone-Bone, Kabupaten Luwu Utara. Waktu pelaksanaan  selama dua bulan yakni bulan April sampai dengan Mei  2022. Penentuan sampel menggunakan metode penarikan secara acak (simple random sampling).  Dengan memilih secara acak 25% dari total 180 orang petani, sehingga terpilih responden sebanyak 45 orang. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer yang diperoleh melalui wawancara (observasi). Sedangkan data sekunder diperoleh dari kantor desa, instansi terkait serta studi kepustakaan. Hasil  penelitian menunjukkan alokasi tenaga kerja yang dicurahkan petani pada usahatani padi sawah di desa Banyuurip pada delapan tahapan kegiatan masing-masing untuk pengolahan lahan sebesar 19,56 HKP, pesemaian 7,76 HKP, penanaman 16,27 HKP, pemupukan 1,89 HKP, penyiangan 3,11 HKP, pemberantasan hama penyakit 2,36 HKP, panen 10,56 HKP dan pasca panen 5,02 HKP dan besarnya pendapatan yang diperoleh petani dari sektor pertanian tanaman padi secara rata-rata di Desa Banyuurip dalam satu musim tanam sebesar  Rp. 14.444.953,35,-. \nUse of working time and the level of farmers' income is one of the important factors in rice farming to increase economic value for farmers. The aims of this study are: 1) determine the allocation of time used by farmers in lowland rice farming 2) determine the amount of lowland rice farming income. This research was conducted in Banyuurip Village, Bone-Bone District, North Luwu Regency. The implementation time is two months, from April to May 2022. The sample determination uses the simple random sampling method. By randomly selecting 25% of a total of 180 farmers, 45 people were selected. The data used in this study is primary data obtained through interviews (observation). Meanwhile, secondary data was obtained from the village office, related agencies and literature studies. The results showed that the allocation of labor devoted to lowland rice farming in Banyuurip village in eight stages of activities each for land management was 19.56 HKP, nursery 7.76 HKP, planting 16.27 HKP, fertilizing 1.89 HKP, weeding 3.11 HKP, pest and disease eradication 2.36 HKP, harvest 10.56 HKP and post-harvest 5.02 HKP and the average income earned from the rice crop sector in Banyuurip Village in one growing season is Rp. 14,444,953,35,-.","PeriodicalId":403539,"journal":{"name":"Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30605/perbal.v10i2.1873","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Penggunaan waktu kerja dan tingkat pendapatan petani merupakan salah satu faktor penting dalam usaha tani padi untuk meningkatkan nilai ekonomi bagi petani. Tujuan dari penelitian ini yakni : 1) mengetahui pengalokasian waktu yang digunakan petani dalam usahatani padi sawah 2) mengetahui besarnya pendapatan usahatani padi sawah. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Banyuurip, Kecamatan Bone-Bone, Kabupaten Luwu Utara. Waktu pelaksanaan  selama dua bulan yakni bulan April sampai dengan Mei  2022. Penentuan sampel menggunakan metode penarikan secara acak (simple random sampling).  Dengan memilih secara acak 25% dari total 180 orang petani, sehingga terpilih responden sebanyak 45 orang. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer yang diperoleh melalui wawancara (observasi). Sedangkan data sekunder diperoleh dari kantor desa, instansi terkait serta studi kepustakaan. Hasil  penelitian menunjukkan alokasi tenaga kerja yang dicurahkan petani pada usahatani padi sawah di desa Banyuurip pada delapan tahapan kegiatan masing-masing untuk pengolahan lahan sebesar 19,56 HKP, pesemaian 7,76 HKP, penanaman 16,27 HKP, pemupukan 1,89 HKP, penyiangan 3,11 HKP, pemberantasan hama penyakit 2,36 HKP, panen 10,56 HKP dan pasca panen 5,02 HKP dan besarnya pendapatan yang diperoleh petani dari sektor pertanian tanaman padi secara rata-rata di Desa Banyuurip dalam satu musim tanam sebesar  Rp. 14.444.953,35,-. Use of working time and the level of farmers' income is one of the important factors in rice farming to increase economic value for farmers. The aims of this study are: 1) determine the allocation of time used by farmers in lowland rice farming 2) determine the amount of lowland rice farming income. This research was conducted in Banyuurip Village, Bone-Bone District, North Luwu Regency. The implementation time is two months, from April to May 2022. The sample determination uses the simple random sampling method. By randomly selecting 25% of a total of 180 farmers, 45 people were selected. The data used in this study is primary data obtained through interviews (observation). Meanwhile, secondary data was obtained from the village office, related agencies and literature studies. The results showed that the allocation of labor devoted to lowland rice farming in Banyuurip village in eight stages of activities each for land management was 19.56 HKP, nursery 7.76 HKP, planting 16.27 HKP, fertilizing 1.89 HKP, weeding 3.11 HKP, pest and disease eradication 2.36 HKP, harvest 10.56 HKP and post-harvest 5.02 HKP and the average income earned from the rice crop sector in Banyuurip Village in one growing season is Rp. 14,444,953,35,-.
利用工作时间和农民收入水平是增加农民经济价值的重要因素之一。本研究的目的是:1)了解农民在水稻种植中使用的时间分配2)了解水稻种植的收入。这项研究是在卢武区北部的板骨街Banyuurip村进行的。执行期限为两个月,即4月至2022年5月。使用随机抽样方法对样本进行排序。随机选择占180名农民总数的25%,让被选中的受访者中有45人。在研究中使用的数据是通过访谈(观察)获得的原始数据。而次要数据来自村办事处、相关机构和文学研究。研究结果显示,农民在Banyuurip村的水稻种植中,以8个阶段的劳动分配,分别用于土地加工,共1956 HKP, pesemaian 7.76 HKP, 16.27 HKP种植,施肥1.89 HKP,除草3.11 HKP,防治2.36 HKP,在收获10.56 HKP和收获后5.02 HKP,农民在一个季节里从Banyuurip村的水稻农业中获得的平均收入为14444953.35卢比。工作时间和农民收入的重要因素之一是为农民增加经济价值的重要因素。这项研究的aims是:1)确定了洛兰水稻养牛场农民使用的时间分配2)确定了洛兰水稻养牛场收入的数量。这项研究是在北鲁瓦摄政时期的波恩波恩村进行的。从4月到2022年5月,实现时间是两个月。简单随机抽样方法的结论样本。根据randomly对180家企业总收入的25%,有45人被选中。这项研究中使用的数据主要通过面试验证。事实上,第二份数据来自乡村办公室,相关的机构和文学研究。The results那里那个实验室之allocation devoted to lowland rice养殖场在Banyuurip村在第八阶段的活动为土地管理是每19 . 56 HKP,苗圃7。76 HKP,种植16 . 27 HKP fertilizing 1。89 HKP, weeding 3。11 HKP、害虫和疾病eradication 2 . 36 HKP收获10 . 56 HKP post-harvest 5 . 02 HKP和露脐区平均收入赢得了从《rice》Banyuurip村慢慢变季是在一号14,444,953,35,- Rp。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信