ANALISA TEBAL PERKERASAN JALAN DI TANJAKAN MENGGUNAKAN METODE AASHTO 1993

Vella Anggreana
{"title":"ANALISA TEBAL PERKERASAN JALAN DI TANJAKAN MENGGUNAKAN METODE AASHTO 1993","authors":"Vella Anggreana","doi":"10.37058/aks.v2i2.2756","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perkerasan pada umumnya menggunakan bahan campuran dari aspal dan juga memiliki sifat elastis jika menerima beban di atasnya. Sampai saat ini belum ada rumus khusus yang dibuat untuk merencanakan tebal perkerasan di tanjakan, padahal perkerasan jalan ditanjakan akan berbeda kondisinya dibandingkan dengan perkerasan dijalan datar sehingga kebutuhan tebal perkerasannya pun tidak sama. Untuk itu akan dihitung berapa ketebalan perkerasan jalan tersebut baik itu di jalan datar maupun ditanjakan menggunakan rumus AASHTO 1993. Dari hasil analisa nilai Modulus Resilien (MR) berdasarkan nilaiCBR, didapat nilai MR pada jalan datar sebesar 6447,34 psi, sedangkan nilai MR pada jalan tanjakan sebesar 4144,27 psi.Hasil yang didapat dari perhitungan pada kedua kondisi tersebut memberikan nilai ketebalan lapisan yang berbeda. Untuk perkerasan di jalan datar didapat tebal ATB = 11 cm, Base A = 14 cm, dan Base B = 40 cm, sedangkan untuk perkerasan ditanjakan didapat tebal ATB = 12 cm, Base A = 13 cm, Base B = 60 cm. Selain itu dihitung juga nilai Modulus Elastis (E) tanah dasar dari kedua kondisi jalan, yaitu jalan datar didapat nilai E = 68,711 psi dan nilai E di jalan tanjakan E = 62,586 psi. Dari hasil analisa tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan Metode AASHTO’ 1993 ketebalan perkerasan pada jalan datar dan jalan tanjakan menghasilkan perbedaan nilai ketebalan perkerasan yang signifikan. Oleh karena itu, diharapkan agar perencana lebih teliti lagi apabila merencanakan suatu perencanaan jalan sehingga perkerasan tersebut tidak cepat rusak. disamping itu juga disarankan agar Bina Marga mempunyai metode khusus untuk merencanakan tebal perkerasan jalan di tanjakan.Kata kunci: Metode AASHTO 1993, perkerasan jalan di tanjakan.","PeriodicalId":117560,"journal":{"name":"Akselerasi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Akselerasi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37058/aks.v2i2.2756","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Perkerasan pada umumnya menggunakan bahan campuran dari aspal dan juga memiliki sifat elastis jika menerima beban di atasnya. Sampai saat ini belum ada rumus khusus yang dibuat untuk merencanakan tebal perkerasan di tanjakan, padahal perkerasan jalan ditanjakan akan berbeda kondisinya dibandingkan dengan perkerasan dijalan datar sehingga kebutuhan tebal perkerasannya pun tidak sama. Untuk itu akan dihitung berapa ketebalan perkerasan jalan tersebut baik itu di jalan datar maupun ditanjakan menggunakan rumus AASHTO 1993. Dari hasil analisa nilai Modulus Resilien (MR) berdasarkan nilaiCBR, didapat nilai MR pada jalan datar sebesar 6447,34 psi, sedangkan nilai MR pada jalan tanjakan sebesar 4144,27 psi.Hasil yang didapat dari perhitungan pada kedua kondisi tersebut memberikan nilai ketebalan lapisan yang berbeda. Untuk perkerasan di jalan datar didapat tebal ATB = 11 cm, Base A = 14 cm, dan Base B = 40 cm, sedangkan untuk perkerasan ditanjakan didapat tebal ATB = 12 cm, Base A = 13 cm, Base B = 60 cm. Selain itu dihitung juga nilai Modulus Elastis (E) tanah dasar dari kedua kondisi jalan, yaitu jalan datar didapat nilai E = 68,711 psi dan nilai E di jalan tanjakan E = 62,586 psi. Dari hasil analisa tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan Metode AASHTO’ 1993 ketebalan perkerasan pada jalan datar dan jalan tanjakan menghasilkan perbedaan nilai ketebalan perkerasan yang signifikan. Oleh karena itu, diharapkan agar perencana lebih teliti lagi apabila merencanakan suatu perencanaan jalan sehingga perkerasan tersebut tidak cepat rusak. disamping itu juga disarankan agar Bina Marga mempunyai metode khusus untuk merencanakan tebal perkerasan jalan di tanjakan.Kata kunci: Metode AASHTO 1993, perkerasan jalan di tanjakan.
使用AASHTO方法对坡道进行了详尽的分析
角质层通常使用沥青的混合物,在承受负荷时具有弹性性能。到目前为止,还没有制定出一种具体的公式来计划上坡路的厚度,但即使是铺路的条件与平行街的条件不同,因此对登山的需要也不相同。因此,它将用1993年的AASHTO公式计算出街道的厚度,无论是在平坦的街道上还是在高速公路上。根据nilaiCBR进行的剩余模值分析,MR的值在平路上的值为6447.34 psi,而MR在坡道上的值为4144.27 psi。这两种情况的计算结果提供了不同层次的厚度。在平坦的道路路面的ATB = 11厘米厚,基地获得A = 14厘米,基地B = 40厘米,至于ditanjakan路面ATB = 12厘米厚,基地获得A = 13厘米,基地B = 60厘米。此外,还计算了弹性模子值(E),即平路的基础值为E = 68.711 psi, E值在上坡E = 62,586 psi。根据这项分析,可以得出结论,1993年阿什托的平行街和上坡路的坡度与路面的坡度相差显著。因此,希望再仔细规划计划若有损坏所以并没有消除路面很快道路规划。此外建议Bina氏族也有特别计划在斜坡路面厚度的方法。关键词:1993年AASHTO的方法,在颠簸路面。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信