{"title":"Pradigma Pendidikan Dalam Al-Qur‟an: Menganalisis Profil Guru Dalam Perspektif Al-Qur‟an","authors":". F. Azahra, Charles Charles","doi":"10.31004/anthor.v1i6.52","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendidik sebagai komponen yang terpenting di dunia pendidikan menjadi figur di lingkungannya dalam mengantarkan anak-anak didiknya pada ranah kehidupan masa depan yang lebih cerah. Pendidik sebagai ujung tombak dalam memberangus kebodohan dan kemaksiatan, tentunya harus memiliki karakteristik Qur‟ani dengan jalan yang persuasif dan konstruktif. Apabila dalam Al-Qur‟an setidaknya disebutkan empat klasifikasi pendidik, namun pada dasarnya memiliki “kesamaan” dalam pembinaan terhadap anak didik sesaui dengan obyeknya masing-masing dan berujung kepada penegakan kalimatullah. Sedangkan menyangkut keikhlasan pendidik dalam Al-Qur-an, untuk tidak mengharapkan apa-apa dalam mentransefer ilmunya kepada orang lain, tentunnya hal ini perlu ditanamkan seorang pendidik dari sejak dini. Namun sebagai pendidik, ia mempunyai dua kewajiban yang bersamaan. Satu sisi pendidik mempunyai kewajiban untuk menyampaikan ilmunya, mencerdaskan masyarakat, sedangkan sisi lain ia mempunyai kewajiban menyambunghidupnya. Sehingga dua kewajiban yang bersamaan ini semestinya harus terpenuhi tanpamengurangi keikhlasan yang dianjurkan dalam Al-Qur‟an. Dengan demikian pendidik dalam Al-Qur‟an adalah sebagai penentu kebaikan generasi muda masa depan, karena ditangan pendidiklah generasi muda akan menjadi generasi yang tangguh dan siap melanjutkan estafet kepemimpinan masa dengan yang lebih damai sejahtera sesuai dengan ajaran Al-Qur‟an.","PeriodicalId":286925,"journal":{"name":"ANTHOR: Education and Learning Journal","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"ANTHOR: Education and Learning Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31004/anthor.v1i6.52","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pendidik sebagai komponen yang terpenting di dunia pendidikan menjadi figur di lingkungannya dalam mengantarkan anak-anak didiknya pada ranah kehidupan masa depan yang lebih cerah. Pendidik sebagai ujung tombak dalam memberangus kebodohan dan kemaksiatan, tentunya harus memiliki karakteristik Qur‟ani dengan jalan yang persuasif dan konstruktif. Apabila dalam Al-Qur‟an setidaknya disebutkan empat klasifikasi pendidik, namun pada dasarnya memiliki “kesamaan” dalam pembinaan terhadap anak didik sesaui dengan obyeknya masing-masing dan berujung kepada penegakan kalimatullah. Sedangkan menyangkut keikhlasan pendidik dalam Al-Qur-an, untuk tidak mengharapkan apa-apa dalam mentransefer ilmunya kepada orang lain, tentunnya hal ini perlu ditanamkan seorang pendidik dari sejak dini. Namun sebagai pendidik, ia mempunyai dua kewajiban yang bersamaan. Satu sisi pendidik mempunyai kewajiban untuk menyampaikan ilmunya, mencerdaskan masyarakat, sedangkan sisi lain ia mempunyai kewajiban menyambunghidupnya. Sehingga dua kewajiban yang bersamaan ini semestinya harus terpenuhi tanpamengurangi keikhlasan yang dianjurkan dalam Al-Qur‟an. Dengan demikian pendidik dalam Al-Qur‟an adalah sebagai penentu kebaikan generasi muda masa depan, karena ditangan pendidiklah generasi muda akan menjadi generasi yang tangguh dan siap melanjutkan estafet kepemimpinan masa dengan yang lebih damai sejahtera sesuai dengan ajaran Al-Qur‟an.