{"title":"TINGKAT STRES DAN MEKANISME KOPING REMAJA DI LAPAS","authors":"Velisia Dwi Puspita Ardi","doi":"10.33377/jkh.v6i1.112","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Remaja cenderung melakukan tindakan menyimpang seperti kenakalan remaja sehingga remaja harus berurusan dengan hukum. Remaja yang berada di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) mengalami perubahan hidup dan membuat remaja mengalami stres. Stres dapat diatasi dengan mekanisme koping yang efektif dari remaja di LPKA. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran tingkat stres dan mekanisme koping remaja di Lembaga Bimbingan Khusus Anak Kelas II Pekanbaru. Penelitian menggunakan desain deskriptif sederhana. Jumlah responden 45 tahanan remaja menggunakan teknik accidental sampling. Kriteria inklusi responden adalah remaja LPKA yang berumur 12-18 tahun, sedangkan kriteria eksklusi sampel adalah remaja yang berumur lebih dari 18 tahun. Analisis yang digunakan adalah analisa univariat. Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini yaitu DASS (Depression Anxiety and Stress Scale) dan Brief Cope. Uji validitas dari kuesioner DASS adalah 0,48-0,68 dan nilai reliabilitas adalah 0,90. Uji validitas kuesioner Brief COPE dengan nilai 0,447 – 0,640 dan nilai Cronbach`s Alpha sebesar 0,909. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas karakteristik responden merupakan remaja berada pada usia pertengahan (15-17 tahun) sebanyak 24 responden (53,3%), dan kasus remaja di LPKA yaitu pencurian sebanyak 15 responden (33,3%). Tingkat stres responden yang memiliki presentasi tertinggi adalah stres sedang sebanyak 17 responden (37,8%) dan mekanisme koping responden yang memiliki presentasi terbesar adalah mekanisme koping yang berfokus pada emosi sebanyak 23 repsonden (55,6%). Secara keseluruhan tahanan remaja memiliki tingkat stres sedang dan mekanisme koping yang berfokus pada emosi.","PeriodicalId":377897,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Holistic","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kesehatan Holistic","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33377/jkh.v6i1.112","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Remaja cenderung melakukan tindakan menyimpang seperti kenakalan remaja sehingga remaja harus berurusan dengan hukum. Remaja yang berada di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) mengalami perubahan hidup dan membuat remaja mengalami stres. Stres dapat diatasi dengan mekanisme koping yang efektif dari remaja di LPKA. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran tingkat stres dan mekanisme koping remaja di Lembaga Bimbingan Khusus Anak Kelas II Pekanbaru. Penelitian menggunakan desain deskriptif sederhana. Jumlah responden 45 tahanan remaja menggunakan teknik accidental sampling. Kriteria inklusi responden adalah remaja LPKA yang berumur 12-18 tahun, sedangkan kriteria eksklusi sampel adalah remaja yang berumur lebih dari 18 tahun. Analisis yang digunakan adalah analisa univariat. Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini yaitu DASS (Depression Anxiety and Stress Scale) dan Brief Cope. Uji validitas dari kuesioner DASS adalah 0,48-0,68 dan nilai reliabilitas adalah 0,90. Uji validitas kuesioner Brief COPE dengan nilai 0,447 – 0,640 dan nilai Cronbach`s Alpha sebesar 0,909. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas karakteristik responden merupakan remaja berada pada usia pertengahan (15-17 tahun) sebanyak 24 responden (53,3%), dan kasus remaja di LPKA yaitu pencurian sebanyak 15 responden (33,3%). Tingkat stres responden yang memiliki presentasi tertinggi adalah stres sedang sebanyak 17 responden (37,8%) dan mekanisme koping responden yang memiliki presentasi terbesar adalah mekanisme koping yang berfokus pada emosi sebanyak 23 repsonden (55,6%). Secara keseluruhan tahanan remaja memiliki tingkat stres sedang dan mekanisme koping yang berfokus pada emosi.