D. E. Kusbianto, Naufal Cahya Kurniawan, Ayu Puspita Arum, Didik Pujdi Restanto
{"title":"RESPON BAP DAN 2,4-D TERHADAP INDUKSI TUNAS TANAMAN VANILI (Vanilla planifolia)","authors":"D. E. Kusbianto, Naufal Cahya Kurniawan, Ayu Puspita Arum, Didik Pujdi Restanto","doi":"10.31186/jipi.24.2.82-87","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Biji tanaman Vanili (V.planifolia) merupakan produk tanaman perkebunan yang dapat dimanfaatkan sebagai campuran produk makanan dan industri. Dalam pengembangannya petani vanili melakukan perbanyakkan dengan cara stek. Proses stek tanaman vanili memiliki kendala dalam hal serangan patogen dan lamanya pertumbuhan, sehingga perbanyakan secara stek dinilai tidak dapat memenuhi permintaan bibit. Kultur jaringan merupakan teknologi yang dapat mengatasi permasalahan pada proses perbanyakan vanili. Penelitian berlangsung di bulan Januari – Juni 2022 di Universitas Jember Kampus Bondowoso dengan tujuan mengetahui respon terhadap penambahan hormon. Rancangan RAL digunakan dengan 2 faktor berupa BAP dan 2,4-D yang dikombinasikan. 3 taraf konsentrasi BAP yang diujikan yaitu 0 ppm (K1); 0,5 ppm (K2); dan 1 ppm (K3). Pengujian 2,4-D juga menggunakan 3 taraf mulai dari konsentrasi 0,5 ppm (D1), 1 ppm (D2) dan 1,5 ppm (D3). Hasil data kemudian dianalisa menggunakan anova dengan taraf 5% dan pengujian berdasarkan taraf 5% DMRT. Hasil olah data menunjukkan interaksi yang berbeda nyata terhadap perlakuan. Perlakuan tanpa hormon memiliki pembentukkan tunas lebih lama dan kombinasi 2,4-D dengan konsentrasi lebih tinggi menyebabkan penghambatan dalam pemanjangan tunas. Perlakuan K2D1 berdasarkan variabel pengamatan merupakan hormon yang memiliki respon terbaik.","PeriodicalId":389025,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31186/jipi.24.2.82-87","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Biji tanaman Vanili (V.planifolia) merupakan produk tanaman perkebunan yang dapat dimanfaatkan sebagai campuran produk makanan dan industri. Dalam pengembangannya petani vanili melakukan perbanyakkan dengan cara stek. Proses stek tanaman vanili memiliki kendala dalam hal serangan patogen dan lamanya pertumbuhan, sehingga perbanyakan secara stek dinilai tidak dapat memenuhi permintaan bibit. Kultur jaringan merupakan teknologi yang dapat mengatasi permasalahan pada proses perbanyakan vanili. Penelitian berlangsung di bulan Januari – Juni 2022 di Universitas Jember Kampus Bondowoso dengan tujuan mengetahui respon terhadap penambahan hormon. Rancangan RAL digunakan dengan 2 faktor berupa BAP dan 2,4-D yang dikombinasikan. 3 taraf konsentrasi BAP yang diujikan yaitu 0 ppm (K1); 0,5 ppm (K2); dan 1 ppm (K3). Pengujian 2,4-D juga menggunakan 3 taraf mulai dari konsentrasi 0,5 ppm (D1), 1 ppm (D2) dan 1,5 ppm (D3). Hasil data kemudian dianalisa menggunakan anova dengan taraf 5% dan pengujian berdasarkan taraf 5% DMRT. Hasil olah data menunjukkan interaksi yang berbeda nyata terhadap perlakuan. Perlakuan tanpa hormon memiliki pembentukkan tunas lebih lama dan kombinasi 2,4-D dengan konsentrasi lebih tinggi menyebabkan penghambatan dalam pemanjangan tunas. Perlakuan K2D1 berdasarkan variabel pengamatan merupakan hormon yang memiliki respon terbaik.