Edukasi Taat Protokol Kesehatan 5M, Vaksinasi, serta Menjaga Kebersihan Lingkungan di Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Nehemia, Ambon

Astria Dela Arabaling, Chiranti Dailangi, Yustin Matayane, Shyeren E. Tipruata, Emalda Latumeten, Ricardo Freedom Nanuru
{"title":"Edukasi Taat Protokol Kesehatan 5M, Vaksinasi, serta Menjaga Kebersihan Lingkungan di Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Nehemia, Ambon","authors":"Astria Dela Arabaling, Chiranti Dailangi, Yustin Matayane, Shyeren E. Tipruata, Emalda Latumeten, Ricardo Freedom Nanuru","doi":"10.35877/panrannuangku691","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pandemi COVID-19 telah mewabah di dunia bahkan di Maluku terlebih khusus Jemaat GPM Nehemia sekitar satu tahun lebih. Pandemi ini berdampak besar bagi berbagai aspek kehidupan warga jemaat. Namun banyak upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah, tenaga kesehatan maupun gereja dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Upaya yang dilakukan seperti peraturan untuk mematuhi Prokes 5M. Pada survey lapangan di  sektor Gihon, Karmel, Maranatha, dan Irene ditemui bahwa masih kurangnya kesadaran warga jemaat untuk mematuhi Prokes 5M.  Ada upaya yang juga dilakukan adalah melakukan sosialisasi tentang vaksinasi. Pada survey awal, melalui pendataan dan pembagian kuesioner di sektor Gihon dan Maranatha Jemaat GPM Nehemia, ditemukan bahwa masih minimnya pemahaman warga tentang manfaat dari vaksin. Hal tersebut dapat kita lihat dari hasil pendataan yang mengasilkan beberapa persoalan yang membuat warga jemaat masih takut untuk divaksin, di antaranya yatu:  1). Warga jemaat mempunyai penyakit bawaan, 2). Menganggap bahwa COVID-19 bukanlah masalah yang sulit sehingga merasa tidak membutuhkan vaksin, 3) Tidak yakin akan efektivitas vaksin COVID-19, 4). masih takut akan efek samping dari vaksin. 5). warga jemaat yang percaya akan isu tentang vaksin yang mengandung chip. Berdasarkan masalah yang ada, maka edukasi yang diimplementasikan dalam sektor Gihon dan Maranatha: 1). Melakukan sosialisasi vaksin melalui media zoom dan pengeras suara gereja, 2). Himbauan mengikuti vaksinasi melalui pengeras suara gereja, 3). Melakukan sosialisasi lewat media luar ruangan tentang taat protokol kesehatan 5M. Seperti pemasangan spanduk taat protokol kesehatan 5M. Selain itu menghimbau jemaat lewat spanduk serta melakukan kerja bakti di lingkungan jemaat sebagai kegiatan yang produktif sekaligus meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang bersih.","PeriodicalId":208902,"journal":{"name":"Panrannuangku Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Panrannuangku Jurnal Pengabdian Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35877/panrannuangku691","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Pandemi COVID-19 telah mewabah di dunia bahkan di Maluku terlebih khusus Jemaat GPM Nehemia sekitar satu tahun lebih. Pandemi ini berdampak besar bagi berbagai aspek kehidupan warga jemaat. Namun banyak upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah, tenaga kesehatan maupun gereja dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Upaya yang dilakukan seperti peraturan untuk mematuhi Prokes 5M. Pada survey lapangan di  sektor Gihon, Karmel, Maranatha, dan Irene ditemui bahwa masih kurangnya kesadaran warga jemaat untuk mematuhi Prokes 5M.  Ada upaya yang juga dilakukan adalah melakukan sosialisasi tentang vaksinasi. Pada survey awal, melalui pendataan dan pembagian kuesioner di sektor Gihon dan Maranatha Jemaat GPM Nehemia, ditemukan bahwa masih minimnya pemahaman warga tentang manfaat dari vaksin. Hal tersebut dapat kita lihat dari hasil pendataan yang mengasilkan beberapa persoalan yang membuat warga jemaat masih takut untuk divaksin, di antaranya yatu:  1). Warga jemaat mempunyai penyakit bawaan, 2). Menganggap bahwa COVID-19 bukanlah masalah yang sulit sehingga merasa tidak membutuhkan vaksin, 3) Tidak yakin akan efektivitas vaksin COVID-19, 4). masih takut akan efek samping dari vaksin. 5). warga jemaat yang percaya akan isu tentang vaksin yang mengandung chip. Berdasarkan masalah yang ada, maka edukasi yang diimplementasikan dalam sektor Gihon dan Maranatha: 1). Melakukan sosialisasi vaksin melalui media zoom dan pengeras suara gereja, 2). Himbauan mengikuti vaksinasi melalui pengeras suara gereja, 3). Melakukan sosialisasi lewat media luar ruangan tentang taat protokol kesehatan 5M. Seperti pemasangan spanduk taat protokol kesehatan 5M. Selain itu menghimbau jemaat lewat spanduk serta melakukan kerja bakti di lingkungan jemaat sebagai kegiatan yang produktif sekaligus meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang bersih.
遵守5M健康协议,接种疫苗,保持马卢古新教会众(GPM)尼希米,安邦的环境清洁
COVID-19大流行在世界各地爆发,特别是在GPM会众尼希米已经有一年多了。这场大流行病对当地居民生活的各个方面产生了深远的影响。然而,政府、卫生工作者和教会为切断COVID-19的联系所做的许多努力。类似于遵守5M协议的规则的努力。在基训、卡梅尔、玛拉纳塔和艾琳地区进行的实地调查中,发现当地居民仍然缺乏遵守5M计划的意识。另一个尝试是接种疫苗。在早期的调查中,通过尼希米GPM会众Gihon和Maranatha部门的调查和划分,发现人们对疫苗的好处仍然缺乏理解。这可以让我们看看mengasilkan一些问题的记录,结果使会众仍然害怕市民接种疫苗,在其中yatu: 1)会众有先天性疾病,2)公民。认为COVID-19不是一个很难的问题,觉得自己不需要疫苗,3)确定COVID-19疫苗的有效性,4)。还会敬畏疫苗的副作用。教区居民相信含有芯片疫苗的问题。根据目前的问题,Gihon和Maranatha部门的教育是1)。通过zoom media和教会演讲者进行疫苗社会化;2).通过教会演讲者进行疫苗接种,3)。比如悬挂横幅,遵守5米的医疗协议。此外,他们通过横幅鼓励会众,并在病房里进行社区服务,认为这是一项有生产力的活动,提高了环境清洁的质量。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信