{"title":"Metoda Pengurangan Zat Besi Dan Mangan Menggunakan Filter Bertingkat Dengan Penambahan UV Sterilizer Skala Rumah Tangga","authors":"Arief Muliawan, Rizki Ilmianih","doi":"10.47313/jig.v19i1.298","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK. Air tanah pada umumnya mengandung zat besi (Fe) dan Mangan (Mn) cukup besar. Adanya Kandungan Fe dan Mn dalam air ditandai dengan adanya perubahan fisis yaitu ditunjukan dengan perubahan warna air menjadi kuning-coklat setelah terjadi oksidasi. Dalam proses pengolahan air tanah menjadi air bersih telah mengurangi kadar zat besi dan mangan. Pengolahan air bersih menjadi air minum perlu dilakukan dengan mengunakan filter air sehingga diperoleh hasilkeluaran dibawah ambang batas perundangan. Telah dilakukan pembuatan alat filter bertingkat dengan menggunakan batu kerikil, pasir silika, karbon aktif, dan Manganese Dioxide. Keluaran hasil filter dilengkapi dengan sinar UV sterilizer yang berfungsi sebagai pembunuh kuman. Hasil yang diperoleh kadar besi (Fe) menjadi 0,28 mg/l yang semula 8,6 mg/l, kadar mangan 0,15 mg/l yang semula 4,8 mg/l dan kadar kekeruhan 4,01 NTU yang semula 9,73 NTU. Pada proses filtrasi ini belum mampu untuk menghilangkan bakteri E.coli dimana masih berkisar lebih dari 1600 MPN/ml. Pada tahap ketiga dari filter ini dengan penambahan catridge dan sinar UV tampak bahwa bakteri E.Coli telah mati. Pada tahap ketiga dari pembuatan alat filter ini pula diperoleh kadar besi (Fe) 0,086 mg/l, mangan (Mn) 0,06 mg/l, dan kekeruhan 1,56 NTU. Nilai dari ke empat parameter yakni kekeruhan, besi (Fe), mangan (Mn) dan bakteri E.coli telah dibawah standar baku mutu air yang dipersyaratkan untuk komsumsi.","PeriodicalId":389584,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Giga","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Giga","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47313/jig.v19i1.298","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Abstract
ABSTRAK. Air tanah pada umumnya mengandung zat besi (Fe) dan Mangan (Mn) cukup besar. Adanya Kandungan Fe dan Mn dalam air ditandai dengan adanya perubahan fisis yaitu ditunjukan dengan perubahan warna air menjadi kuning-coklat setelah terjadi oksidasi. Dalam proses pengolahan air tanah menjadi air bersih telah mengurangi kadar zat besi dan mangan. Pengolahan air bersih menjadi air minum perlu dilakukan dengan mengunakan filter air sehingga diperoleh hasilkeluaran dibawah ambang batas perundangan. Telah dilakukan pembuatan alat filter bertingkat dengan menggunakan batu kerikil, pasir silika, karbon aktif, dan Manganese Dioxide. Keluaran hasil filter dilengkapi dengan sinar UV sterilizer yang berfungsi sebagai pembunuh kuman. Hasil yang diperoleh kadar besi (Fe) menjadi 0,28 mg/l yang semula 8,6 mg/l, kadar mangan 0,15 mg/l yang semula 4,8 mg/l dan kadar kekeruhan 4,01 NTU yang semula 9,73 NTU. Pada proses filtrasi ini belum mampu untuk menghilangkan bakteri E.coli dimana masih berkisar lebih dari 1600 MPN/ml. Pada tahap ketiga dari filter ini dengan penambahan catridge dan sinar UV tampak bahwa bakteri E.Coli telah mati. Pada tahap ketiga dari pembuatan alat filter ini pula diperoleh kadar besi (Fe) 0,086 mg/l, mangan (Mn) 0,06 mg/l, dan kekeruhan 1,56 NTU. Nilai dari ke empat parameter yakni kekeruhan, besi (Fe), mangan (Mn) dan bakteri E.coli telah dibawah standar baku mutu air yang dipersyaratkan untuk komsumsi.