{"title":"Analisis Kajian Psikolinguistik Penokohan Tokoh Utama Drama Monolog Anak Nanda Karya Riris Toha Sarumpaet","authors":"Indah Nur Amalia","doi":"10.36418/locus.v1i1.2","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan: Sebuah perasaan selalu hidup dalam sebuah kehidupan. Perasaan yang dirasakan tiap manusia itulah yang menjadikan manusia hidup. Kehidupan manusia dengan segala bentuk lika-liku kehidupannya, dituangkan ke dalam sebuah kisah penceritaan yang dinamakan karya sastra Tujuan Karya sastra yang dibuat berlandaskan hasil objek, pemikiran, atau pengalaman baik pengalaman si pengarang sendiri atau pengalaman orang lain, dengan dibubuhkan nilai-nilai, serta keestetikaan di dalam karya sastra tersebut. Metode Pada penelitian ini penulis menggunakan karya sastra drama monolog anak yang berjudul Nanda dengan kajian metode Psikolinguistik dan dengan menggunakan metodologi kualitatif. Secara harfiah psikolinguistik adalah disiplin ilmu yang menggabungkan kedua ilmu, yaitu ilmu psikologi dan ilmu linguistik. Fokus kajian psikolinguistik adalah melihat hubungan bahasa seseorang dengan perilaku atau akal budi seseorang. Metodologi Kualitatif akan menghasilkan hasil dan pembahasan yang berupa tulisan deskriptif. Hasil Hasil dalam penelitian ini, ditemukan sebagai berikut: (1) Rasa kerinduan yang dirasakan Nanda; (2) Rasa ketidakpercayaan diri Nanda; (3) Kehidupan yang menjadikan Nanda yang dewasa sebelum umurnya. Kesimpulan Sebuah penokohan atau suatu karakter dari tokoh utama yang memainkan sebuah penceritaan dalam karya sastra sangatlah berpengaruh bagi penikmat karya sastra tersebut. Tokoh dapat menyampaikan perasaan yang dimilikinya, menceritakan alur jalan cerita seperti apa, dan sebagainya","PeriodicalId":446793,"journal":{"name":"Journal Locus Penelitian dan Pengabdian","volume":"133 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal Locus Penelitian dan Pengabdian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36418/locus.v1i1.2","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pendahuluan: Sebuah perasaan selalu hidup dalam sebuah kehidupan. Perasaan yang dirasakan tiap manusia itulah yang menjadikan manusia hidup. Kehidupan manusia dengan segala bentuk lika-liku kehidupannya, dituangkan ke dalam sebuah kisah penceritaan yang dinamakan karya sastra Tujuan Karya sastra yang dibuat berlandaskan hasil objek, pemikiran, atau pengalaman baik pengalaman si pengarang sendiri atau pengalaman orang lain, dengan dibubuhkan nilai-nilai, serta keestetikaan di dalam karya sastra tersebut. Metode Pada penelitian ini penulis menggunakan karya sastra drama monolog anak yang berjudul Nanda dengan kajian metode Psikolinguistik dan dengan menggunakan metodologi kualitatif. Secara harfiah psikolinguistik adalah disiplin ilmu yang menggabungkan kedua ilmu, yaitu ilmu psikologi dan ilmu linguistik. Fokus kajian psikolinguistik adalah melihat hubungan bahasa seseorang dengan perilaku atau akal budi seseorang. Metodologi Kualitatif akan menghasilkan hasil dan pembahasan yang berupa tulisan deskriptif. Hasil Hasil dalam penelitian ini, ditemukan sebagai berikut: (1) Rasa kerinduan yang dirasakan Nanda; (2) Rasa ketidakpercayaan diri Nanda; (3) Kehidupan yang menjadikan Nanda yang dewasa sebelum umurnya. Kesimpulan Sebuah penokohan atau suatu karakter dari tokoh utama yang memainkan sebuah penceritaan dalam karya sastra sangatlah berpengaruh bagi penikmat karya sastra tersebut. Tokoh dapat menyampaikan perasaan yang dimilikinya, menceritakan alur jalan cerita seperti apa, dan sebagainya