{"title":"Strategi Konfrontatif NATO Terhadap Rusia di Negara-Negara Baltik dan Polandia","authors":"Hafid Adim Pradana, Ruli Inayah Ramadhoan","doi":"10.47354/jiihif.v1i1.438","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Secara historis, hubungan antara North Atlantic Treaty Organization (NATO) dan Rusia senantiasa bersifat konfliktual. Sekalipun demikian, baik Rusia maupun NATO pernah melakukan perencanaan kerjasama pengelolaan sistem pertahanan rudal di Eropa Timur pada tahun 2010, dimana hal itu sempat memunculkan optimisme akan membaiknya hubungan kedua pihak di masa mendatang. Akan tetapi optimisme tersebut mendadak pudar ketika tahun 2015 Rusia memperbarui Russia’s National Security Strategies (RNSS). Tindakan Rusia tersebut segera direspon oleh NATO dengan menerapkan strategi konfrontatif dalam bentuk penempatan pasukan militer di Estonia, Latvia, Lithuania dan juga Polandia. Hal ini tentunya akan berisiko menimbulkan konflik militer langsung antara Rusia dan NATO. Berangkat dari permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor yang melatarbelakangi NATO dalam menerapkan strategi konfrontatif terhadap Rusia di negara-negara Baltik dan juga Polandia. Dengan menggunakan teori strategi kebijakan luar negeri sebagai kerangka analisis, tulisan ini menghasilkan temuan bahwa strategi konfrontatif yang dijalankan NATO didasari oleh adanya persepsi ancaman dan superioritas kapabilitas militer NATO terhadap Rusia.","PeriodicalId":340208,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Fajar","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Fajar","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47354/jiihif.v1i1.438","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Secara historis, hubungan antara North Atlantic Treaty Organization (NATO) dan Rusia senantiasa bersifat konfliktual. Sekalipun demikian, baik Rusia maupun NATO pernah melakukan perencanaan kerjasama pengelolaan sistem pertahanan rudal di Eropa Timur pada tahun 2010, dimana hal itu sempat memunculkan optimisme akan membaiknya hubungan kedua pihak di masa mendatang. Akan tetapi optimisme tersebut mendadak pudar ketika tahun 2015 Rusia memperbarui Russia’s National Security Strategies (RNSS). Tindakan Rusia tersebut segera direspon oleh NATO dengan menerapkan strategi konfrontatif dalam bentuk penempatan pasukan militer di Estonia, Latvia, Lithuania dan juga Polandia. Hal ini tentunya akan berisiko menimbulkan konflik militer langsung antara Rusia dan NATO. Berangkat dari permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor yang melatarbelakangi NATO dalam menerapkan strategi konfrontatif terhadap Rusia di negara-negara Baltik dan juga Polandia. Dengan menggunakan teori strategi kebijakan luar negeri sebagai kerangka analisis, tulisan ini menghasilkan temuan bahwa strategi konfrontatif yang dijalankan NATO didasari oleh adanya persepsi ancaman dan superioritas kapabilitas militer NATO terhadap Rusia.
从历史上看,北大西洋Treaty组织和俄罗斯之间的关系一直是矛盾的。尽管如此,俄罗斯和北约(russia and NATO)一直在计划2010年在东欧建立导弹防御系统管理合作关系,这让双方对未来关系乐观。然而,随着2015年俄罗斯更新俄罗斯国家安全战略(RNSS),这种乐观突然破灭。北约立即对俄罗斯的行动作出回应,在爱沙尼亚、拉脱维亚、立陶宛和波兰部署军队。这当然有可能在俄罗斯和北约之间引发直接军事冲突。从这一问题开始,该研究旨在分析北约在波罗的海国家和波兰实施对抗俄罗斯战略的因素。利用外交政策战略理论作为分析框架,该论文发现,北约发起的对抗战略是基于北约对俄罗斯军事能力的威胁和优越性。