GAMBARAN KARAKTERISTIK WANITA POSTMENOPAUSE YANG TINGGAL DI WILAYAH PEDESAAN INDONESIA

Ida Ayu Ningrat Pangruating Diyu
{"title":"GAMBARAN KARAKTERISTIK WANITA POSTMENOPAUSE YANG TINGGAL DI WILAYAH PEDESAAN INDONESIA","authors":"Ida Ayu Ningrat Pangruating Diyu","doi":"10.37294/jrkn.v3i2.171","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Menopause merupakan tonggak yang penting dalam kesehatan wanita dan signifikan mempengaruhi kualitas hidup wanita. Memasuki masa post-menopause keluhan akan  gejala menopause yang dialami meningkat.  Penelitian yang meneliti mengenai karakteristik maupun keluhan-keluhan wanita postmenopause yang tinggal di pedesaan masih jarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik wanita postmenopause yang tinggal di pedesaan.Metode Penelitian: Desain penelitianyang digunakan adalah deskriptif cross sectional study. Penelitian dilakukan di Desa Petang, salah satu daerah  pedesaan di Bali, Indonesia. Sampel penelitian ini berjumlah 392 wanita postmenopause. Stages of Reproductive Aging Workshop (STRAW+10) digunakan untuk mengklasifikasikan wanita post menopause. Instrumen yang digunakan adalah instrument yang dirancang sendiri untuk mengetahui karakteritik demografi dan pola kebiasaan serta Menopause Rating Scale (MRS) untuk gejala-gejala menopause.Hasil Penelitian: Hasil analisa data menunjukkan sebagian besar wanita postmenopause yang tinggal di daerah pedesaan memiliki kebiasaan mengkonsumsi kopi yakni sebanyak 315 responden  (80,4%) dan tidak terbiasa berolahraga 218 (55,6%). Keluhan gejala -gejala menopause  dirasakan oleh wanita postmenopause diantaranya rasa tidak nyaman pada persendian dan otot yakni sebanyak 316 wanita  (82%), kelelahan fisik dan mental sebanyak 275 wanita (70,3%), masalah tidur sebanyak 223 (56,9%,), masalah seksual sebanyak 179 (45,7%), rasa tidak nyaman pada jantung sebanyak 122 (31,2%) serta badan terasa panas dan berkeringat sebanyak 119 (30,4%).Kesimpulan:  Wanita postmenopause yang tinggal didaerah pedesaan memiliki karakteritik yang sedikit berbeda . Hampir sebagian besar wanita postmenopause mengeluhkan lebih dari satu gejala menopause. Hal ini menjadi perhatian khusus dan tantangan tersendiri bagi petugas kesehatan dalam merancang intervensi yang tepat guna membantu mengatasi gejala-gejala yang dialami oleh wanita postmenopause ","PeriodicalId":155429,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Nasional","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset Kesehatan Nasional","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37294/jrkn.v3i2.171","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

Latar Belakang: Menopause merupakan tonggak yang penting dalam kesehatan wanita dan signifikan mempengaruhi kualitas hidup wanita. Memasuki masa post-menopause keluhan akan  gejala menopause yang dialami meningkat.  Penelitian yang meneliti mengenai karakteristik maupun keluhan-keluhan wanita postmenopause yang tinggal di pedesaan masih jarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik wanita postmenopause yang tinggal di pedesaan.Metode Penelitian: Desain penelitianyang digunakan adalah deskriptif cross sectional study. Penelitian dilakukan di Desa Petang, salah satu daerah  pedesaan di Bali, Indonesia. Sampel penelitian ini berjumlah 392 wanita postmenopause. Stages of Reproductive Aging Workshop (STRAW+10) digunakan untuk mengklasifikasikan wanita post menopause. Instrumen yang digunakan adalah instrument yang dirancang sendiri untuk mengetahui karakteritik demografi dan pola kebiasaan serta Menopause Rating Scale (MRS) untuk gejala-gejala menopause.Hasil Penelitian: Hasil analisa data menunjukkan sebagian besar wanita postmenopause yang tinggal di daerah pedesaan memiliki kebiasaan mengkonsumsi kopi yakni sebanyak 315 responden  (80,4%) dan tidak terbiasa berolahraga 218 (55,6%). Keluhan gejala -gejala menopause  dirasakan oleh wanita postmenopause diantaranya rasa tidak nyaman pada persendian dan otot yakni sebanyak 316 wanita  (82%), kelelahan fisik dan mental sebanyak 275 wanita (70,3%), masalah tidur sebanyak 223 (56,9%,), masalah seksual sebanyak 179 (45,7%), rasa tidak nyaman pada jantung sebanyak 122 (31,2%) serta badan terasa panas dan berkeringat sebanyak 119 (30,4%).Kesimpulan:  Wanita postmenopause yang tinggal didaerah pedesaan memiliki karakteritik yang sedikit berbeda . Hampir sebagian besar wanita postmenopause mengeluhkan lebih dari satu gejala menopause. Hal ini menjadi perhatian khusus dan tantangan tersendiri bagi petugas kesehatan dalam merancang intervensi yang tepat guna membantu mengatasi gejala-gejala yang dialami oleh wanita postmenopause 
这是生活在印度尼西亚农村地区的更年期妇女的典型特征
背景:更年期是妇女健康的一个重要里程碑,对妇女的生活质量有重大影响。进入更年期后,出现更年期症状的症状增加了。对生活在农村的产后妇女抱怨的特征和研究仍然很少见。这项研究的目的是了解生活在农村的产后妇女的特征。研究方法:采用的研究设计为描述性交叉研究。这项研究是在印度尼西亚巴厘岛的晚间村进行的。这项研究的样本中有392名死后妇女。生殖Aging工作坊(STRAW+10)是用来给绝经后的女性分类的。使用的工具是一种自我设计的工具,用来了解鸭子的人口统计学、习惯模式和更年期症状的等级等级。研究结果:数据分析显示,大多数生活在农村地区的非更年期妇女习惯喝315人的咖啡(80.4%),不习惯运动218人(55.6%)。-gejala症状更年期妇女遭受投诉其中postmenopause觉得不舒服、关节和肌肉316万妇女(82%),她的身心疲劳多达275(70,3%)、睡眠问题共有223(56,9%)、性问题多达179(45,7%)认为心脏不舒服的多达122(31,2%)以及发热和出汗多机构119(30,4%)。结论:生活在农村的产后妇女性格略有不同。大多数产后妇女抱怨有不止一种更年期症状。这是特别值得注意的,也是卫生工作者在设计适当的干预措施来帮助应对更年期妇女的症状时面临的独特挑战
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信