Dampak Pandemi Covid-19 Bagi Ibadah Shalat Jumat di Masjid dalam Perspektif Sosial Keagamaan Studi Kasus pada Masyarakat Perkotaan di Jombang dan Sidoarjo
Imamul Arifin, Devina Damayanti, Miranda Reswara Sujatmiko
{"title":"Dampak Pandemi Covid-19 Bagi Ibadah Shalat Jumat di Masjid dalam Perspektif Sosial Keagamaan Studi Kasus pada Masyarakat Perkotaan di Jombang dan Sidoarjo","authors":"Imamul Arifin, Devina Damayanti, Miranda Reswara Sujatmiko","doi":"10.20414/sangkep.v4i2.4252","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Covid-19 merupakan virus menular yang membahayakan manusia, beberapa aktivitas sosial dan keagamaan yang memerlukan kehadiran banyak orang untuk berkumpul menjadi terganggu. Salah satu kegiatan keagamaan yang mengalami perubahan adalah shalat jumat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pandemi covid-19 bagi ibadah shalat jumat di masjid dan akan mengambil studi kasus pada masyarakat perkotaan di Jombang dan Sidoarjo. Metode yang akan digunakan untuk meneliti masalah ini adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data warga perkotaan di Kabupaten Sidoarjo dan Jombang. Sampel diambil dari alumni SMAN 2 (Jombang tahun 2021) dan SMA Hangtuah 2 (Sidoarjo tahun 2021). Pemerolehan data didapatkan dari hasil survey berupa kuesioner yang diberikan kepada masing - masing sampel. Berdasarkan hasil pengisian kuesioner dan analisis yang diambil dari sampel tersebut, pelaksanaan shalat jumat di kawasan perkotaan Sidoarjo dan Jombang tetap dilaksanakan di masjid secara berjamaah dan pelaksanaan shalatnya menggunakan protokol kesehatan. Meskipun sebagian besar warga melakukan upaya-upaya pencegahan penyebaran covid-19 namun masih ada sebagian kecil yang masih belum melaksanakannya. Perubahan yang diakibatkan covid-19 juga memiliki pengaruh dalam perspektif sosial dimana sebelum covid-19 biasanya masyarakat berangkat menuju masjid bersama teman, saudara, orang tua atau yang lainnya harus berubah untuk meminimalisir penularan dengan mengurangi kontak fisik.","PeriodicalId":119908,"journal":{"name":"SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20414/sangkep.v4i2.4252","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Covid-19 merupakan virus menular yang membahayakan manusia, beberapa aktivitas sosial dan keagamaan yang memerlukan kehadiran banyak orang untuk berkumpul menjadi terganggu. Salah satu kegiatan keagamaan yang mengalami perubahan adalah shalat jumat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pandemi covid-19 bagi ibadah shalat jumat di masjid dan akan mengambil studi kasus pada masyarakat perkotaan di Jombang dan Sidoarjo. Metode yang akan digunakan untuk meneliti masalah ini adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data warga perkotaan di Kabupaten Sidoarjo dan Jombang. Sampel diambil dari alumni SMAN 2 (Jombang tahun 2021) dan SMA Hangtuah 2 (Sidoarjo tahun 2021). Pemerolehan data didapatkan dari hasil survey berupa kuesioner yang diberikan kepada masing - masing sampel. Berdasarkan hasil pengisian kuesioner dan analisis yang diambil dari sampel tersebut, pelaksanaan shalat jumat di kawasan perkotaan Sidoarjo dan Jombang tetap dilaksanakan di masjid secara berjamaah dan pelaksanaan shalatnya menggunakan protokol kesehatan. Meskipun sebagian besar warga melakukan upaya-upaya pencegahan penyebaran covid-19 namun masih ada sebagian kecil yang masih belum melaksanakannya. Perubahan yang diakibatkan covid-19 juga memiliki pengaruh dalam perspektif sosial dimana sebelum covid-19 biasanya masyarakat berangkat menuju masjid bersama teman, saudara, orang tua atau yang lainnya harus berubah untuk meminimalisir penularan dengan mengurangi kontak fisik.