{"title":"Hubungan Kadar Tanin Dengan Aktivitas Antioksidan Pada Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.) Yang Tumbuh Di Dataran Rendah Dan Dataran Tinggi","authors":"Linda Safitri, Nofita Nofita, Tutik Tutik","doi":"10.33024/jfm.v6i1.8238","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tanin merupakan senyawa aktif metabolit sekunder dengan berat molekul lebih dari 400, yang terdapat senyawa fenolik yang sulit dipisahkan dan sulit mengkristal, yang mengendapkan protein dari larutannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kadar tanin yang dapat mempengaruhi nilai IC50 (aktivitas antioksidan) pada kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) yang tumbuh di dataran rendah dan dataran tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode spektrofotometri UV-Vis dengan menggunakan ekstraksi maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96 %. Ekstrak 1 kulit buah kakao diperoleh nilai rendemen % sebesar 12,79 dan pada ekstrak 2 kulit buah kakao diperoleh nilai rendemen % sebesar 12,92. Hasil kadar tanin yang diperoleh dari esktrak 1 kulit buah kakao yang tumbuh di dataran rendah yaitu sebesar 0,1142 % dan pada ekstrak 2 kulit buah kakao yang tumbuh di dataran tinggi sebesar 0,1801 %. Senyawa tanin memiliki aktivitas antioksidan, maka semakin banyak kandungan tanin yang diperoleh, semakin besar juga aktivitas antioksidannya. Untuk hasil antioksidan didapatkan nilai IC50, pada ekstrak 1 sebesar 37,042, dan pada ekstrak 2 sebesar 32,543 sehingga dapat digolongkan sebagai antioksidan dengan kategori sangat kuat. Hasil statistik pengaruh kadar tanin terhadap nilai IC50 (aktivitas antioksidan) terdapat perbedaan dengan sig (<0,05) yang dinyatakan adanya perbedaan signifikan, hal ini dapat disebabkan pada senyawa tanin yang memiliki peran penting pada aktivitas antioksidan.","PeriodicalId":296590,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Malahayati","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Farmasi Malahayati","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33024/jfm.v6i1.8238","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tanin merupakan senyawa aktif metabolit sekunder dengan berat molekul lebih dari 400, yang terdapat senyawa fenolik yang sulit dipisahkan dan sulit mengkristal, yang mengendapkan protein dari larutannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kadar tanin yang dapat mempengaruhi nilai IC50 (aktivitas antioksidan) pada kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) yang tumbuh di dataran rendah dan dataran tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode spektrofotometri UV-Vis dengan menggunakan ekstraksi maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96 %. Ekstrak 1 kulit buah kakao diperoleh nilai rendemen % sebesar 12,79 dan pada ekstrak 2 kulit buah kakao diperoleh nilai rendemen % sebesar 12,92. Hasil kadar tanin yang diperoleh dari esktrak 1 kulit buah kakao yang tumbuh di dataran rendah yaitu sebesar 0,1142 % dan pada ekstrak 2 kulit buah kakao yang tumbuh di dataran tinggi sebesar 0,1801 %. Senyawa tanin memiliki aktivitas antioksidan, maka semakin banyak kandungan tanin yang diperoleh, semakin besar juga aktivitas antioksidannya. Untuk hasil antioksidan didapatkan nilai IC50, pada ekstrak 1 sebesar 37,042, dan pada ekstrak 2 sebesar 32,543 sehingga dapat digolongkan sebagai antioksidan dengan kategori sangat kuat. Hasil statistik pengaruh kadar tanin terhadap nilai IC50 (aktivitas antioksidan) terdapat perbedaan dengan sig (<0,05) yang dinyatakan adanya perbedaan signifikan, hal ini dapat disebabkan pada senyawa tanin yang memiliki peran penting pada aktivitas antioksidan.