Nurhardianti Djupandang, Abdul kadim Masaong, Novianty Djafri
{"title":"Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan Spiritual Dengan Kedisiplinan Siswa","authors":"Nurhardianti Djupandang, Abdul kadim Masaong, Novianty Djafri","doi":"10.37411/sjem.v1i2.1006","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Kedisiplinan siswa di SMP se-kota Gorontalo 2) Hubungan Kecerdasan Spiritual dengan Kedisiplinan siswa di SMP se-kota Gorontalo. 3) Hubungan antara Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual dengan Kedisiplinan Siswa di SMP se-kota Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan teknik korelasional. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan kedisiplinan siswa di SMP se-kota Gorontalo dengan koefisien korelasi 0,5776 atau 57,76%. 2) Terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan spiritual dengan kedisiplinan siswa di SMP se-kota Gorontalo dengan koefisien korelasi 0,6241 atau 62,41% 3) Terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dengan kedisiplinan Siswa di SMP se-kota Gorontalo dengan koefisien korelasi 0,6724 atau 67,24%. Untuk itu disarankan: 1) Bagi Sekolah diharapkan mendesain program untuk mengembangkan kebijakan pendidikan seperti pelaksanaan peningkatan kedisipinan belajar siswa, pengelolaan kelas, serta pembinaan pendidikan karakter tanggungjawab dan disiplin waktu sehingga dapat menghasilkan siswa yang mempunyai kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang lebih baik. 2) Bagi guru diharapkan mampu menjadi tauladan siswa melalui peningkatkan disiplin belajar, guru menjadi sumber motivasi siswa untuk mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual serta kedisiplinan. 3) Bagi peneliti diharapkan dapat memperkuat kemampuan menganalisis mengenai kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dengan kedisiplinan siswa dengan menggunakan sampel yang lebih besar.","PeriodicalId":298768,"journal":{"name":"Student Journal of Educational Management","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Student Journal of Educational Management","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37411/sjem.v1i2.1006","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Kedisiplinan siswa di SMP se-kota Gorontalo 2) Hubungan Kecerdasan Spiritual dengan Kedisiplinan siswa di SMP se-kota Gorontalo. 3) Hubungan antara Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual dengan Kedisiplinan Siswa di SMP se-kota Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan teknik korelasional. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan kedisiplinan siswa di SMP se-kota Gorontalo dengan koefisien korelasi 0,5776 atau 57,76%. 2) Terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan spiritual dengan kedisiplinan siswa di SMP se-kota Gorontalo dengan koefisien korelasi 0,6241 atau 62,41% 3) Terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dengan kedisiplinan Siswa di SMP se-kota Gorontalo dengan koefisien korelasi 0,6724 atau 67,24%. Untuk itu disarankan: 1) Bagi Sekolah diharapkan mendesain program untuk mengembangkan kebijakan pendidikan seperti pelaksanaan peningkatan kedisipinan belajar siswa, pengelolaan kelas, serta pembinaan pendidikan karakter tanggungjawab dan disiplin waktu sehingga dapat menghasilkan siswa yang mempunyai kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang lebih baik. 2) Bagi guru diharapkan mampu menjadi tauladan siswa melalui peningkatkan disiplin belajar, guru menjadi sumber motivasi siswa untuk mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual serta kedisiplinan. 3) Bagi peneliti diharapkan dapat memperkuat kemampuan menganalisis mengenai kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dengan kedisiplinan siswa dengan menggunakan sampel yang lebih besar.