{"title":"Gerakan OVOP di Kota Banda Aceh","authors":"Ratna Mutia, Khairul Aswadi, Martahadi Mardhani, Elidar Elidar","doi":"10.33059/JMK.V7I2.916","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Studi ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pengembangan produk OVOP di Kota Banda Aceh. Kota Banda Aceh merupakan daerah pertama di Provinsi Aceh yang telah mengembangkan produk industri kreatif melalui pendekatan OVOP. Temuan ini menunjukkan bahwa, pada tahun 2016 telah diidentifikasi sebanyak 368 produk dari 90 gampong. Proses produksi masih dilakukan secara manual, menggunakan mesin semi otomatis hingga mesin otomatis. Pemasaran produk juga telah dilakukan dengan menggunakan berbagai saluran pemasaran, baik dipasarkan sendiri oleh pemiliknya langsung, melalui agen auat distributor, maupun secara online. Di samping itu, wilayah pemasarannya telah menjangkau pasar dalam provinsi, pasar nasional, dan luar negeri. Temuan penting lainnya adalah sebagian besar industri tersebut belum memiliki izin usaha dan izin edar. Diperlukan partisipasi aktif untuk bersinergi dari pemerintah, dunia usaha, dan perguruan tinggi dalam mendorong pengusaha tersebut supaya mampu memproduksi produk lokal yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan.","PeriodicalId":405379,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen dan Keuangan","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Manajemen dan Keuangan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33059/JMK.V7I2.916","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Studi ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pengembangan produk OVOP di Kota Banda Aceh. Kota Banda Aceh merupakan daerah pertama di Provinsi Aceh yang telah mengembangkan produk industri kreatif melalui pendekatan OVOP. Temuan ini menunjukkan bahwa, pada tahun 2016 telah diidentifikasi sebanyak 368 produk dari 90 gampong. Proses produksi masih dilakukan secara manual, menggunakan mesin semi otomatis hingga mesin otomatis. Pemasaran produk juga telah dilakukan dengan menggunakan berbagai saluran pemasaran, baik dipasarkan sendiri oleh pemiliknya langsung, melalui agen auat distributor, maupun secara online. Di samping itu, wilayah pemasarannya telah menjangkau pasar dalam provinsi, pasar nasional, dan luar negeri. Temuan penting lainnya adalah sebagian besar industri tersebut belum memiliki izin usaha dan izin edar. Diperlukan partisipasi aktif untuk bersinergi dari pemerintah, dunia usaha, dan perguruan tinggi dalam mendorong pengusaha tersebut supaya mampu memproduksi produk lokal yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan.