{"title":"PENGARUH SISTEM IRIGASI BERSELANG DAN JARAK TANAM LEGOWO TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI DAN EMISI GAS RUMAH KACA (GRK)","authors":"N. Sutrisna, Agus Ruswandi, Y. Surdianto","doi":"10.34147/crj.v4i01.174","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sistem irigasi berselang dan jarak tanam legowo 2:1 diduga dapat meningkatkan produktivitas padi dan menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh sistem irigasi berselang dan jarak tanam legowo 2:1 terhadap produktivitas padi dan emisi GRK gas CH4 (metan). Penelitian menggunakan rancangan petak terpisah dengan tiga ulangan. Petak utama adalah sistem irigasi berselang (I) meliput: I1 = Irigasi berselang 3 hari digenangi; 3 hari dikeringkan (3:3); I2 = Irigasi berselang 5 hari digenangi; 3 hari dikeringkan (5:3); I3 = Irigasi berselang 7 hari digenangi; 3 hari dikeringkan (7:3). Anak petak adalah jarak tanam legowo 2:1 terdiri atas: L1 = Legowo 2:1 (25 x 15 x 50 cm); L2 = Legowo 2:1 (25 x 12,5 x 50 cm); L3 = Legowo 2:1 (25 x 15 x 40 cm); dan L4 = Legowo 2:1 (25 x 12,5 x 40 cm). Pengumpulan data meliputi: emisi gas CH4; pertumbuhan tanaman; bobot 1.000 butir; hasil padi. Data dianalisis dengan Analysis of Varians, uji nilai tengah Duncan. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara irigasi berselang dengan jarak tanam legowo 2:1 terhadap emisi gas metan. Irigasi berselang 5 hari digenangi; 3 hari dikeringkan (5:3) dapat menurunkan emisi gas metan dan meningkatkan produktivitas padi 17,2% dari 5,88 menjadi 6,89 t/ha. Jarak tanam legowo 2:1 yang dapat menurunkan emisi gas metan adalah 25 x 15 x 40 Cm, sedangkan yang dapat meningkatkan produktivitas padi adalah 25 x 12,5 x 40 cm, yaitu sebesar 13,6% dari 6,04 menjadi 6,86 t/ha Gabah Kering Giling (GKG). ","PeriodicalId":416914,"journal":{"name":"Creative Research Journal","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Creative Research Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34147/crj.v4i01.174","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Sistem irigasi berselang dan jarak tanam legowo 2:1 diduga dapat meningkatkan produktivitas padi dan menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh sistem irigasi berselang dan jarak tanam legowo 2:1 terhadap produktivitas padi dan emisi GRK gas CH4 (metan). Penelitian menggunakan rancangan petak terpisah dengan tiga ulangan. Petak utama adalah sistem irigasi berselang (I) meliput: I1 = Irigasi berselang 3 hari digenangi; 3 hari dikeringkan (3:3); I2 = Irigasi berselang 5 hari digenangi; 3 hari dikeringkan (5:3); I3 = Irigasi berselang 7 hari digenangi; 3 hari dikeringkan (7:3). Anak petak adalah jarak tanam legowo 2:1 terdiri atas: L1 = Legowo 2:1 (25 x 15 x 50 cm); L2 = Legowo 2:1 (25 x 12,5 x 50 cm); L3 = Legowo 2:1 (25 x 15 x 40 cm); dan L4 = Legowo 2:1 (25 x 12,5 x 40 cm). Pengumpulan data meliputi: emisi gas CH4; pertumbuhan tanaman; bobot 1.000 butir; hasil padi. Data dianalisis dengan Analysis of Varians, uji nilai tengah Duncan. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara irigasi berselang dengan jarak tanam legowo 2:1 terhadap emisi gas metan. Irigasi berselang 5 hari digenangi; 3 hari dikeringkan (5:3) dapat menurunkan emisi gas metan dan meningkatkan produktivitas padi 17,2% dari 5,88 menjadi 6,89 t/ha. Jarak tanam legowo 2:1 yang dapat menurunkan emisi gas metan adalah 25 x 15 x 40 Cm, sedangkan yang dapat meningkatkan produktivitas padi adalah 25 x 12,5 x 40 cm, yaitu sebesar 13,6% dari 6,04 menjadi 6,86 t/ha Gabah Kering Giling (GKG).