{"title":"INTERLEUKIN-6 DAN POTENSI TERAPI INHIBISI INTERLEUKIN-6 DALAM TATA LAKSANA COVID-19","authors":"Fariz Nurwidya, Itsna Arifatuz Zulfiyah, Moulid Hidayat","doi":"10.29303/jku.v10i3.595","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Infeksi SARS-CoV-2 dapat menyebabkan disregulasi respons imunitas tubuh yang menimbulkan sekresi sitokin proinflamasi yang berlebihan, menyebabkan kondisi yang disebut sebagai badai sitokin. Badai sitokin ini memiliki peran penting dalam progresi penyakit COVID-19 karena dapat menyebabkan disfungsi multi organ, gangguan koagulasi, dan kematian. Sitokin proinflamasi yang paling banyak mengalami peningkatan selama badai sitokin pada pasien COVID-19 adalah IL-6. Dari pengetahuan ini, peneliti mulai mencari tahu kemungkinan digunakannya terapi inhibisi IL-6 sebagai bagian dari tata laksana COVID-19. Tiga macam terapi inhibisi IL-6 yang sedang diteliti adalah inhibitor reseptor IL-6, antagonis IL-6, dan inhibitor JAK. Ketiga agen terapi inhibisi IL-6 ini terbukti dapat memperbaiki klinis dan mengurangi mortalitas pasien COVID-19 dengan gejala berat. Akan tetapi, pemberian terapi inhibisi IL-6 masih belum memberikan hasil yang konsisten pada pasien COVID-19 yang disertai dengan gejala kritis sehingga pemberian pada kelompok ini harus lebih hati-hati. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut mengenai efektivitas dan keamanan terapi ini harus tetap dilakukan.","PeriodicalId":135675,"journal":{"name":"Unram Medical Journal","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Unram Medical Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29303/jku.v10i3.595","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Infeksi SARS-CoV-2 dapat menyebabkan disregulasi respons imunitas tubuh yang menimbulkan sekresi sitokin proinflamasi yang berlebihan, menyebabkan kondisi yang disebut sebagai badai sitokin. Badai sitokin ini memiliki peran penting dalam progresi penyakit COVID-19 karena dapat menyebabkan disfungsi multi organ, gangguan koagulasi, dan kematian. Sitokin proinflamasi yang paling banyak mengalami peningkatan selama badai sitokin pada pasien COVID-19 adalah IL-6. Dari pengetahuan ini, peneliti mulai mencari tahu kemungkinan digunakannya terapi inhibisi IL-6 sebagai bagian dari tata laksana COVID-19. Tiga macam terapi inhibisi IL-6 yang sedang diteliti adalah inhibitor reseptor IL-6, antagonis IL-6, dan inhibitor JAK. Ketiga agen terapi inhibisi IL-6 ini terbukti dapat memperbaiki klinis dan mengurangi mortalitas pasien COVID-19 dengan gejala berat. Akan tetapi, pemberian terapi inhibisi IL-6 masih belum memberikan hasil yang konsisten pada pasien COVID-19 yang disertai dengan gejala kritis sehingga pemberian pada kelompok ini harus lebih hati-hati. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut mengenai efektivitas dan keamanan terapi ini harus tetap dilakukan.