{"title":"Two Serial Hematocrit Level Just After Admission to Predict Dengue Hemorrhagic Fever Severity","authors":"Fauziyyah Ramadhani, M. Ghozali, Leni Lismayanti","doi":"10.29313/GMHC.V6I3.3079","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dengue hemorrhagic fever (DHF) is still the leading cause of hospitalization and death among children in Indonesia because of plasma leakage leading to shock syndromes. This study aimed to associate the hematocrit difference (first and second) from serial hematocrit (Hct) examination just after admission with DHF severity. A analytical cross-sectional study was involving medical records of pediatric patients with DHF admitted at the pediatric ward and the Pediatric Intensive Care Unit (PICU) of Dr. Hasan Sadikin General Hospital, Bandung in January–December 2015. The subjects excluded if other conditions also cause plasma leakage. The difference in first and second Hct (∆Hct) from serial Hct examination just after admission and DHF grade of severity (DHF I–IV) confirmed by a positive result in serologic tests (anti-dengue IgM/IgG), or detection of dengue virus antigen (NS1Ag test) obtained. Spearman association analysis test used for analysis. A total of 16 subjects with DHF I, 21 subjects with DHF II, 31 subjects with DHF III and two subjects with DHF IV included in this study. There was no significant correlation between positive ∆Hct value (hemoconcentration) and DHF severity (r=0.247, p=0.394, CI=95%). In conclusion, the difference in first and second Hct from serial Hct examination just after admission has no significant association with the disease severity. DUA NILAI HEMATOKRIT SERIAL SESAAT SETELAH ADMISI SEBAGAI PREDIKTOR KEPARAHAN DEMAM BERDARAH DENGUEDemam berdarah dengue (DBD) merupakan penyebab utama hospitalisasi dan kematian anak di Indonesia disebabkan oleh kebocoran plasma yang berujung pada syok. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan perbedaan hematokrit pertama dan kedua pada pemeriksaan hematokrit serial sesaat setelah admisi dengan keparahan DBD. Penelitian merupakan analytical cross-sectional study menggunakan data sekunder berupa rekam medis pasien anak yang dirawat di ruang perawatan anak dan Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pada Januari–Desember 2015. Subjek penelitian dieksklusi apabila pada rekam medis terdapat diagnosis lain yang menyebabkan kebocoran plasma. Variabel penelitian ini adalah perbedaan hematokrit pertama dan kedua (∆Hct) pada pemeriksaan hematokrit serial serta diagnosis DBD (DBD I–IV) yang dikonfirmasi oleh hasil positif pada pemeriksaan serologis (IgM/IgG antidengue) atau deteksi antigen virus (NS1Ag). Terdapat 16 subjek DBD I, 21 subjek DBD II, 31 subjek DBD III, dan 2 subjek DBD IV. Dengan menggunakan Uji Analisis Spearman, tidak terdapat korelasi yang signifikan antara nilai positif ∆Hct (hemokonsentrasi) dan tingkat keparahan DBD (r=0,247; p=0,394; CI=95%). Simpulan, perbedaan hematokrit pertama dan kedua pada pemeriksaan hematokrit serial tidak berhubungan dengan keparahan DBD.","PeriodicalId":312900,"journal":{"name":"Global Medical & Health Communication (GMHC)","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Global Medical & Health Communication (GMHC)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29313/GMHC.V6I3.3079","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Dengue hemorrhagic fever (DHF) is still the leading cause of hospitalization and death among children in Indonesia because of plasma leakage leading to shock syndromes. This study aimed to associate the hematocrit difference (first and second) from serial hematocrit (Hct) examination just after admission with DHF severity. A analytical cross-sectional study was involving medical records of pediatric patients with DHF admitted at the pediatric ward and the Pediatric Intensive Care Unit (PICU) of Dr. Hasan Sadikin General Hospital, Bandung in January–December 2015. The subjects excluded if other conditions also cause plasma leakage. The difference in first and second Hct (∆Hct) from serial Hct examination just after admission and DHF grade of severity (DHF I–IV) confirmed by a positive result in serologic tests (anti-dengue IgM/IgG), or detection of dengue virus antigen (NS1Ag test) obtained. Spearman association analysis test used for analysis. A total of 16 subjects with DHF I, 21 subjects with DHF II, 31 subjects with DHF III and two subjects with DHF IV included in this study. There was no significant correlation between positive ∆Hct value (hemoconcentration) and DHF severity (r=0.247, p=0.394, CI=95%). In conclusion, the difference in first and second Hct from serial Hct examination just after admission has no significant association with the disease severity. DUA NILAI HEMATOKRIT SERIAL SESAAT SETELAH ADMISI SEBAGAI PREDIKTOR KEPARAHAN DEMAM BERDARAH DENGUEDemam berdarah dengue (DBD) merupakan penyebab utama hospitalisasi dan kematian anak di Indonesia disebabkan oleh kebocoran plasma yang berujung pada syok. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan perbedaan hematokrit pertama dan kedua pada pemeriksaan hematokrit serial sesaat setelah admisi dengan keparahan DBD. Penelitian merupakan analytical cross-sectional study menggunakan data sekunder berupa rekam medis pasien anak yang dirawat di ruang perawatan anak dan Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pada Januari–Desember 2015. Subjek penelitian dieksklusi apabila pada rekam medis terdapat diagnosis lain yang menyebabkan kebocoran plasma. Variabel penelitian ini adalah perbedaan hematokrit pertama dan kedua (∆Hct) pada pemeriksaan hematokrit serial serta diagnosis DBD (DBD I–IV) yang dikonfirmasi oleh hasil positif pada pemeriksaan serologis (IgM/IgG antidengue) atau deteksi antigen virus (NS1Ag). Terdapat 16 subjek DBD I, 21 subjek DBD II, 31 subjek DBD III, dan 2 subjek DBD IV. Dengan menggunakan Uji Analisis Spearman, tidak terdapat korelasi yang signifikan antara nilai positif ∆Hct (hemokonsentrasi) dan tingkat keparahan DBD (r=0,247; p=0,394; CI=95%). Simpulan, perbedaan hematokrit pertama dan kedua pada pemeriksaan hematokrit serial tidak berhubungan dengan keparahan DBD.
登革出血热(DHF)仍然是印度尼西亚儿童住院和死亡的主要原因,因为血浆泄漏导致休克综合征。本研究旨在将入院后连续血细胞比容(Hct)检查的血细胞比容差异(第一和第二)与DHF严重程度联系起来。一项分析性横断面研究涉及2015年1月至12月万隆哈桑·萨迪金医生总医院儿科病房和儿科重症监护病房(PICU)收治的DHF儿科患者的医疗记录。如果其他条件也导致等离子体泄漏,则排除受试者。入院后第一次和第二次Hct检查(∆Hct)的差异以及DHF严重程度等级(DHF I-IV),由血清学试验(抗登革热IgM/IgG)或登革热病毒抗原检测(NS1Ag试验)的阳性结果证实。采用Spearman关联分析检验进行分析。本研究共纳入DHF I患者16例,DHF II患者21例,DHF III患者31例,DHF IV患者2例。阳性∆Hct值(血浓度)与DHF严重程度无显著相关性(r=0.247, p=0.394, CI=95%)。综上所述,入院后第一次和第二次Hct与连续Hct检查的差异与疾病严重程度无显著相关性。DUA NILAI HEMATOKRIT SERIAL SESAAT SETELAH adi SEBAGAI预测者KEPARAHAN DEMAM BERDARAH DENGUEDemam BERDARAH dengue (DBD) merupakan penyebab utama hospitali是指印度尼西亚的糖尿病患者和糖尿病患者。Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan perbedaan和hematokrit perbedaan和kedua padpermeriksaan和hematokrit serial sesaat setelah admit dengan keparahan DBD。Penelitian merupakan分析横断面研究menggunakan数据收集于berupa rekam mediis pasen anak yang dirawat and ruang perwatan anakan儿科重症监护病房(PICU) RSUP Hasan Sadikin博士,万隆,2015年1月至12月。受试者penelitian dieksklis的能力与肾肾介质的诊断有关,主要表现为:阳门病和肾肾等离子体。变量penelitian ini adalah perbedaa和hematokrit perama dan kedua(∆Hct), paa peremeriksaa和hematokrit系列serta诊断DBD (DBD I-IV) yang dikonfirmasi olil阳性padeemeriksaan血清学(IgM/IgG antidengue) atateksi抗原病毒(NS1Ag)。结果:16例DBDⅰ类,21例DBDⅱ类,31例DBDⅲ类,2例DBDⅳ类。邓安menggunakan Uji analysis Spearman, 3例DBDⅱ类,3例DBDⅱ类,3例DBDⅱ类,3例DBDⅱ类,2例DBDⅳ类。p = 0394;CI = 95%)。Simpulan, perbedaan和hematokrit pertama dan kedua, permeriksaan和hematokrit serial tidak berhubungan dengan keparahan DBD。