Faktor Prediktor Gangguan Kognitif 30 hari Pasca Stroke Iskemik Ringan-Sedang

R. Pinzon, Carmelia Anggraini
{"title":"Faktor Prediktor Gangguan Kognitif 30 hari Pasca Stroke Iskemik Ringan-Sedang","authors":"R. Pinzon, Carmelia Anggraini","doi":"10.47830/jinma-vol.71.5-2021-412","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan: Angka kejadian gangguan kognitif yang ditimbulkan akibat stroke iskemik saat ini semakin meningkat. Gangguan kognitif pascastroke iskemik seringkali terlambat didiagnosis. Penelitian yang mengidentifikasi faktor prediktor gangguan kognitif pascastroke iskemik akut masih terbatas dilaporkan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor prediktor terhadap gangguan kognitif pada pasien pascastroke iskemik akut ringan-sedang.Metode: Penelitian kohort terhadap pasien berusia >18 tahun yang terdiagnosis stroke iskemik akut dan telah menjalani pemeriksaan Mini - Mental State Examination (MMSE) dan Clock Drawing Test (CDT) pada hari ke – 30 di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta diikutkan dalam penelitian. Luaran dari penelitian ini merupakan hasil MSSE dan CDT pada hari ke -30. Analisis penelitian ini menggunakan metode Chi-square intuk mengukur hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung yang dilanjutkan dengan analisis multivariat regresi logistik. Nilai p <0,05 dianggap bermakna.Hasil: Sebanyak 140 pasien diikutkan dalam penelitian dengan rata-rata usia 62,8 tahun. Subjek berjenis kelamin laki – laki berjumlah 86 (61,4%) dan perempuan 54 (38,6%). Sembilan puluh satu subjek (65%) mengalami gangguan kognitif pascastroke iskemik akut. Analisis multivariat menunjukkan usia >70 tahun, tingkat pendidikan ≤ 6 tahun, skor Barhtel Index ≤4 dan skor mRS >3 saat terdiagnosis, jumlah lesi multipel dan lokasi lesi korteks merupakan faktor prediktor independen yang mempengaruhi gangguan kognitif 30 hari pascastroke iskemik akut. Kesimpulan: Usia >70 tahun, tingkat pendidikan ≤ 6 tahun, skor Barhtel Index ≤4 dan skor mRS >3 saat terdiagnosis, jumlah lesi multipel dan lokasi lesi korteks merupakan faktor prediktor independen terjadinya gangguan kognitif 30 hari pascastroke iskemik akut.","PeriodicalId":378619,"journal":{"name":"Journal Of The Indonesian Medical Association","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal Of The Indonesian Medical Association","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47830/jinma-vol.71.5-2021-412","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Pendahuluan: Angka kejadian gangguan kognitif yang ditimbulkan akibat stroke iskemik saat ini semakin meningkat. Gangguan kognitif pascastroke iskemik seringkali terlambat didiagnosis. Penelitian yang mengidentifikasi faktor prediktor gangguan kognitif pascastroke iskemik akut masih terbatas dilaporkan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor prediktor terhadap gangguan kognitif pada pasien pascastroke iskemik akut ringan-sedang.Metode: Penelitian kohort terhadap pasien berusia >18 tahun yang terdiagnosis stroke iskemik akut dan telah menjalani pemeriksaan Mini - Mental State Examination (MMSE) dan Clock Drawing Test (CDT) pada hari ke – 30 di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta diikutkan dalam penelitian. Luaran dari penelitian ini merupakan hasil MSSE dan CDT pada hari ke -30. Analisis penelitian ini menggunakan metode Chi-square intuk mengukur hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung yang dilanjutkan dengan analisis multivariat regresi logistik. Nilai p <0,05 dianggap bermakna.Hasil: Sebanyak 140 pasien diikutkan dalam penelitian dengan rata-rata usia 62,8 tahun. Subjek berjenis kelamin laki – laki berjumlah 86 (61,4%) dan perempuan 54 (38,6%). Sembilan puluh satu subjek (65%) mengalami gangguan kognitif pascastroke iskemik akut. Analisis multivariat menunjukkan usia >70 tahun, tingkat pendidikan ≤ 6 tahun, skor Barhtel Index ≤4 dan skor mRS >3 saat terdiagnosis, jumlah lesi multipel dan lokasi lesi korteks merupakan faktor prediktor independen yang mempengaruhi gangguan kognitif 30 hari pascastroke iskemik akut. Kesimpulan: Usia >70 tahun, tingkat pendidikan ≤ 6 tahun, skor Barhtel Index ≤4 dan skor mRS >3 saat terdiagnosis, jumlah lesi multipel dan lokasi lesi korteks merupakan faktor prediktor independen terjadinya gangguan kognitif 30 hari pascastroke iskemik akut.
良性脑卒中30天后认知障碍的预测因素
前奏:缺血性中风引起的认知障碍发生率目前正在上升。缺血性中风后的认知障碍通常被诊断得太晚。关于急性脑后缺血性脑脊髓炎的预测因素的研究在印度尼西亚仍有有限的报道。本研究的目的是确定急性额颞叶综合征患者认知障碍的预测因素。方法:kohort对患急性缺血性中风的18岁患者进行的科特研究,他在第30天在贝塞斯达日经医院接受了短暂的精神检查(MMSE)和时薪测试(CDT Test)。研究的结果是第30天的MSSE和CDT。本研究采用Chi-square intuk的方法测量自由变量与依赖变量之间的关系,然后进行多变量物流回归分析。p值70年,教育水平≤6年,Barhtel分数指数≤4和得分> 3时确诊太太皮质病变,病变硬化症的数量和位置的独立预测因素影响认知障碍急性缺血性pascastroke 30天。结论:> 70岁,教育水平≤6年,Barhtel分数指数≤4和得分> 3时确诊太太皮质病变,病变硬化症的数量和位置独立预测因素发生认知障碍急性缺血性pascastroke 30天。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信