Sosialisasi Program Merdeka Belajar dan Guru Penggerak Bagi Guru SMPN 2 Kabupaten Maros

A. Wijaya, M. Mustofa, Fadly Husain
{"title":"Sosialisasi Program Merdeka Belajar dan Guru Penggerak Bagi Guru SMPN 2 Kabupaten Maros","authors":"A. Wijaya, M. Mustofa, Fadly Husain","doi":"10.15294/puruhita.v2i1.42325","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim akhir tahun 2019 kemarin merupakan sebuah gebrakan yang akan menjadi era baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Mendikbud Nadiem Makarim menggagas sebuah konsep tentang “merdeka belajar” dan “guru penggerak”. Kedua konsep ini memiliki tujuan yang sama yaitu memberikan unit satuan pendidikan (sekolah, guru, dan murid) untuk memiliki kebebasaan dalam berinovasi, kebebasaan dalam belajar secara mandiri dan kreatif. Selama ini pendidikan di Indonesia dianggap membatasi ruang gerak kreatifitas dan inovasi para siswa dan guru dengan berbagai urusan birokrasi dan administratif. Salah satu aspek yang ditekankan dalam merdeka belajar adalah tentang penghapusan Ujian Nasional (UN). Tujuan dari merdeka belajar dan guru penggerak ini adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan agar dapat bersaing di era revolusi industry 4.0 dan persaingan global. Meskipun demikian, konsep ini belum dipahami oleh semua orang di instansi pendidikan. Konsep yang bagus ini perlu disosialisasikan ke seluruh Indonesia dan dalam pelaksanaannya perlu pendampingan. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mensosialisasikan konsep merdeka belajar dan mendampingi para guru untuk mengembangkan kompetensi diri menjadi guru penggerak di daerahnya. Metode pelaksanaan berupa sosialisasi dan pelatihan dan pemberian materi tentang merdeka belajar dan guru penggerak dari Kemendikbud. Kegiatan pengabdian yang dilakukan berimplikasi pada diterimanya kebijakan nasional tersebut dan implementasinya dalam pembelajaran di sekolah.","PeriodicalId":201228,"journal":{"name":"Jurnal Puruhita","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"23","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Puruhita","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15294/puruhita.v2i1.42325","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 23

Abstract

Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim akhir tahun 2019 kemarin merupakan sebuah gebrakan yang akan menjadi era baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Mendikbud Nadiem Makarim menggagas sebuah konsep tentang “merdeka belajar” dan “guru penggerak”. Kedua konsep ini memiliki tujuan yang sama yaitu memberikan unit satuan pendidikan (sekolah, guru, dan murid) untuk memiliki kebebasaan dalam berinovasi, kebebasaan dalam belajar secara mandiri dan kreatif. Selama ini pendidikan di Indonesia dianggap membatasi ruang gerak kreatifitas dan inovasi para siswa dan guru dengan berbagai urusan birokrasi dan administratif. Salah satu aspek yang ditekankan dalam merdeka belajar adalah tentang penghapusan Ujian Nasional (UN). Tujuan dari merdeka belajar dan guru penggerak ini adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan agar dapat bersaing di era revolusi industry 4.0 dan persaingan global. Meskipun demikian, konsep ini belum dipahami oleh semua orang di instansi pendidikan. Konsep yang bagus ini perlu disosialisasikan ke seluruh Indonesia dan dalam pelaksanaannya perlu pendampingan. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mensosialisasikan konsep merdeka belajar dan mendampingi para guru untuk mengembangkan kompetensi diri menjadi guru penggerak di daerahnya. Metode pelaksanaan berupa sosialisasi dan pelatihan dan pemberian materi tentang merdeka belajar dan guru penggerak dari Kemendikbud. Kegiatan pengabdian yang dilakukan berimplikasi pada diterimanya kebijakan nasional tersebut dan implementasinya dalam pembelajaran di sekolah.
去年2019年年底,教育部Nadiem Makarim的演讲为印尼的教育开创了一个新时代。Mendikbud Nadiem Makarim率先概念a€œ独立belajara€和a€œ老师penggeraka€。这两个概念的目的是让一个教育单位(学校、教师和学生)拥有创新自由、独立和创造性学习的自由。印尼的教育一直被认为限制了学生和教师的创造力和创新空间,以及各种官僚和行政事务。独立性研究强调的一个方面是关于取消国家考试。免费学习和教师助推器的目的是提高教育质量,使其在工业革命4.0和全球竞争中竞争。然而,教育部门的所有人都没有理解这一概念。这个伟大的概念需要在印尼各地社会化,并付诸实施需要削减。这个奉献社会项目旨在社会化概念独立学习和陪同的驱动能力培养自己成为老师们展区。社会化的实施方法和物质礼物关于自主学习和培训老师从Kemendikbud驱动。它对国家政策所做的奉献活动和实施在学校的学习。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信