{"title":"Subjective Well Being Wanita Terlantar Pada Era New Normal Pandemi Covid-19 di Panti Sosial Perlindungan Jakarta","authors":"Devi Antap Yani, Rilla Sovitriana","doi":"10.37817/psikologikreatifinovatif.v2i2.2494","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada hubungan dukungan sosial temansebaya dan optimisme dengan subjective well being pada wanita terlantar yang beradadi Panti Sosial Perlindungan Bhakti Kasih. Jumlah sampel yang digunakan padapenelitian ini adalah wanita terlantar di Panti Sosial Perlindungan Bhakti Kasih yangberjumlah 92 orang. Pengujian hipotesis menggunakan teknik analisa bivariatecorrelation dan multivariate correlation dengan menggunakan SPSS forwindows. Teknik pengambilan sampel mengggunakan metode sampel jenuhyaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan menjadisampel. Pengambilan data sampel dilakukan dengan menggunakan penyebarankuisioner mengenai dukungan sosial teman sebaya dan optimisme dengan subjectivewell being. Berdasarkan analisis data yang dilakukan dengan bivariate correlation,diketahui hasil koefisien korelasi antara dukungan sosial teman sebaya dengansubjective well being sebesar r = 0,469 dengan taraf signifikansi 0,000 (p<0,05)artinya terdapat hubungan positif antara dukungan sosial teman sebaya dengansubjective well being dan hasil korelasi antara hubungan optimisme dengansubjective well being sebesar r = 0,394 dengan taraf signifikansi 0,000 (p<0,05)artinya terdapat hubungan yang positif antara optimisme dengan subjective wellbeing, sedangkan hasil analisis yang dilakukan dengan multivariate correationhasil korelasi antara hubungan dukungan sosial dan optimisme dengan subjective wellbeing sebesar R = 0,507 dengan taraf signifikasi sebesar 0,000 (p<0,05) artinyaterdapat hubungan yang positif antara dukungan sosial teman sebaya dan optimismedengan subjective well being. Dimana berdasarkan hasil uji analisa regresi denganmetode enter diperoleh nilai R2 = 0,257 yang menunjukkan bahwa variabel dukungan sosial teman sebaya dan optimisme berkontribusi sebesar 25,7%terhadap varibel subjective well being.","PeriodicalId":270505,"journal":{"name":"Psikologi Kreatif Inovatif","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Psikologi Kreatif Inovatif","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37817/psikologikreatifinovatif.v2i2.2494","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada hubungan dukungan sosial temansebaya dan optimisme dengan subjective well being pada wanita terlantar yang beradadi Panti Sosial Perlindungan Bhakti Kasih. Jumlah sampel yang digunakan padapenelitian ini adalah wanita terlantar di Panti Sosial Perlindungan Bhakti Kasih yangberjumlah 92 orang. Pengujian hipotesis menggunakan teknik analisa bivariatecorrelation dan multivariate correlation dengan menggunakan SPSS forwindows. Teknik pengambilan sampel mengggunakan metode sampel jenuhyaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan menjadisampel. Pengambilan data sampel dilakukan dengan menggunakan penyebarankuisioner mengenai dukungan sosial teman sebaya dan optimisme dengan subjectivewell being. Berdasarkan analisis data yang dilakukan dengan bivariate correlation,diketahui hasil koefisien korelasi antara dukungan sosial teman sebaya dengansubjective well being sebesar r = 0,469 dengan taraf signifikansi 0,000 (p<0,05)artinya terdapat hubungan positif antara dukungan sosial teman sebaya dengansubjective well being dan hasil korelasi antara hubungan optimisme dengansubjective well being sebesar r = 0,394 dengan taraf signifikansi 0,000 (p<0,05)artinya terdapat hubungan yang positif antara optimisme dengan subjective wellbeing, sedangkan hasil analisis yang dilakukan dengan multivariate correationhasil korelasi antara hubungan dukungan sosial dan optimisme dengan subjective wellbeing sebesar R = 0,507 dengan taraf signifikasi sebesar 0,000 (p<0,05) artinyaterdapat hubungan yang positif antara dukungan sosial teman sebaya dan optimismedengan subjective well being. Dimana berdasarkan hasil uji analisa regresi denganmetode enter diperoleh nilai R2 = 0,257 yang menunjukkan bahwa variabel dukungan sosial teman sebaya dan optimisme berkontribusi sebesar 25,7%terhadap varibel subjective well being.