{"title":"TEKNOLOGI SUMUR RESAPAN DALAM KAJIAN PEMAPARAN HIDROGRAF BANJIR SUB DAS CIUJUNG","authors":"Restu Wigati, Rizki Ichwan","doi":"10.36055/JFT.V3I1.1711","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pertumbuhan penduduk yang signifikan mengakibatkan perubahan terhadap tata guna lahan. Dampak dari perubahan tata guna lahan adalah meningkatnya aliran limpasan permukaan serta menurunnya air yang meresap ke dalam tanah. Menurut BPDAS Ciujung tutupan lahan terbuka hijau di wilayah Sub DAS Ciujung hanya sekitar 15%. Luasan itu masih sangat jauh dari presentase minimal 30%. Hal tersebut menyebabkan wilayah Sub DAS Ciujung sering terkena banjir tiap tahunnya. Oleh karena itu dibutuhkan penanganan baru di wilayah Sub DAS Ciujung berupa permodelan sumur resapan dengan prinsip menangkap limpasan air hujan kemudian meresapkannya ke dalam tanah sebagai cadangan air tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah sumur resapan yang dapat diaplikasikan dan menghitung efisiensi sumur resapan. Analisa debit banjir menggunakan metode empiris: Metode Rasional, Metode Haspers, Metode Unit Hidrograf, HSS Nakayasu dan HSS Gama I. Sedangkan analisa yang digunakan untuk menghitung jumlah sumur resapan menggunakan Metode SNI 03-2453-2002 dan Metode Sunjoto (1998). Dengan membandingkan kedua metode tersebut hasil yang didapat adalah metode Sunjoto (1998) dianggap lebih efektif dengan jumlah sumur resapan yang dapat diaplikasikan di Sub DAS Ciujung sebanyak 399.790sumur resapan. Dengan jumlah sumur resapan tersebut mampu mereduksi volume dan debit puncak banjir sebesar 74,39%","PeriodicalId":231649,"journal":{"name":"Fondasi : Jurnal Teknik Sipil","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2017-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Fondasi : Jurnal Teknik Sipil","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36055/JFT.V3I1.1711","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Abstract
Pertumbuhan penduduk yang signifikan mengakibatkan perubahan terhadap tata guna lahan. Dampak dari perubahan tata guna lahan adalah meningkatnya aliran limpasan permukaan serta menurunnya air yang meresap ke dalam tanah. Menurut BPDAS Ciujung tutupan lahan terbuka hijau di wilayah Sub DAS Ciujung hanya sekitar 15%. Luasan itu masih sangat jauh dari presentase minimal 30%. Hal tersebut menyebabkan wilayah Sub DAS Ciujung sering terkena banjir tiap tahunnya. Oleh karena itu dibutuhkan penanganan baru di wilayah Sub DAS Ciujung berupa permodelan sumur resapan dengan prinsip menangkap limpasan air hujan kemudian meresapkannya ke dalam tanah sebagai cadangan air tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah sumur resapan yang dapat diaplikasikan dan menghitung efisiensi sumur resapan. Analisa debit banjir menggunakan metode empiris: Metode Rasional, Metode Haspers, Metode Unit Hidrograf, HSS Nakayasu dan HSS Gama I. Sedangkan analisa yang digunakan untuk menghitung jumlah sumur resapan menggunakan Metode SNI 03-2453-2002 dan Metode Sunjoto (1998). Dengan membandingkan kedua metode tersebut hasil yang didapat adalah metode Sunjoto (1998) dianggap lebih efektif dengan jumlah sumur resapan yang dapat diaplikasikan di Sub DAS Ciujung sebanyak 399.790sumur resapan. Dengan jumlah sumur resapan tersebut mampu mereduksi volume dan debit puncak banjir sebesar 74,39%
人口增长导致土地平定发生了重大变化。土地改变的影响是地表径流增加和渗入土壤的水减少。根据BPDAS cipdas的说法,Sub - DAS Ciujung环保空地覆盖面积只有15%左右。这仍然是一个至少30%的百分比。这使得西端潜艇地区每年都受到洪水的影响。因此,在Sub - DAS Ciujung地区需要新的处理措施,这是一个resapan井模型,其原理是捕获废水,然后将其分解到土壤中,作为地下水储备。本研究旨在确定可应用的摄入量井的数量和计算再分配井的效率。经验分析使用经验方法:理性方法、Haspers方法、水培单位方法、HSS Nakayasu和HSS Gama I,而用于计数resapan井数量的分析采用SNI 03-2453-2002和Sunjoto方法(1998)。通过比较这两种方法,Sunjoto的方法(1998年)被认为比Ciujung Sub DAS resapan井的数量更有效。随着resapan井的数量,它可以减少体积和洪水峰值74.39%