KAJIAN PENGELOLAAN TATA AIR DAN PRODUKTIVITAS SAWIT DI LAHAN GAMBUT (Studi Kasus : Lahan Gambut Perkebunan Sawit PT Jalin Vaneo di Kabupaten Kayong Utara, Propinsi Kalimantan Barat)
{"title":"KAJIAN PENGELOLAAN TATA AIR DAN PRODUKTIVITAS SAWIT DI LAHAN GAMBUT (Studi Kasus : Lahan Gambut Perkebunan Sawit PT Jalin Vaneo di Kabupaten Kayong Utara, Propinsi Kalimantan Barat)","authors":"Hasmana Soewandita","doi":"10.29122/JSTMC.V19I1.3112","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pengembangan lahan gambut untuk perkebunan kelapa sawit sudah demikian pesatnya akibat terbatasnya lahan mineral yang tersedia dalam hamparan yang luas. Tidak sedikit pemahaman akan karakteristik lahan gambut untuk pengembangan kebun kelapa sawit juga sangat terbatas baik aspek ekologi maupun agronomi dan tanah. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengkaji sistem tata air pada lahan gambut dalam kaitannya dengan karakteristik lahan baik aspek biofisik maupun lingkungan. Hasil kajian menunjukkan bahwa saluran reklamasi baik pada saluran utama maupun pada saluran blok banyak terjadi overdrainage dan hal ini sangat rentan terhadap bahaya kebakaran lahan gambut. Pemahaman karakteristik lahan gambut yang kurang memadai serta pengelolaan ketinggian muka air saluran yang kondisinya dibawah kedalaman lapisan pirit mengakibatkan terbentuknya oksidasi pirit. Saluran yang terindikasi terjadi oksidasi pirit terjadi pada saluran blok lahan pertanaman berimplikasi terbentuknya racun (jarosit), sehingga hal ini sangat berbahaya bagi pertumbuhan tanaman dan produksi kelapa sawit. Pirit yang teroksidasi ini mempunyai pH yang sangat masam sehingga kelaruran logam seperti Al sangat tinggi dan berdampak pada keracunan bagi tanaman. Pengendalian muka air diatas lapisan pirit, flushing dengan fresh water dan pengapuran merupakan solusi dalam penangan oksidasi pirit, sehingga produktivitas sawit bisa berkelanjutan.","PeriodicalId":353176,"journal":{"name":"Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29122/JSTMC.V19I1.3112","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Abstract
Pengembangan lahan gambut untuk perkebunan kelapa sawit sudah demikian pesatnya akibat terbatasnya lahan mineral yang tersedia dalam hamparan yang luas. Tidak sedikit pemahaman akan karakteristik lahan gambut untuk pengembangan kebun kelapa sawit juga sangat terbatas baik aspek ekologi maupun agronomi dan tanah. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengkaji sistem tata air pada lahan gambut dalam kaitannya dengan karakteristik lahan baik aspek biofisik maupun lingkungan. Hasil kajian menunjukkan bahwa saluran reklamasi baik pada saluran utama maupun pada saluran blok banyak terjadi overdrainage dan hal ini sangat rentan terhadap bahaya kebakaran lahan gambut. Pemahaman karakteristik lahan gambut yang kurang memadai serta pengelolaan ketinggian muka air saluran yang kondisinya dibawah kedalaman lapisan pirit mengakibatkan terbentuknya oksidasi pirit. Saluran yang terindikasi terjadi oksidasi pirit terjadi pada saluran blok lahan pertanaman berimplikasi terbentuknya racun (jarosit), sehingga hal ini sangat berbahaya bagi pertumbuhan tanaman dan produksi kelapa sawit. Pirit yang teroksidasi ini mempunyai pH yang sangat masam sehingga kelaruran logam seperti Al sangat tinggi dan berdampak pada keracunan bagi tanaman. Pengendalian muka air diatas lapisan pirit, flushing dengan fresh water dan pengapuran merupakan solusi dalam penangan oksidasi pirit, sehingga produktivitas sawit bisa berkelanjutan.