Hak Waris Sako dan Pusako Bagi Anak Naiak di Nagari Surantih

Feni Octafia Dwi Putri, Emizal Amri
{"title":"Hak Waris Sako dan Pusako Bagi Anak Naiak di Nagari Surantih","authors":"Feni Octafia Dwi Putri, Emizal Amri","doi":"10.24036/CSJAR.V3I1.91","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini difokuskan pada hak waris sako dan pusako bagi anak naiak di Nagari Surantih. Sako dan pusako diwariskan kepada anak perempuan dan laki-laki sebuah keluarga di dalam kaum/ suku tertentu. Sebagai pendukung budaya Minang, masyarakat Surantih mengenal sako dan pusako yang bisa diwariskan kepada generasi penerus berdasarkan garis keturunan matrilineal. Sako dan pusako diwariskan kepada anak perempuan dan laki-laki sebuah keluarga di dalam kaum/suku tertentu. Problemnya sekarang adalah anak naiak yang dilahirkan dalam sebuah keluarga, juga mengakui dan diakui ada keluarga lamanya, serta diakui juga oleh masyarakat setempat. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan metode etnografi. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling, dan data dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara, dan studi dokumen. Untuk mendapatkan keabsahan data dipilih teknik triangulasi sumber. Analisis dilakukan mengacu pada model analisis etnografi yang dikembangkan Cliffort Geertz, meliputi: hermeneutik data, menginterpretasikan data, interpretatif yang dipresentasikan. Hasil penelitian menunjukkan hak waris sako dan pusako bagi anak naiak di Nagari Surantih ditentukan berdasarkan garis keturunan matrilineal; dan sako sepersukuan berdasarkan ikatan sesuku. Untuk hak waris pusako, di keluarga lamanya anak naiak mendapatkan pusako rendah yang berasal dari hasil mata pencaharian ayah dan ibunya dahulu, pada keluarga baru ia memiliki hak waris pusako rendah dan pusako tinggi, tidak ada pembedaaan karena si anak naiak merupakan anak kandung dari keluarga baru.","PeriodicalId":257549,"journal":{"name":"Culture & Society: Journal Of Anthropological Research","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Culture & Society: Journal Of Anthropological Research","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24036/CSJAR.V3I1.91","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Penelitian ini difokuskan pada hak waris sako dan pusako bagi anak naiak di Nagari Surantih. Sako dan pusako diwariskan kepada anak perempuan dan laki-laki sebuah keluarga di dalam kaum/ suku tertentu. Sebagai pendukung budaya Minang, masyarakat Surantih mengenal sako dan pusako yang bisa diwariskan kepada generasi penerus berdasarkan garis keturunan matrilineal. Sako dan pusako diwariskan kepada anak perempuan dan laki-laki sebuah keluarga di dalam kaum/suku tertentu. Problemnya sekarang adalah anak naiak yang dilahirkan dalam sebuah keluarga, juga mengakui dan diakui ada keluarga lamanya, serta diakui juga oleh masyarakat setempat. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan metode etnografi. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling, dan data dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara, dan studi dokumen. Untuk mendapatkan keabsahan data dipilih teknik triangulasi sumber. Analisis dilakukan mengacu pada model analisis etnografi yang dikembangkan Cliffort Geertz, meliputi: hermeneutik data, menginterpretasikan data, interpretatif yang dipresentasikan. Hasil penelitian menunjukkan hak waris sako dan pusako bagi anak naiak di Nagari Surantih ditentukan berdasarkan garis keturunan matrilineal; dan sako sepersukuan berdasarkan ikatan sesuku. Untuk hak waris pusako, di keluarga lamanya anak naiak mendapatkan pusako rendah yang berasal dari hasil mata pencaharian ayah dan ibunya dahulu, pada keluarga baru ia memiliki hak waris pusako rendah dan pusako tinggi, tidak ada pembedaaan karena si anak naiak merupakan anak kandung dari keluarga baru.
Sako的继承权和Nagari的遗产
这项研究的重点是sako的继承权和Nagari的遗产。Sako和遗留下来的遗产传给了特定部落中的女孩和男孩。作为米南文化的支持者,文化团体知道,基于母系血统可以传给下一代的sako和遗产。Sako和遗留下来的遗产传给了特定部落中的女孩和男孩。现在问题是一种在家庭中出生的孩子naiak也承认,承认有家庭,被社会认可以及当地的时间。这种研究方法是一种定性的人种志方法。对告密者的选择是有目的的抽样,通过观察、采访和文档研究技术收集数据。为了获得来源三角测量技术所选择的数据的有效性。做分析是指Cliffort开发的民族志·分析模型,包括:解释,解释数据呈现的,解释性。研究结果显示了佐科的继承权和对孩子在Nagari naiak pusako指定Surantih根据母系血统;和佐科sepersukuan基于部落的纽带。权利继承人pusako naiak以前的家庭里,孩子得到的低pusako来自父亲和母亲的生计结果以前,在他的新家庭低pusako继承权和pusako很高,没有比pembedaaan因为孩子naiak是新家庭的亲生儿子。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信