PENINGKATAN KUALITAS HIDUP MELALUI PHYSICAL AND SPIRITUAL TREATMENT PADA PASIEN DENGAN EPILEPSI : STUDI KASUS

D. Haryanti, Osera Maylanda Sundari, Ridho Firdayasano Madani, Ridho Firdayasano Madani
{"title":"PENINGKATAN KUALITAS HIDUP MELALUI PHYSICAL AND SPIRITUAL TREATMENT PADA PASIEN DENGAN EPILEPSI : STUDI KASUS","authors":"D. Haryanti, Osera Maylanda Sundari, Ridho Firdayasano Madani, Ridho Firdayasano Madani","doi":"10.55116/spicm.v1i1.10","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"  \nEpilepsi yang dideskripsikan pada laporan kasus ini adalah epilepsi idiopatik dengan kejang tonik klonik. Seorang perempuan berusia 18 tahun memiliki riwayat kejang pertama kali sejak usia 6 bulan, muncul perubahan perilaku pada usia 5 tahun dan sejak itu kemudian didiagnosis epilepsi. Pada usia 16 tahun, pasien memutuskan untuk putus sekolah karena malu dengan teman-temannya. Sejak saat itu pasien hanya beraktivitas dirumah, dengan rutin mengkonsumsi obat anti kejang yaitu bamgetol tablet 200 mg dua kali sehari. Pasien sering mengatakan kepada orang tuanya bagaimana dia bisa melanjutkan kehidupannya jika tidak ada bapak dan ibunya. Pasien merasa sedih karena kehilangan teman dekatnya dan tidak lagi bisa mengikuti aktivitas diluar rumah karena takut kejangnya kambuh. Skor yang dihasilkan pada 4 domain kualitas hidup adalah 40 yang berarti pasien memiliki kualitas hidup yang tidak baik. Intervensi yang diberikan berupa aktivitas fisik ringan yang disukai pasien dan pendampingan spiritual menggunakan pendekatan rukun islam. Setelah 1,5 bulan, pasien menunjukkan perubahan sikap, pasien tampak lebih bersemangat menjalani hari-hari, dua sahabat dekatnya saling bergantian mengunjungi pada hari libur dan melakukan kegiatan yang disukai pasien secara bersama-sama, aktivitas kejang menurun dan hasil pengkajian kualitas hidup berada pada skor 75. Peran perawat terhadap upaya peningkatan kualitas hidup pasien harus mendapat prioritas utama, karena inti dari penatalaksanaan kasus terminal adalah pada bagaimana optimalisasi aspek psikologis dan spiritualitasnya, terutama dalam upaya pencapaian akhir yang husnul khatimah. \n ","PeriodicalId":298875,"journal":{"name":"Scientific Proceedings of Islamic and Complementary Medicine","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Scientific Proceedings of Islamic and Complementary Medicine","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55116/spicm.v1i1.10","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

  Epilepsi yang dideskripsikan pada laporan kasus ini adalah epilepsi idiopatik dengan kejang tonik klonik. Seorang perempuan berusia 18 tahun memiliki riwayat kejang pertama kali sejak usia 6 bulan, muncul perubahan perilaku pada usia 5 tahun dan sejak itu kemudian didiagnosis epilepsi. Pada usia 16 tahun, pasien memutuskan untuk putus sekolah karena malu dengan teman-temannya. Sejak saat itu pasien hanya beraktivitas dirumah, dengan rutin mengkonsumsi obat anti kejang yaitu bamgetol tablet 200 mg dua kali sehari. Pasien sering mengatakan kepada orang tuanya bagaimana dia bisa melanjutkan kehidupannya jika tidak ada bapak dan ibunya. Pasien merasa sedih karena kehilangan teman dekatnya dan tidak lagi bisa mengikuti aktivitas diluar rumah karena takut kejangnya kambuh. Skor yang dihasilkan pada 4 domain kualitas hidup adalah 40 yang berarti pasien memiliki kualitas hidup yang tidak baik. Intervensi yang diberikan berupa aktivitas fisik ringan yang disukai pasien dan pendampingan spiritual menggunakan pendekatan rukun islam. Setelah 1,5 bulan, pasien menunjukkan perubahan sikap, pasien tampak lebih bersemangat menjalani hari-hari, dua sahabat dekatnya saling bergantian mengunjungi pada hari libur dan melakukan kegiatan yang disukai pasien secara bersama-sama, aktivitas kejang menurun dan hasil pengkajian kualitas hidup berada pada skor 75. Peran perawat terhadap upaya peningkatan kualitas hidup pasien harus mendapat prioritas utama, karena inti dari penatalaksanaan kasus terminal adalah pada bagaimana optimalisasi aspek psikologis dan spiritualitasnya, terutama dalam upaya pencapaian akhir yang husnul khatimah.  
通过癫痫患者的生理和精神治疗改善生活质量:案例研究
在这个病例报告中描述的癫痫是一种特发性癫痫,带有强直性痉挛的症状。一名18岁的女性有6个月以来第一次癫痫发作的历史,5岁时行为发生了变化,后来被诊断为癫痫。16岁时,病人因为害怕朋友而决定退学。从那以后,病人一直呆在家里,每天服用200毫克的药片。病人经常告诉他的父母,如果没有父母,他将如何继续他的生活。病人因为失去了亲密的朋友而感到悲伤,因为害怕复发而无法参加户外活动。4个生活质量域的分数是40,这意味着病人的生活质量很差。利用伊斯兰教的和平方式干预病人喜欢的轻微的身体活动和精神辅导。在一个半月后,病人的态度发生了变化,病人似乎对白天更兴奋了,他的两个好朋友轮流去度假,一起做病人喜欢做的事情,癫痫活动减少,生活质量研究的结果为75分。护士在改善病人生活质量方面的作用应是最重要的,因为最终病例的作用在于其心理和精神方面的优化,尤其是在赫丁的最终成就努力中。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信