Penyuluhan Kesehatan Tentang Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) Pada Remaja

K. Hairuddin, Rosita Passe, Jumrah Sudirman
{"title":"Penyuluhan Kesehatan Tentang Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) Pada Remaja","authors":"K. Hairuddin, Rosita Passe, Jumrah Sudirman","doi":"10.59563/singkerru.v2i1.122","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Remaja dan dewasa muda usia (15-24 tahun) hanya merupakan 25% dari keseluruhan populasi yang aktif berhubungan seksual namun mewakili hampir 50% kasus baru IMS. Usia muda dan remaja merupakan individu yang paling beresiko untuk tertular PMS karena usia muda, remaja lebih mudah terpengaruh secara tidak proporsional. Indonesia merupakan Negara urutan ke-lima paling beresiko IMS di Asia, Total kasus IMS yang ditangani pada tahun 2018 adalah 140.803 kasus dari 430 layanan IMS. Jumlah kasus IMS terbanyak adalah di tubuh vagina (klinis) 20.962 dan servicitis/procitis (lab) 33.205 kasus. Dari perkiraan CDC yaitu 20 juta kasus infeksi baru per tahun, separuh di antaranya ialah orang muda berusia 15-24 tahun. Data dari UNFPA dan WHO menyebutkan 1 dari 20 remaja tertular IMS setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan masih tingginya kejadian IMS di kalangan remaja. Sehingga perlu di lakukan Tindakan atau intervensi Kesehatan masyarakat melalui pemberian penyuluhan Kesehatan. Bentuk kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan pemberian penyuluhan Kesehatan tentang penyakit infeksi menular seksual (IMS) sebagai sarana pemberian informasi kepada remaja. Kegiatan dilakukan pada remaja di SMK Megarezky Makassar. Hasil pengabdian masyarakat di peroleh bahwa mayoritas pengetahuan remaja adalah kurang sebanyak 28 orang (80%) sebelum dilakukan penyuluhan dan mayoritas pengetahuan remaja adalah baik sebanyak 31 orang (89%) setelah di berikan penyuluhan. Kesimpulan menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan remaja setelah di berikan penyuluhan dibandingkan sebelum dilakukan penyuluhan.","PeriodicalId":203653,"journal":{"name":"Abdimas Singkerru","volume":"235 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Abdimas Singkerru","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59563/singkerru.v2i1.122","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

Remaja dan dewasa muda usia (15-24 tahun) hanya merupakan 25% dari keseluruhan populasi yang aktif berhubungan seksual namun mewakili hampir 50% kasus baru IMS. Usia muda dan remaja merupakan individu yang paling beresiko untuk tertular PMS karena usia muda, remaja lebih mudah terpengaruh secara tidak proporsional. Indonesia merupakan Negara urutan ke-lima paling beresiko IMS di Asia, Total kasus IMS yang ditangani pada tahun 2018 adalah 140.803 kasus dari 430 layanan IMS. Jumlah kasus IMS terbanyak adalah di tubuh vagina (klinis) 20.962 dan servicitis/procitis (lab) 33.205 kasus. Dari perkiraan CDC yaitu 20 juta kasus infeksi baru per tahun, separuh di antaranya ialah orang muda berusia 15-24 tahun. Data dari UNFPA dan WHO menyebutkan 1 dari 20 remaja tertular IMS setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan masih tingginya kejadian IMS di kalangan remaja. Sehingga perlu di lakukan Tindakan atau intervensi Kesehatan masyarakat melalui pemberian penyuluhan Kesehatan. Bentuk kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan pemberian penyuluhan Kesehatan tentang penyakit infeksi menular seksual (IMS) sebagai sarana pemberian informasi kepada remaja. Kegiatan dilakukan pada remaja di SMK Megarezky Makassar. Hasil pengabdian masyarakat di peroleh bahwa mayoritas pengetahuan remaja adalah kurang sebanyak 28 orang (80%) sebelum dilakukan penyuluhan dan mayoritas pengetahuan remaja adalah baik sebanyak 31 orang (89%) setelah di berikan penyuluhan. Kesimpulan menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan remaja setelah di berikan penyuluhan dibandingkan sebelum dilakukan penyuluhan.
青少年性传播传染病的健康咨询
青少年和年轻人(15-24岁)只占人口中25%的性传播疾病,几乎占感染新病例的50%。年轻人和青少年是最容易因年轻而感染性病的人,青少年更容易受到不成比例的影响。印度尼西亚是亚洲最具风险的第五大经济体,其2018年处理的性传播感染病例总数为430项性传播服务中的140,803例。性传播感染病例最多的是阴道(临床)20962和宫颈/介质(实验室)3205例。据CDC估计,每年有2000万例新感染病例,其中一半是15-24岁的年轻人。来自UNFPA和WHO的数据显示,每20名青少年中就有1人感染了性传播疾病。这表明青少年中性传播疾病的发生率仍然很高。因此,有必要通过提供卫生保健措施或干预。一种公共奉献活动的形式是对性传播传染病(IMS)的健康教育,作为向年轻人提供信息的一种手段。在SMK Megarezky Makassar的青少年中进行了活动。社区奉献的结果是,绝大多数的青年知识在接受教育前是少了28人(80%),而青年知识在接受教育后是少了31人(89%)。结论表明,青年接受教育后的知识比接受教育前的知识增加了。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信