{"title":"OPTIMALISASI IMPLEMENTASI PERATURAN BEBAS ROKOK DI DALAM RUMAH","authors":"Machfudloh Machfudloh, Ike Lorna Sulbani","doi":"10.34310/SJKB.V5I2.202","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesia menduduki peringkat ke-5 konsumen rokok terbesarduniaPada tahun 2007 dan hasil Riskesdas menyebutkan bahwa penduduk berumur di atas 10 tahun yang merokok sebesar 29,2% dan angka tersebut meningkat sebesar 34,7% pada tahun 2010 untuk kelompok umur diatas 15 tahun. Selain menyebabkan gangguan kesehatan pada perokok aktif, asap rokok juga berbahaya untuk perokok pasif terutama ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hambatan dalam melakukan implementasi peraturan bebas rokok didalam rumah berdasarkan PP No. 19, 2003 dan berdasarkan UU No. 36 Tahun 2009. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis melalui pendekatan crosssectional. Metodenya dengan penggabungan dari studi literatur, pengamatan, wawancara dan menggunakan analisis statistika deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah kepala keluarga yang merokok, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tenaga kesehatan di Desa Gaji Guntur Demak dengan tehnik purposive sampling berjumlah 49 responden. Hasil penelitian adalahsebagian besar pengetahuan tentang rokok sebanyak 44,2% tergolong sedang.Perilaku masyarakat terhadap merokok tergolong tinggi sebesar 76,8. Faktor Pemungkin97,9% toko menjual rokok secara bebas dan 91,6% jarak rumah warga dengan toko penjual rokok ≤ 2km. Faktor Penguat bahwa;100% teman merokok, 97,9% tokoh masyarakat merokok, 96,8% pemuka agama merokok, 96,8% disediakan rokok saat ada acara (hajatan), 77,9% orang tua merokok dan 46,3% masyarakat menganggap iklan rokok menarik. Kata Kunci : Rokok; Peraturan bebas rokok didalam rumah","PeriodicalId":114127,"journal":{"name":"Jurnal SMART Kebidanan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal SMART Kebidanan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34310/SJKB.V5I2.202","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Indonesia menduduki peringkat ke-5 konsumen rokok terbesarduniaPada tahun 2007 dan hasil Riskesdas menyebutkan bahwa penduduk berumur di atas 10 tahun yang merokok sebesar 29,2% dan angka tersebut meningkat sebesar 34,7% pada tahun 2010 untuk kelompok umur diatas 15 tahun. Selain menyebabkan gangguan kesehatan pada perokok aktif, asap rokok juga berbahaya untuk perokok pasif terutama ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hambatan dalam melakukan implementasi peraturan bebas rokok didalam rumah berdasarkan PP No. 19, 2003 dan berdasarkan UU No. 36 Tahun 2009. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis melalui pendekatan crosssectional. Metodenya dengan penggabungan dari studi literatur, pengamatan, wawancara dan menggunakan analisis statistika deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah kepala keluarga yang merokok, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tenaga kesehatan di Desa Gaji Guntur Demak dengan tehnik purposive sampling berjumlah 49 responden. Hasil penelitian adalahsebagian besar pengetahuan tentang rokok sebanyak 44,2% tergolong sedang.Perilaku masyarakat terhadap merokok tergolong tinggi sebesar 76,8. Faktor Pemungkin97,9% toko menjual rokok secara bebas dan 91,6% jarak rumah warga dengan toko penjual rokok ≤ 2km. Faktor Penguat bahwa;100% teman merokok, 97,9% tokoh masyarakat merokok, 96,8% pemuka agama merokok, 96,8% disediakan rokok saat ada acara (hajatan), 77,9% orang tua merokok dan 46,3% masyarakat menganggap iklan rokok menarik. Kata Kunci : Rokok; Peraturan bebas rokok didalam rumah