PERANCANGAN LAYOUT DAN BIAYA MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE COMPUTERIZED RELATIONSHIP LAYOUT PLANNING (CORELAP) PADA FASILITAS PRODUKSI PT. SASL AND SONS INDONESIA
{"title":"PERANCANGAN LAYOUT DAN BIAYA MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE COMPUTERIZED RELATIONSHIP LAYOUT PLANNING (CORELAP) PADA FASILITAS PRODUKSI PT. SASL AND SONS INDONESIA","authors":"Owen Rayvaldo Xaverius Moligay, Teguh Oktiarso","doi":"10.33479/jtiumc.v1i1.5","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Industri manufaktur Indonesia selalu berusaha dan dan berupaya menghasilkan produk yang berkualitas untuk pelanggan dengan tetap mengedepankan faktor efiseinsi Dalam dunia manufaktur terdapat berbagai proses yang dilalui untuk membuat sebuah produk. Masing-masing proses tersebut memerlukan biaya yang tidak sedikit agar sistem yang berjalan di dalamnya beroperasi dengan baik. Masing -masing proses produksi saling berhubungan dan memiliki urutan dari awal hingga akhir. PT. SASL and Sons Indonesia merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam industri pengolahan kelapa. PT. SASL and Sons Indonesia memiliki berbagai alur tahapan produksi kelapa. Setiap proses dipisahkan menjadi beberapa ruangan sesuai dengan kebutuhan produksi. Melalui pengamatan di lapangan, tata letak ruangan produksi yang dimiliki PT. SASL and Sons Indonesia dinilai belum efisien dengan jarak dan luas antar ruangan yang tidak sesuai dengan kebutuhan produksi dan alur perpindahan material. Dengan penelitian menggunakan metode Computerized Relationship Layout Method (CORELAP), peneliti dapat menrancang Kembali tata letak masing-masing ruangan produksi beserta alur perpindahan materialnya. Dalam merancang tata letak baru beberapa faktor yang menjadi pertimbangan adalah urutan proses produk si, jarak perpindahan material, dimensi mesinn dan alat perpindahan material. Layout awal perusahaan memiliki jarak perpindahan sepanjang 406, 75 meter. Kemudian dilakukan perancangan layout yang baru dan menghasilkan jarak perpindahan sepanjang 53,963 meter. Dengan hasil tersebut jarak yang diperlukan untuk perpindahan barang hingga akhir proses produksi dapat berkurang sebesar 86,7%.","PeriodicalId":195459,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Industri UMC","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik Industri UMC","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33479/jtiumc.v1i1.5","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Industri manufaktur Indonesia selalu berusaha dan dan berupaya menghasilkan produk yang berkualitas untuk pelanggan dengan tetap mengedepankan faktor efiseinsi Dalam dunia manufaktur terdapat berbagai proses yang dilalui untuk membuat sebuah produk. Masing-masing proses tersebut memerlukan biaya yang tidak sedikit agar sistem yang berjalan di dalamnya beroperasi dengan baik. Masing -masing proses produksi saling berhubungan dan memiliki urutan dari awal hingga akhir. PT. SASL and Sons Indonesia merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam industri pengolahan kelapa. PT. SASL and Sons Indonesia memiliki berbagai alur tahapan produksi kelapa. Setiap proses dipisahkan menjadi beberapa ruangan sesuai dengan kebutuhan produksi. Melalui pengamatan di lapangan, tata letak ruangan produksi yang dimiliki PT. SASL and Sons Indonesia dinilai belum efisien dengan jarak dan luas antar ruangan yang tidak sesuai dengan kebutuhan produksi dan alur perpindahan material. Dengan penelitian menggunakan metode Computerized Relationship Layout Method (CORELAP), peneliti dapat menrancang Kembali tata letak masing-masing ruangan produksi beserta alur perpindahan materialnya. Dalam merancang tata letak baru beberapa faktor yang menjadi pertimbangan adalah urutan proses produk si, jarak perpindahan material, dimensi mesinn dan alat perpindahan material. Layout awal perusahaan memiliki jarak perpindahan sepanjang 406, 75 meter. Kemudian dilakukan perancangan layout yang baru dan menghasilkan jarak perpindahan sepanjang 53,963 meter. Dengan hasil tersebut jarak yang diperlukan untuk perpindahan barang hingga akhir proses produksi dapat berkurang sebesar 86,7%.
印尼制造行业一直在努力和努力为客户生产高质量的产品,通过在制造行业中不断强调转化率因素,有各种各样的生产过程。每一个过程都需要付出相当大的代价,使系统运行良好。每个生产过程都是相互关联的,并有一个从头到尾的顺序。PT. SASL和Sons Indonesia是一家经营椰子加工行业的制造公司。印度尼西亚PT. SASL和Sons of Indonesia有不同的椰子生产阶段。根据生产需要,每个过程被分成几个隔间。通过实地观察,印度尼西亚PT. SASL和Sons of Indonesia的生产空间的布局被认为是低效的,因为空间的距离和宽度与生产需求和物料位移的需要不符。通过对方法计算关系布局(CORELAP)的研究,研究人员可以重新设计每个生产空间的布局和材料的位移。在设计新布局时,可以考虑的几个因素是ic产品的顺序、材料位移距离、mesinn尺寸和材料位移设备。该公司的初始布局有406到75米的位移距离。然后进行新的设计布局,产生53.963米的位移距离。因此,在生产过程结束之前,货物运输所需的距离可能会减少86.7%。